"Semalem lo apain gue, der?"
Hendery tersedak kuah popmie saat Lucas melontarkan pertanyaan itu kepadanya.
"Gawat. Masa iya Lucas sadar kalau gue apa-apain dia?" Hendery membatin. "Hm, maksud lo?"
"Ya..." Lucas menyomot selembar roti tawar. "Apa gitu kek."
Hendery membenarkan posisi duduknya dan berdeham untuk kedua kalinya. "Semalem lo tu mabuk di tempatnya Yuqi. Ya udah, gue bawa pulang."
"Ooh..." Lucas hanya mengangguk sekenanya. "Aneh banget gue mimpi semalem lo nyepongin gue..."
"Uhuk!" Kali ini Dery tersedak cukup keras hingga Lucas buru-buru menyodorkan segelas air putih ke arahnya.
"Minum dulu, der. Daritadi keselek mulu."
"Uhuk! Uhuk!" Dery menepuk-nepuk dadanya agar batuk segera mereda. Diminumnya sebanyak mungkin air pemberian Lucas tadi. "Aneh banget mimpi lo..." lirihnya setelah pulih.
Lucas menggaruk belakang kepalanya dan mengiyakan perkataan Dery. "Tapi berasa kayak beneran gitu."
Untungnya Dery sedang tidak melakukan apa-apa ketika mendengar pernyataan tersebut walaupun wajahnya kini sedikit memerah. Nafsu makannya hilang entah kemana.
Seolah menyadari hal tersebut, Lucas mengambil alih pop mie rasa soto itu dan melahapnya dengan wajah tanpa dosa.
Dery hanya bisa menatap nanar pria yang sudah menjadi teman sekamarnya selama dua tahun itu. Heran juga kenapa dia bisa betah dengan Lucas yang kepribadiannya bisa dibilang cukup berbeda.
Mungkin ini takdir?
*
Hendery sedang asyik mengemil roti yang sempat dibelinya di Indimart sambil duduk santai di teras kampus. Tiba-tiba saja seorang gadis menghampiri dan langsung duduk di sebelahnya dengan kepala yang ia senderkan di bahu Dery.
"Derrr..." rengek gadis itu dengan wajah merengut.
Dery membungkus kembali roti tadi karena keberadaan Yuqi yang sangat tiba-tiba dan tidak segan-segan menempel padanya membuat Dery menegakkan punggung.
Ingat, dia masih menyukai gadis ini.
"Kenapa?" tanya Dery dengan nada cool.
Yuqi tidak mendongak namun tetap cemberut.
Dery menatap ke sekitar kampus yang cukup sepi pagi itu. Berharap semoga saja tidak ada yang menangkap basah keduanya dan menjadikan mereka sebagai bahan gosip.
Lalu sedetik kemudian Yuqi menjauhkan kepala dan menatapnya penuh harap. "Dery, ayo jadian!"
"H-hah?"
"Ayo jadiaannn!" rengek Yuqi. Membuat Dery tak habis pikir. Apa mungkin dirinya 'ditembak' duluan oleh gadis semenawan Yuqi?
"Tapi... bukannya kamu pacaran sama Lucas?"
Yuqi menghela nyaring. "Pacaran apanya? Sibuk melulu tuh ngurusin endorsan!"
Hendery mengerjap sejenak setelah mendengar omelan gadis berambut pirang tadi. Jika berbicara tentang endorse, Lucas kerap kali memberikan barang endorse-nya kepada Dery. Termasuk sepatu converse berwarna merah muda yang kini ia kenakan. Sedikit heran, namun fokus Dery kini tidak lah kesana. Melainkan ke kesempatannya untuk mengejar Yuqi pasca mengetahui status hubungan si gadis dengan Lucas.
"Mati gue! Der, gue ke kelas duluan ya? Gue lupa ada tugas!" Setelahnya, Yuqi berlari secepat mungkin dan menghilang dari hadapannya.
Membuat Dery menyimpan kembali semua kalimat yang tadinya ingin ia ungkapkan.
*
Sorenya, Dery pulang ke apartemen dan mendapati bahwa ada beberapa kardus yang di letakkan di depan pintu.
Jika dilihat, rata-rata paket tersebut ditujukan untuk Lucas. Tapi sepertinya sahabatnya itu belum pulang. Batang hidungnya tak terlihat saat Dery memasuki apartemen.
Apa benar yang dikatakan Yuqi jika Lucas sedang disibukkan dengan pekerjaan sampingannya?
Tak mau berspekulasi, Dery pun akhirnya mengangkut paket-paket tersebut untuk dibawa masuk ke dalam apartemen.
Dan baru saja hendak menyiapkan baju ganti untuk mandi kelak, tiba-tiba saja perutnya mulas.
Tidak biasanya Hendery seperti ini. Tapi jika diingat-ingat lagi, bisa jadi ini akibat dari ayam geprek yang menjadi menu makan siangnya tadi.
"Ah, sialan..." Dery mengusap perutnya yang terasa semakin melilit.
Kakinya segera berlari menuju kamar mandi. Dan benar saja setelahnya semua kotoran yang ada di dalam perutnya keluar dalam bentuk cairan.
Sehabis ini ada baiknya jika dia mengkonsumsi obat diare supaya tidak perlu berulang kali keluar masuk toilet.
Tapi, baru juga menekan tombol flush, pintu kamar mandi membuka.
Kedua matanya bertemu tatap dengan Lucas yang rupanya baru pulang entah dari mana dan dengan kurang ajarnya menerobos masuk ke dalam kamar mandi.
Lucas tidak pernah menduga jika hal seperti ini akan terjadi. Bahkan selama dua tahun menjadi teman sekamar pun.
Oh, kenapa juga Hendery tidak mengunci pintu?
Keduanya terjebak dalam keadaan yang sangat tidak terduga.
"Eh, sorry, sorry!" Lucas buru-buru menutup kembali pintu.
Sedangkan Hendery sepertinya masih mencerna semua yang baru saja terjadi karena demi Tuhan, celananya masih melorot!~
Maap aku apdetnya pendek lagi! 🤧Kalau apdet panjang takutnya ngebosenin :(
Tadinya karena ga sengaja ngeliat foto ini...Eh jaket ini jg dikasih sama lucas 🥺
Trus tadinya ga mau pake cast cewe, tapi karena tuntutan cerita, mau ga mau aku harus ngelibatin yuqi huhu
btw, susah ya nyari peminat dery bot :')
KAMU SEDANG MEMBACA
I Date My Bestie // LuHen
Fanfiction"Pernah ga? Sahabatan udah lama, trus tiba-tiba kalian ngebet satu cewe yg sama?" ⚠️ Lucas X Hendery area ⚠️