05

480 64 16
                                    

 


⚠️🔞

sedikit nsfw di bagian awal 👉👈

 

 

Lucas mendekatkan wajahnya dan akhirnya kedua bibir itu menempel begitu saja.

Tidak ada penolakan, Hendery bahkan memejamkan kedua matanya.

Ranum yang lebih tebal melumat bergantian bibir atas dan bibir bawah, memberi akses lebih bagi kedua lidah untuk saling membelit.

"Hmmph—" Lenguhan terdengar saat napas Hendery mulai melemah dan tangannya berusaha menginterupsi Lucas yang terus bergerak maju.

Bukannya berhenti, kini pria yang berkulit lebih gelap itu bergerak menyusuri leher jenjang Hendery dengan bibirnya. Mengecup dan sesekali mencecap.

Demi Tuhan, saat ini keduanya masih berada di balkon!

Hendery melingkarkan lengannya di pundak Lucas sebagai tumpuan agar tubuhnya tidak ambruk karena dapat ia rasakan tangan besar sahabatnya itu mulai bergerak menyentuh gundukan di selangkangannya.

"Mmh, Lucas—"

Bibirnya kembali dilumat tak beraturan. Hendery semakin kacau ketika celananya ditarik hanya untuk meloloskan batang kejantannya yang mulai menegang. "Aah!" pekiknya pelan saat penisnya tenggelam dalam genggaman tangan sang sahabat.

Lucas mulai menggesekkan gundukan penisnya yang masih berbalut fabrik ke selangkangan Hendery sembari mengocok penis sahabatnya tersebut.

"Kas—" Hendery memohon karena demi apapun, pelepasannya sudah diujung. Dan tanpa mengurangi tempo kocokan, akhirnya ia pun klimaks.

 
DEG!

 
Hendery terbangun tepat setelah mimpinya berakhir. Kedua matanya membuka lebar sementara bulir keringat terlihat menghiasi kening.

Menelan ludah dengan susah payah, Hendery sadar dengan apa yang baru saja dialaminya.

Selangkangannya terasa basah. Dan juga, penisnya terhimpit guling.

"Anjing gue mimpi basah!"

Hendery mengumpat. Untung saja posisi tidurnya menyamping, dan membelakangi Lucas.

Omong-omong soal Lucas...

Hendery memutar kepalanya pelan, sekedar mengecek keadaan pria yang rupanya masih mendengkur itu.

"Huufttt!" Hendery menghela lega. Lalu beranjak turun dari ranjang untuk membereskan kekacauan sementara sahabatnya masih tertidur pulas.

 
*
 
 

"Hoaaamm~"

Lucas terbangun saat jam di ponsel menunjukkan pukul delapan pagi. Dengan rambut yang berantakan, pria berumur dua puluhan itu turun dari ranjang dan berjalan menuju pintu sambil menggaruk selangkangannya.

Tanpa sadar bahwa saat ini dia sedang berada di rumah orangtua sang sahabat.

Lucas seketika tersadar saat dihadapkan pada apa yang ia lihat setelah membuka pintu.

Ada Papa Huang yang sedang melipat koran, Mama Huang yang merapikan figura foto Nenek, juga Hendery yang nampak dari balik meja pantry.

Tangannya yang semula bertindak tidak senonoh pun bergerak kaku menjadi menggaruk kepala.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Date My Bestie // LuHenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang