SCREAAAMMMMMM
AAAAAAAAAAAAA
🌶🌶🌶
~
Sakit karena ditonjok, mungkin sudah biasa. Sakit karena ditonjok dan ditonton beberapa pasang mata, mungkin bukan hal yang biasa bagi Lucas. Sudut bibirnya sedikit terasa nyeri. Pukulan Hendery cukup kuat, pikirnya.
Lucas pun bergegas mengambil kendaraannya lalu singgah sebentar di apotek terdekat sebelum pulang untuk membeli obat memar dan kapas. Berharap mungkin saja Hendery sudah pulang ke apartemen agar dia memiliki kesempatan untuk menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi di antara keduanya.
Tapi apartemen terlihat kosong. Teman sekamarnya itu tidak ada disana––entah berada dimana. Lucas semakin dibuat khawatir. Dihubungi berkali-kali pun tidak ada jawaban. Dirinya semakin merasa tidak berguna.
Namun setelah dua jam berlalu, tepat setelah Lucas selesai mengobati memarnya, pintu apartemen menjeblak terbuka.
Hendery melangkah masuk dengan terburu dan mata yang sembab.
"Der, gue..." Lucas merasa ragu karena tidak ada raut kekesalan di wajah Hendery saat ini. Tidak seperti saat pipinya mendapat tonjokan. Saat ini Hendery terlihat seperti sedang kebingungan.
"Kenapa?" Lucas berusaha mendekat karena demi apapun, bibir Hendery terlihat bergetar menahan tangis. "Der, gue minta maaf... Gue bisa jelasin..."
"Nenek gue udah ga ada..."
Langkah Lucas seketika terhenti.
"Gue harus pulang ke Bandung..." Hendery menyela dengan cepat supaya Lucas bisa menyimpan penjelasannya hingga waktu yang tepat kelak. Jadi ia pun bergegas mengambil travel bag dan mengemasi beberapa pakaian yang akan dibawa ke Bandung––tempat tinggal Neneknya.
Lucas terpaku di pintu kamar sahabatnya––masih terkejut mendengar kabar duka barusan. Dan tiba-tiba saja sebuah ide gila terlintas di kepalanya.
"Gue anterin lu ke Bandung."
Hendery sampai dibuat menoleh. "Hah?"
"Gue anter pake motor biar lebih cepet." Kini Lucas pun bergegas mengambil ransel yang ukurannya sedikit lebih besar daripada ransel yang biasa dia pakai ke kampus untuk diisi pakaian seadanya.
"Ke Bandung naek motor?" Hendery tidak habis pikir dengan ide gila tadi. Dia pun menghampiri kamar Lucas untuk sekedar menolak tawaran tersebut. Lagipula, dia tidak ingin Lucas ikut-ikutan absen dari kelas hanya karena menemaninya. "Kas, gue bisa naik bis..."
"Ga bakal sempet!" balas Lucas saat menyambar jaket dan mengambil dompet. "Lagian gue pengen ngasih penghormatan terakhir buat Nenek lu, Der."
Yang dikatakan Lucas memang ada benarnya. Belum tentu juga dia bisa mendapat tiket bis untuk perjalanan langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Date My Bestie // LuHen
Fanfiction"Pernah ga? Sahabatan udah lama, trus tiba-tiba kalian ngebet satu cewe yg sama?" ⚠️ Lucas X Hendery area ⚠️