01

497 67 43
                                    


"Anjing!"
 

Hendery dengan susah payah membopong tubuh Lucas yang sempoyongan karena mabuk. Tubuh yang lebih berisi itu dihempas ke ranjang sementara Hendery sibuk menyeka keringat dan merapikan rambutnya yang terlanjur berantakan karena ulah sang sahabat.

"Belum pernah gue direpotin segininya!" Hendery mengeluh.

Bukannya apa, awalnya semua berjalan baik dan biasa-biasa saja. Tapi semenjak pengakuan Lucas yang tertarik dengan lawan jenis yang juga teman sekampus mereka yang sedang mengadakan pesta ulangtahun itulah semuanya menjadi kacau.

Setelah perdebatan singkat keduanya di toilet, Hendery memilih kembali ke lounge tempat diadakannya pesta. Disusul Lucas yang masih sama menjengkelkannya seperti di toilet tadi. Dengan sengajanya pria berkulit eksotis itu menunjukkan kemesraan terhadap si empunya pesta.

Hendery hanya bisa memendam amarah dan tidak memfokuskan perhatiannya kesana.

Lucas memang brengsek. Tapi Hendery tidak tahu jika sedang bersaing seperti ini bisa berubah menjadi sebrengsek itu.

Berbekal pengendalian diri yang baik, Hendery tidak ingin melampiaskan amarahnya dengan minum-minuman beralkohol. Dia justru memakan habis semua cemilan yang ada di hadapannya.

Berbanding terbalik dengan Lucas yang menyombongkan diri meminum tiga gelas bir.

Nyatanya, tiga puluh menit kemudian dia tumbang.

Untung saja tidak ada adegan muntah yang akan semakin merepotkan Hendery. Cukup membopong pria yang berbobot lebih berat itu saja sudah membuat heboh beberapa penghuni apartemen yang tidak sengaja berpas-pasan dengannya.

"Kas." Iseng, Hendery menyenggol lengan sahabatnya itu. "Woy!" Satu tepukan di pipi mampu membuat empunya mengerang tak suka.

"Ah, dalah!" Hendery mencoba acuh. Badannya bau keringat bercampur rokok dan parfum bekas pesta. Jadi ia pun berganti baju dan berbenah sebelum tidur.

Tapi setelah berganti piyama pun, Lucas belum berpindah dari posisi awalnya yang melintang.

"Geser dikit badan lo bongsor!" Hendery mencoba mendorong badan sahabatnya karena demi Tuhan ranjang dikuasai oleh Lucas.

Salahnya juga tadi menghempas dengan asal. Jadinya sekarang dia tidak punya tempat.

"Lucas, minggir!"

"Engg..."

Hendery merotasi kedua matanya. Lama-lama energinya habis juga.

Yang tadinya kesal, malah berubah jadi iba. Apalagi saat melihat wajah memerah Lucas, serta kening yang berkerut dalam entah karena mimpi buruk atau pakaian yang membuatnya tak nyaman.

Hendery menghela panjang. Karena dia masih punya hati nurani, dan karena dia sangat mengenal Lucas, akhirnya dia pun mencoba untuk menggantikan pakaian sang sahabat.

Agak repot pastinya, tapi tidak ada salahnya dicoba.

Lucas bukan tipe pria penyuka kemeja. Tapi malam ini dia mengenakan kemeja yang menurut Hendery sangat pas di badannya.

Tapi baru juga membuka dua kancing, tangan Hendery tiba-tiba ditahan. Lucas mengingau dan membawa tangan Hendery ke dalam genggamannya.

"Woy." Sedikit panik, Hendery berusaha melepaskan diri. Tapi yang terjadi selanjutnya malah lebih parah.

"ANJING MALAH TEGANG!"

Hendery mengumpat nyaring ketika tangannya dibimbing turun menuju selangkangan Lucas. Telapaknya terlanjur memegang sesuatu yang keras dan terlihat jelas gundukan dibalik celana jeans itu.

"Haiisshhh... Mamaaaa tangan deryyy udah ga suci lagiii hiks!" Hendery meratapi tangan sucinya yang ternodai.

Masih belum selesai dengan bunga tidurnya, Lucas kini membuka sendiri kaitan celana dan menurunkan resletingnya.

"Anj-" Hendery terjungkal sambil menutup kedua matanya. Tak percaya jika Lucas akan menurunkan celana dan bahkan mungkin melakukan kegiatan solo tanpa tahu bahwa ada dirinya yang menjadi saksi bisu.

"Mati gue!" Hendery masih belum berani menegakkan punggungnya. Sampai akhirnya terdengar dengkuran halus yang bisa dipastikan adalah milik Lucas.

Benar. Lucas tertidur pulas.

Tapi malah kejantanannya yang terbangun.

"FAKKK!" Hendery melotot kaget saat dihadapkan pada keadaan penis Lucas yang sudah tak berbalut boxer. Untuk menelan ludah saja rasanya sulit.

"Aduh, gimana ini?" Hendery gigit jari. "Apa gue cuekin aja trus tidur? Ah, ga bisa!" Rambutnya dijambak kasar akibat frustasi. "Dasar kontol sialan!" Dia merutuki penis Lucas yang menegak.

Cukup lama Hendery bergelut dengan kegelisahan. Dengan kedua tangan mengepal dia berusaha memikirkan solusi. "Apa gue tidurin aja nih juniornya si Lucas? Tapi gimana caranya, satt??"

Hampir saja dia mengambil ponsel untuk sekedar berselancar di internet dan mencari tahu sesuatu, tiba-tiba Hendery teringat satu hal.

"Yeu si tolol! Kan gue juga punya!" makinya sambil menatap ke arah selangkangannya sendiri.

Berbekal pengalaman pribadi, Hendery akhirnya memasrahkan diri untuk menjinakkan junior-nya Lucas.


~

nb:
huhu maap ya aku update dikit dulu soalnya yg chapter sebelumnya nanggung 😔

trus kepikiran ini...

Aheng sakit gigi habis nyeponging xuxi ya?? 👉👈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aheng sakit gigi habis nyeponging xuxi ya?? 👉👈

Aheng sakit gigi habis nyeponging xuxi ya?? 👉👈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gigit es nya biasa aja dong heng kan aku jadi... 🥺 ah dalahh

I Date My Bestie // LuHenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang