| 01 | Tahun Ajaran Baru

1.6K 89 33
                                    

[DAFTAR PUTAR : UN1TY - It's Alright]

"MAAF ngerepotin, ya, Bang ..."

"Udah nggak apa-apa, gitu doang, kok, minta maaf ke gue. Lain kali dicek lagi barang-barangnya."

Ali hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil nyengir menatap seseorang yang lebih tua dua tahun darinya. "Iya, Bang Boy. Siap!" serunya kemudian dengan salah satu tangannya yang ditempelkan di dekat kepala seperti hendak hormat bendera.

"Udah, balik sana. Gue mau beres-beres," sosok bertopi jingga itu mengibaskan tangannya seolah-olah mengusir Ali. Ali kembali nyengir dan berbalik badan kemudian pergi meninggalkan Boboiboy dengan terburu-buru.

"Ckckckck, udah gede tapi masih aja pelupa," gumam Boboiboy sambil menggelengkan kepalanya dengan tangannya yang sibuk mengambil baju dan menyusunnya di lemari.

"Siapa yang pelupa, Boy?"

Boboiboy mengalihkan pandangannya, menatap sosok remaja berbadan tambun yang sudah menjadi sahabat setianya sejak SD. "Itu ... Si Ali, Pal."

Gopal mengerutkan kening. "Ali kenapa lagi?"

"Dia nitip baju seragamnya ke gue karena tasnya udah nggak muat kemarin waktu kita balik sini. Eh, ternyata lupa dia ambil sampai hari ini. Untung aja belum hari masuk sekolah," jawab Boboiboy sambil tertawa kecil. "Coba kalau belum dia ambil, capek banget lari-lari dari Gedung Tingkat 1 sampai Gedung Tingkat 3, kan?"

"Untungnya dia juga udah kelas 10, coba kalau masih kelas 9, makin capek larinya," Gopal yang mendengarnya langsung ikut tertawa, membayangkan Ali yang seperti orang tidak tahu arah dan tiba-tiba muncul di kawasan asrama kelas 12 hanya untuk mengambil seragamnya yang tertinggal.

"Nah iya ... kasian banget, lagian udah gede juga, masa pelupa."

"Kayak lo nggak pernah lupa aja," kali ini seseorang muncul bersandar pada tubuh Gopal sambil menyugar rambut ungunya ke belakang.

Boboiboy melirik sinis dan melempar bantal kearah remaja berambut ungu tersebut. "Yeuuuu, apaan! Itu waktu SMP kaleeee, zaman, kan, udah berubah."

"Auk, tuh, lo jangan sender-sender ke punggung gue. Mendingan lo senderan sama Ying daripada sama gue, Pang," timpal Gopal sambil menggerutu.

"Nama gue Fang," balas Si Pemilik Nama tidak terima. "Dan lo nyuruh gue senderan ke Ying? Gue masih punya hati, eiiiii! Haram, brodi. Kita belum halal."

"Oh, alhamdulillah, tahu. Kirain nggak tahu."

"Minta ditampol emang," omel Fang. "Gini-gini gue tahu batasan, nggak kayak lo, suka manggil-manggil santriwati kalau lewat."

"Ya, minimal santriwati itu nggak ada yang pernah jadian sama gue. Lo malah punya mantan satu, kan?"

"Astaghfirullah, masa lalu kelam gue itu."

"Sssstttt!" Boboiboy langsung melempar bantal untuk yang kedua kalinya, kali ini mengenai Gopal dan Fang. "Kalian itu sama-sama punya dosa, mendingan diem aja, deh. Tidur sana, besok udah mulai sekolah. Tuh, Iwan sama Amar udah tidur."

Gopal dan Fang saling memandang dengan tatapan sinis sebelum beranjak ke kasurnya masing-masing dan terlelap disana.

Oh, Kalian tentunya wajib berkenalan dengan makhluk-makhluk ini. Pertama, cowok yang lagi beresin baju tadi namanya Boboiboy bin Amato. Tentu saja anaknya Pak Amato, bapak yang jago ngutak-ngatik barang dan tukang perbaiki kendaraan, makanya beliau buka jasa bengkel buat yang mau dan punya duit banyak wkwkwk.

Dari Jendela Santri (Boboiboy X Ejen Ali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang