the Boy meet the Devil

Cerita masa lalu

TaeKook
•
•
•
Genre

Supranatural|Horror

Publish

12/08/2021

Sinopsis

Jungkook dan keluarga nya baru saja pindah rumah mereka membeli 1 buah Mansion tua yang berada di tempat terpencil yang juga di penuhi oleh rimbunnya pohon. Rumah baru dengan sekolah baru, selama di sekolah baru Jungkook kesulitan berinteraksi dengan kawan barunya. Hingga harinya penuh dengan kemalangan dan kesakitan. Suatu hari ia memasuki sebuah kamar terkunci yang berada di lantai tiga, dan menemukan hal yang tak terduga.

...

Kedatangan Jimin disambut baik oleh Ibu Jeongguk--bahkan Jimin di layani dengan baik layaknya seorang pangeran.

"Nak Jimin ingin apa? Biar Ibu buatkan." Tawarnya dengan senyum keibuan.

Jimin menggeleng pelan "Tidak, mungkin nanti saja."

"Baiklah——sebaiknya kamu pergi ke kamarnya. Anak itu suka lama sekali jika sudah di kamar mandi."

Lalu Ibu Jeongguk kembali melanjutkan "——kamarnya di lantai dua paling pojok di sebelah kanan."

Laku Jimin pun segera pergi meninggalkan ibu Jeongguk dengan beberapa bahan masakan untuk makan malam.

Tubuhnya tidak bisa berhenti bereaksi setiap kali melihat setiap sudut rumah Jeongguk——ia bahkan menebak kalau rumah ini pasti peninggalan orang Eropa.

Dan satu hal yang membuatnya terus berfikir; aura gelap rumah ini terlalu kuat. Ia bahkan sesekali akan mengusap kedua sisi tangannya dengan sedikit bergidik ngeri.

Ia sesekali memperhatikan dinding-dinding yang di lewati nya, begitu banyak lukisan tua yang tertempel di sana. Belum lagi guci-guci yang berjajar rapi di setiap sudut lorong——ia sudah melewati dua lorong dan dua kamar, tapi masih belum juga menemukan kamar Jeongguk.

Apalagi lorong yang ia lewati masih belum terlihat ujungnya. Langkahnya tak bersuara, karena lantai yang terlapisi karpet merah. Semakin dalam ia berjalan semakin berkurang juga pencahayaan——ia merasa aneh, bagaimana bisa pencahayaan nya sebegitu minim. Dan itupun hanya beberapa lampu dinding berwarna kuning yang memberikan pencahayaan.

Tidak seperti lorong lain yang memiliki beberapa lampu gantung yang lumayan terang.

Sampai akhirnya ia melihat sebuah pintu berwarna mahoni dengan ukiran aneh menghias pintunya; ia bergegas mendekat lalu mengetuk dengan pelan.

"Jeongguk apa kau didalam?" Tanyanya sedikit lebih keras.

Lalu pintu terbuka, Jeongguk baru saja selesai berpakaian.

"Maaf aku lama."

Jimin mengibas tangan sambil berlalu masuk kedalam—— Memperhatikan setiap detail interior kamar yang di tempati kamar Jeongguk.

"Ibumu tadi sudah memberitahu ku——Jeon apa kau tidak merasa ngeri dengan rumah mu atau kamarmu?"

Jeongguk menatap Jimin heran "tidak, kenapa memangnya?"