Part - 1 (pertemuan pertama)

10 1 0
                                    

"Pertemuan pertama aku Tidak merasakan apapun.
Mungkin belum"

Follow ig aku : rzqmlyah_

-----

"Aya buruan kamu barusan di panggil di kantor katanya orang tua mu dateng" ucap seorang perempuan yang masih melilitkan handuk di kepalanya dan tak lupa krudung yang menggantung menutupi handuk tersebut, salah satu ciri khas anak pondok sini jika selesai keramas, dikarenakan peraturan tidak boleh nya untuk melepas hijab ketika keluar kamar.

"Eh, iya deh lupa aku. Kan emang sekarang waktunya orang tua ku dateng" ucap seseorang yang bernama Aya tersebut sembari menepuk jidatnya menyesal atas kelalaiannya

Aya buru buru berdiri dari tempat duduknya dan meninggalkan orang orang di sekitarnya yang sedang asyik bercerita. Di karenakan hari ini hari Jum'at hari dimana para santri di liburkan sekolah setelah satu minggu belajar. Jadi mereka sibuk mengobrol banyak hal.

"Ka Aya di besuk?" Tanya salah satu dari mereka

"Iya, nih. Ada hang mau nitip sesuatu?" Tanya Aya sedikit mengerasakan suaranya agar mereka mendengarkannya
Seketika semua kepala menoleh ke arah Aya yang sudah siap memakai abaya hitam dan juga cadar karena itu syarat yang harus di lakukan ketika keluar gerbang.

"Mau aku"
"Mau nitip wa"
"Mau nitip mie ayam"
"Mau nitip es oyen" ucap mereka bersautan Aya hanya tersenyum

"Catet jadi satu kalo bisa langsung uang nya sekarang ya" ucap Aya

"Siaappp!!" Ucap mereka serempak.

Soraya Az-zahra cewe berdarah Jawa berumur 15 tahun yang kerap di panggil Aya itu adalah seseorang yang sangat baik di mata anak kamar nya
Karena dia adalah sosok sholehah yang rajin dan suka membantu sesama.
Aya bukanlah berasal dari keluarga yang kaya raya.
Aya hanya berasal dari keluarga yang sederhana yang cukup. Tidak lebih dan tidak kurang.

_____

Aya segera melangkah cepat ke arah gerbang dan tidak lupa dia meminta kartu izin kepada ustadzah di kantor.

"Aya ya?" Tanya bu satpam

"Iya bu" ucapku sambil tersenyum hangat, tidak heran bu satpam ini mengenal Aya karena Aya setiap 2 minggu sekali di besuk orang tuanya yah maklum saja lah si Aya ini orang nya termasuk salah satu Anak Mama

"Oiya itu ibu nya" ucap bu satpam tersebut seraya menunjuk tempat dimana mama Aya berada. Terlihat mama Aya berdiri dan melambaikan tangannya Aya tersenyum dan segera menghampiri mama nya
Kemudian segera Aya mengambil tangan mama nya dan mencium nya.

Aya mengedarkan pandangan ke sekeliling. Terlihat tempat besukan itu sudah full tidak ada tempat untuk duduk
Aya baru ingat kalau sekarang tanggal muda dan pastinya banyak para santri yang di besuk karena ingin membayar spp.

"Mah, rame banget loh, kita kemana?" Tanya Aya

"Bentar, mama telfonin ayah" Buru buru mama Aya mengambil handphone dan menelpon suaminya. Tak lama terlihat ayah Aya dari arah barat melambaikan tangan.

"Ayo kesana" ucap mama Aya

Segera Aya dan mama nya berjalan menghampiri sang ayah. Kemudian tak lupa juga Aya langsung mengambil tangan ayahnya dan menciumnya

"Duduk mana yah?" Tanya Aya

"Eh, disitu ada istri temennya ayah kita numpang aja disitu dulu. Sekalian ngobrol mempererat tali silaturahmi" ucap ayah aya dan menunjuk ke arah 3 orang yang sedang duduk berbincang diatas karpet. Yang masih terlihat lebih karpet yang diduduki tersebut.

Ayah, Mama, dan juga Aya menghampiri tiga orang tersebut.

"Assalamualaikum, boleh numpang duduk ga buk?" Tanya Ayah. Seketika tiga orang tersebut menghentikan obrolannya dan menoleh ke arah kita yang sedang berdiri.

"Ya Allah, bapak Yusuf sama ibu Fani apa kabar? Duduk pak, bu, nak" ucap seorang wanita paruh baya yang tak lain ibu dari 2 kakak beradik ini. Dia tersenyum ramah.

Dan pada akhirnya Ayah duduk di sebelah seorang laki laki berumur 17 th.

Sedangkan Aya dan mama nya duduk di sebelah 2 wanita tersebut.

Aya buru buru mencium tangan wanita tersebut dan tak lupa juga berjabat tangan dengan anak nya sebagai tanda perkenalan.

"Ini loh mbak, kenalin namanya Alfi" ucap ibu dari yang bernama alfi tersebut memperkenalkan nya pada aya

"O iya aku Aya" jawab aya sambil tersenyum hangat.

"Itu al, namanya kak Aya. Pernah liat alfi dipondok ngga ka?" Tanya ibu itu setelah memperkenalkan Aya kepada Alfi.
Aya tersenyum lalu menggeleng kan kepala tanda tidak pernah melihat batang hidung Alfi dipondok.

Ya maklum saja pondok yang Aya tinggali sekarang muridnya berjumlah 3000 orang. Tidak mungkin bukan bagi Aya mengenal mereka dan melihat mereka satu satu? Teman satu kelas Aya saja banyak yang tidak kenal Aya.

"Kalo Alfi pernah liat Aya dipondok?" Tanya mama Aya berusaha akrab

"Pernah" ucap Alfi sambil tersenyum malu malu.

Aya kaget. Dia ngeliat aku dimana ya pikirnya. Sedangkan Aya itu bukan orang yang suka keleleran diluar kamar. Aya keluar kamar cuma kalau ada kepentingan saja.

Tak mau pusing memikirkan itu, Aya segera mengobrol berdua dengan mama nya membahas masalah spp. Begitupun dengan Alfi dan ibunya.

Entah dua laki laki berbeda umur di depan mereka sudah asyik sendiri mengobrol sedari tadi tampak akrab, tidak ada yang mengetahui mereka membicarakan apa. Yang pasti masalah cowo.

Tidak lama setelah itu ibu Alfi berpamitan kepada Aya dan mamanya untuk pulang lebih dulu

"Loh, kok buru buru? Ga enak saya ini udah numpang duduk" ucap mama Aya berbasa basi

"Gapapa bu. Kita juga udah disini lama ibu duduk situ aja ga usah ga enak ga enak an. Toh ini tempatnya pondok" jawab ibu Alfi sambil tertawa renyah. Aya dan mamanya juga tertawa.

"Ayo mas ki pulang" ajak ibu Alfi kepada anak cowo nya

Yang di panggil mas ki tersebut menoleh dan tersenyum kemudian berpamitan kepada Ayah Aya. Dan mencium tangannya.

_____

Si AyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang