Part - 2 (Ipar)

9 1 0
                                    

  Aya bergegas ke dalam pondok lagi setelah ayah dan mama nya berpamitan pulang. Dalam keadaan kesusahan, dia berjalan sambil membawa dua kantong kresek merah besar yang isinya barang barang titipan anak anak dan makanan untuk dibagikan ke anak kamarnya.

  Di karenakan Aya tinggal di asrama lantai 3 di rayon bagian selatan, Aya harus menaiki anak tangga rayon bagian utara yang banyak dan itu sungguh melelahkan. Ketika sampai di penghujung di deretan rayon bagian utara dia menoleh ke arah kamar mandi terdapat Alfi yang menoleh ke arahnya lalu tersenyum.

  Aya yang nge blank bingung "dia siapa?" Batinnya. Sambil membalas senyumannya. Dan segera dia jalan ke arah kamar nya yang terletak di rayon bagian selatan itu. Sambil berfikir, dan mengingat siapa yang tersenyum padanya.

  Ketika di teras depan kamar nya Aya telah mengingat siapa yang tersenyum padanya tadi.

  "Oh, si Alfi tadi. Ko aku pikun gini sih?" Ujarnya dalam hati

  Sesampainya di depan pintu Aya segera disambut suka cita oleh anak kamarnya

  "Kak Ayaa udah dateengg!" Teriak salah satu dari mereka yang pertama kali melihat Aya

  "Wah Aya!!!"

  "Iya bentar, sabar. Coba lah kalian nih bantuin susah bawa ni" ucap Aya di ambang pintu terseok seok karena kesusahan membawa nya.

  Dua orang langsung berdiri membantu Aya membawakan kresek tersebut dan meletakkannya di tengah tengah kamar.

  Aya segera membagikan seluruh makanan dan memberikan titipan titipan tadi.

  "Syukron banget loh Aya" ucap Ira berterima kasih

  "Iya kak Aya syukroon" ucap Iza selaku adik kelas Aya berterima kasih.

  "Jazakillah khair"

  "Iya sama sama, amiin" ucap Aya membalas

  Tak lama ada salah satu dari mereka yang tadi jya sibuk sendiri di depan lemari tiba tiba mendatangi Aya.

  "Eh, Aya tadi aku liat kamu di jenguk bareng bareng sama ada cowo satu" ucap balqis

  "Ah iya. Kok kamu tau?" Tanya Aya heran. Pasalnya dia dari tadi tidak melihat salah satu anak kamar nya yang di besuk juga ketika di gerbang.

  "Tau dong. Aku kan tadi duduk di karpet depan kamu Ay. Tapi kamu nunduk terus jadi ga keliatan deh aku nya. Oiya itu siapa? Hayoo calon nya ya?" Canda Balqis sambil tertawa.

  "Hah? Apaan! Yakali masih smp aku udah nikah aja" ucap Aya sekenanya. Emang pada dasarnya Aya masih kelas 3 smp kok udah di bilang punya calon . Kan lucu.

  "Ya biasa aja dong ay. Gausah sewot gitu" ucap Lutfiah yang sudah menyimak sedari tadi

  "Ya lagian sih."

  "Jadi, itu siapa kak?" Tanya iza

  "Anak nya teman Ayahku"

  "Punya adik disini?" Tebak Ira

  "Iya, dia anak kamar seberang" ucap Aya sambil menunjuk area depan kamar.

  Akhirnya mengalir lah cerita Aya . Menceritakan bagaimana dia bertemu keluarga Alfi.

  "Pantes dong Ay dia tau kamu. Kan kamu sering numpang mandi di kamar mandi anak kamarnya dia" ucap Lutfiah sambil tertawa setelah Aya menyelesaikan ceritanya dan menjelaskan kebingungan nya.

  "Iya juga yah. Apalagi kan anak kamar sana tuh kalo kamar mandi nya di masukin anak kamar lain marah marah nya ga bisa di kodisikan."

  "Terus juga kalo gedor pintu tuh sampe pintu nya kebuka, sebel banget pokonya" ucap anak kamar Aya heboh karena membahas anak rayon seberang.

  Setelah itu adzan dzuhur berkumandang dan terdengar suara ricuh dari pondok putra. Anak pondok putri hanya bisa menebak nebak bahwa mereka berlari lari karena takut ketinggalan sholat jum'at.
Yah, di karenakan terdapat tembok besar yang menjadi penghalang antara pondok putri dan putra. Jadi mereka tidak bisa mengintip satu sama lain.

  "Ah para calon suami kita lagi sholat Jum'at" celetuk Dina sekenanya

  "Kita? Kamu aja kali din ngga usah bawa bawa kita. Aku sih ogah nikah sama anak satu pondok" jawab Alya kesal, karena dia anti banget dengan anak pondok sebelah.

  "Loh, gaboleh gitu kamu Al. Kata ustadz juga kita itu 90% pasti dapet anak yang satu pondok. Kalo nikah sama yang satu pondok juga pasti berkah nya banyak, dan anak nya juga banyak" jawab Dina tak mau kalah.

  "Iya udah berarti aku yang 10% nya wlek" jawab Alya sambil menjulurkan lidah nya.

  "Udahlah, kalian nih kok malah debat masalah anak putra. Mending kalian sekarang siap siap buat sholat dzuhur" Aya menengahi

  "Siap kaka" jawab mereka sambil menghormat kan tangannya ke kepala.

_____

  Aya,Lutfiah,Ira dan dua orang lainnya berjalan kearah mushollah untuk melaksanakan sholat Dzuhur. Sampai di tangga penghujung mushollah Aya di kagetkan dengan seseorang yang tiba tiba menyenggol bahu nya sangat keras.

  "Eh, maaf kak" ucap seseorang itu. Aya mendongak menatap siapa yang menabraknya Aya tersenyum setelah tau siapa pelakunya tersebut.

  "Iya gapapa, untung kenal ya kalo nggak." Jawab Aya sok garang setelah itu cengengesan.

  "Sekali lagi maaf ya kak, aku ga sengaja" ucap Alfi.

  "Iya, santai aja"

  Alfi berlalu mendahului Aya dan teman temannya. Kini Aya sudah duduk di barisan bagian paling belakang, sambil menunggu iqomah mereka mengobrol. Yah begitulah namanya juga perempuan, dimana pun pasti banyak bicara. Meskipun itu di mushollah.

  Teringat ucapan ustadz beberapa hari yang lalu "perempuan jika di bandingkan dengan pria. Perempuan bisa sehari menghabiskan 10.000 kata sedangkan pria hanya menghabiskan 3000 kata. Dan itu salah satu yang bisa menjadi alasan bagi perempuan memperbanyak hisab nya di akhirat"

  "Eh, Ay tadi siapa?" Tanya Lutfiah mengawali pembicaraan. Mereka heran kenapa Aya bisa kenal dengan anak kamar lain yang tidak mereka kenal.
Dikarenakan Aya itu sosok yang susah bergaul dengan orang baru. Meskipun di kelas Aya hanya berteman dengan anak kamarnya yang kebetulan sekelas dan anak kamar nya itu membawa teman lagi.
Disitulah teman Aya bertambah.

  "Alfi itu, yang tadi di besuk sama aku bareng satu karpet"

  "Owalah, manis ya Ay. Pasti abangnya juga manis kaya dia" celetuk ira

  "Mana ku tahu" ucap Aya sambil mengedikkan bahu

  "Wah bisa tuh di gebet Ay"

  "Eh, kak itu aku sekelas loh sekolah mts nya sama dia ya kan zil?" ucap iza tiba tiba tiba. Dan bertanya ke zila.
Zila mengangguk meng iya kan.

  "Berarti dia masih 1 mts dong" ucap Aya pelan

  "Iya kak, dia itu orangnya jahil banget pernah ni.."

  "Allahuakbar Allahuakbar Asyhadu alla ilaha illallah......" Suara iqomah berkumandang iza yang belum selesai cerita terpaksa menghentikan ceritanya dan mereka sama sama berdiri untuk melaksanakan sholat dzuhur.

_____
.
.
.
.
.
.
jangan lupa vote and comment

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Si AyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang