(4) pasar malam

526 112 11
                                    

—happy reading—

sepulang dari sekolah Jennie buru-buru langsung pergi ke kamar miliknya dan tak lupa mengunci pintunya

"aduh harus seharian di kamar nih kalo gini caranya", jennie merutuki dirinya sendiri

tiba-tiba ada suara ketukan pintu dari luar, "kak jennie! kak jennie!"

Jennie bingung haruskah ia menjawab panggilan itu, "siapa?"

"gue jihun"

"apaan?"

"dipanggil bang ten"

"aduh mampus, gue harus apa" gumam jennie berusaha untuk tetap tenang

akhirnya jennie membuka pintu kamarnya dan menampakkan senyum manis walau itu paksaan

dan ya benar saja ten sudah ada didepannya dengan muka datar, "apa maksud lo?"

jennie nyengir tak berdosa, "ampun, ntar gue ganti deh. jangan siksa gue, gue kan lemah"

ten terkekeh pelan, "apa sih jen, gue cuman mau bilang kenapa tadi lo ninggalin gue woi"

jennie melongo ternyata bukan soal kejadian di kantin, "oalah hehe sorry, gue kira lo marah sama gue"

"ya enggak lah, udah ye gue mau main ke rumah wonwoo"

"ikut!"

ten menggeleng, "gak, ini urusan cowok. cewek kaya lo gak boleh ikutan"

jennie ngangguk aja abis itu pergi ke dapur buat teh hangat sama ambil camilan dan langsung ia bawa ke teras depan

"aduh lumayan ni, udah cuaca nya bagus mood gue juga lagi bagus", ia pun mulai menyeruput teh itu

"widih apaan tuh, bagi dong!", tiba-tiba dengan tidak sopannya haechan merebut camilan yang ada di genggaman jennie

"aduhh bocah ganggu aja deh lo, gak liat gue lagi makan main lo rebut aja. kembaliin gak"

haechan tak peduli dan malah semakin banyak memakan camilan milik jennie, "enwak bwanget"

"assalamualaikum cantik, your dilan datang!", jaemin tiba dari sekolah dg motor beat nya

"waalaikumsalam, dilan gue cuman Iqbaal ramadhan bukan lo"

"lah gue kan mirip sama dia"

jennie menautkan alisnya dan menatap muka jaemin dg serius, "gak mirip anjer"

"iyalah orang lebih ganteng gue"

"najisun" cibir haechan, prinsipnya cuman dia yang boleh lebih ganteng daripada yang lain

"jangan iri lo, tem"

"ngatain gue item gue bacok nih!"

jaemin meringis, "gak deh bang, ampun", kemudian ia masuk kedalam untuk mengganti pakaiannya

"kak, ntar ada pasar malem baru buka. kesana yok" ajak haechan memulai percakapan lagi

"ngga bisa, gue lagi ada tugas dari dosen mana banyak lagi katanya"

[✓] Rumah Serbuk Berlian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang