Valentine.
🍫
Yuna, gadis tinggi itu berlari kegirangan menuju ke rumah sahabatnya, Lia.
Orang yang ia sukai baru saja menerima tawarannya untuk pergi berjalan jalan saat malam Valentine nanti, ia benar benar butuh Lia untuk membantunya memilih pakaian dan menata rambutnya.
Ia sangat tidak sabar untuk bercerita pada Lia tentang hal ini, ia tahu Lia pasti akan mendukungnya dengan Chaeryeong —orang yang ia sukai itu—, walaupun Lia pasti akan mengejeknya.
Senyumnya bertambah lebar ketika ia sampai di depan rumah Lia, ia berjalan melewati pagar dan berhenti di depan pintu putih rumah Lia.
Ia mengetuk pintunya berkali kali agar sang empunya rumah datang untuk menyambut dan membukakan pintu itu untuknya.
"LIA UNNIE!!!"
~•~
Lia menghela napasnya, ia menghempaskan dirinya ke atas kasur empuk berseprai strawberry itu, melepas penat setelah berbelanja baju untuk Yuna, "kuharap kau membawa kabar gembira nanti."
"Kuharap begitu juga." Sahut Yuna sambil memakan keripik kentangnya.
"Aku ingin keponakan laki-laki ya," Lia memasang senyum jahil, menaik-turunkan kedua alisnya pada Yuna.
Yuna memutar bola matanya malas, "aku tidak akan menyentuhnya, unnie!"
Lia tertawa lepas.
Ia tertawa, walaupun ia merasa ada belasan pisau yang menusuk hatinya, dan hatinya terasa seperti diremukkan, tapi ia tetap bersikap kuat di depan Yuna.
"Unnie!" Panggil Yuna.
Lia berdeham, merespon panggilan Yuna.
"Bantu aku menata rambutku juga ya nanti!" Pinta Yuna.
"Iya, pasti kubantu deh!" Ucap Lia memamerkan senyum bulannya, membuat Yuna gemas.
"Matamu hilang kemana tuh?" Ucap Yuna mendekatkan wajahnya ke arah Lia dengan alis yang mengkerut.
Jantung Lia berdegup lebih kencang, matanya membelalak, ia merasa seperti waktu berhenti berputar, menatap setiap inci wajah Yuna yang indah walaupun sedang memasang ekspresi kebingungan dengan alis yang berkerut.
Kesadarannya kembali, ia memukul bahu Yuna berkali kali, "k-kau ini, apa apaan sih?!"
Yuna yang menyadari posisi mereka berdua yang terlalu dekat pun seketika merasa gugup, tapi kemudian ia melihat raut wajah Lia yang terlihat lucu, ia malah tertawa terbahak bahak lalu memegang perutnya yang mulai sakit karena tertawa.
Lia memasang wajah cemberutnya, ia kesal, "jahil banget sih!" Gumamnya.
Tawa Yuna mulai mereda, tersisa senyum lebar dan air mata yang sedikit mengintip dari balik matanya, "kau harus lihat wajahmu tadi, Unnie."
"Wajahku cantik, tahu!" Sahut Lia.
Yuna mendecih, "percaya diri sekali kau, unnie."
KAMU SEDANG MEMBACA
ITZY ONESHOTS
FanfictionITZY's fictions compilation that i wrote. Written in Bahasa. (I don't do SMUT!) rycjiniez, 2021.