RYURYEONG

419 35 1
                                    

Secret.

♨️

Chaeryeong's POV.

"Kalian yakin kalian tidak mau ikut?"

"Iya, aku ingin di dorm saja, unnie." Jawabku.

"Aku juga, ingin menghabiskan hariku dengan tidur." Ucap Ryujin

"Ya sudah deh kalau begitu, kami pergi dulu ya. Tolong jangan mengacaukan tempat ini, kunci pintunya jika kalian mau pergi!" Ucap Lia unnie.

"Siap, mama Choi!" Ucapku tersenyum.

"Hey! Aku ini masih muda, tahu!" Ucap Lia unnie sambil manyun.

"Eh sepertinya tadi kau salah, Chaeryeong unnie. Harusnya kan mama Hwang." Ucap Yuna lalu memberikan high five padaku.

Wajah Lia unnie memerah, membuatku, Yuna, dan Ryujin tertawa terbahak bahak.

"H-hey! T-tidak lucu, tahu!" Protes Lia unnie sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Yeji unnie terkekeh, "sudah, sudah, kami pergi dulu!"

"Kami pergi dulu ya, unnies!" Ucap Yuna lalu keluar dari dorm bersama dengan Yeji unnie dan Lia unnie.

Aku menoleh pada Ryujin, dan ia pun menoleh padaku, kami tersenyum.

"Akhirnya, kita bisa berdua saja di sini." Ucap Ryujin sambil memeluk pinggangku.

Aku mengangguk, "sudah lama ya, kita tidak quality time berdua."

Aku dan Ryujin pacaran, tapi tidak ada seorangpun yang tahu tentang hubungan kami, bahkan ketiga dormmates kami pun tidak.

Kami bukannya tidak mau memberi tahu pada Yeji unnie, Lia unnie, dan Yuna, tapi kami belum siap. Tidak ada alasan khusus, sebenarnya, kami juga tidak tahu mengapa, hanya ingin merahasiakan hubungan ini dari semua orang.

"Iya, kita nonton sambil cuddle saja, mau?" Tawar Ryujin.

Aku mengangguk antusias, "tentu saja aku mau."

"Ayo, kita ambil cemilan dulu!" Ajak Ryujin.

Kami pergi ke dapur untuk mengambil beberapa cemilan, tapi kami malah perang snack, alhasil dapur menjadi sangat kacau.

"Sebaiknya kita bereskan." Ucapku.

Ryujin menarik tanganku ke ruang TV, "nanti saja, mereka kan masih lama pulangnya."

Kami pun duduk di sofa lalu menyalakan TV, menggonta ganti channelnya untuk menemukan acara TV yang bagus.

Aku duduk di pangkuan Ryujin lalu memeluk lehernya, menyandarkan kepalaku di pundaknya, menghirup aroma tubuhnya, merasakan hangat.

"Kau ini seperti bayi saja ya." Ucap Ryujin sambil mengelus elus kepalaku.

"Biarin saja aku seperti bayi, bayimu." Ucapku, menangkup pipi chubbynya, "kau seperti bakpao."

"Yah, memang aku suka makan, mau bagaimana lagi? Makanan terlalu enak untuk disia siakan." Ucapnya sambil menyengir.

Aku mengecup pipinya, "betul sih."

"Sejak kapan kau jadi sangat menggemaskan begini?" Tanyanya.

Aku mencubit pipinya, "kau yang menggemaskan, tuh."

"Aku ini keren dan strong, tahu! Aku tidak menggemaskan."

"Ah, masa sih?" Tanyaku menggodanya sambil menaik turunkan alisku.

Ia mengecup singkat bibirku, "tentu saja, dong! Kalau aku menggemaskan dan tidak strong, aku tidak akan bisa menjagamu."

"Iya deh, kau yang paling kuat." Ucapku, "pacarku paling keren."

Ia tersenyum, memamerkan whiskersnya, "dan kau pacarku paling cantik sedunia."

Aku membalas senyumannya, aku mendekatkan wajahku padanya sambil menutup mataku.

Bibir kami bersentuhan, bergerak seirama, menyalurkan perasaan cinta dengan lembut.

Tanganku bergerak, menekan kepalanya agar tidak melepaskan tautan bibir kami, dan tangannya kurasakan melingkar di pinggangku.

Terasa sedikit sesak, aku menepuk pundaknya lalu kami pun memisahkan tautan kami. Menghirup napas panjang panjang setelah ciuman intens kami.

Ryujin kembali menciumku, tangannya memeluk pinggangku dengan erat.

Ciuman kami bertambah panas, tidak ada pihak yang mau melepaskan ciuman ini.

Brakk..

Suara pintu yang terbuka dengan kasar.

"Unnie, kami pulang! Lebih cepat karena—"

Aku dan Ryujin menoleh kearah pintu, menemukan Yuna yang melotot dengan mulut terbuka sambil menatap bergantian kearah kami berdua.

"Ada apa, Yuna, kok tidak masuk ke dalam?" Ucap Yeji unnie yang muncul bersamaan dengan Lia unnie, awalnya mereka kebingungan melihat Yuna tapi kemudian mata mereka membelalak setelah melihat aku dan Ryujin dengan posisi tidak senonoh ini.

Lia unnie melihat ke arah dapur, "kenapa dapur berantakan sekali?!"

"Chaeryeong, Ryujin, jelaskan!" Ucap Yeji unnie dengan deep voicenya yang dingin dan tatapan tajamnya yang menyeramkan.

Oh, no! Ini akan menjadi malam yang panjang.

♨️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ITZY ONESHOTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang