#Prolog

71 24 5
                                    

-Setiap do'aku terkandung namamu-Fayna.

  Lantunan ayat suci alqur'an terdengar menggema dengan merdu didalam sebuah ruangan bernuansa biru-putih. Seorang gadis berparas cantik dengan badan terbalut mukenah putih tengah kusyuk melantunkan ayat suci alqur'an. Setelah sampai pada ayat terakhir,dia mengucapkan tasdiq dan menutup mushaf alqur'an nya.

  Ia lalu berjalan menuju balkon kamarnya dan duduk diatas kursi yang memang ada sejak dulu.
 
Ia lalu menengadah kan kepalanya menatap langit malam yang sepi tanpa benda langit.

Ia pun menutup matanya dan menghirup udara masuk perlahan. Tiba-tiba,suara rintikan hujan terdengar.

Ia membuka matanya dan menarik seulas senyum di bibirnya. Ia sudah sangat hapal,biasanya hujan akan turun di jam yang sama.

Ia pun mengangkat kedua tangannya,mengucap do'a,menumpahkan keluh kesah pada rabb-nya.

Karena ia tahu,hujan adalah waktu mustajab untuk berdoa.

  "Yaallah,ya rabbku yang maha mendengar lagi maha mengasihi,mudahkanlah urusan hamba. Baik dunia maupun akhirat. Dan jauhkan hamba dari perbuatan zina. Hilangkan rasa ini bila ia bukan nama yang tercatat di lauh-mahfudz ku. Amiin.."

Fayna Saydah Azzahra namanya. Seorang mahasiswi disebuah Universitas ternama. Mencintai dosennya sendiri. Namun,terlalu takut mengungkap perasaan.

Akhirnya,hanya itu yang bisa ia lakukan. Berdoa pada rabb-nya di sepertiga malam nya tentang segala permasalahan hati.

Setelah selesai,ia kembali kedalam kamar dan mengambil sajadah. Serta merta ia bentangkan sajadah dan melaksanakan shalat lail.

Ia berharap,semoga sang dosen dapat menangkap sinyal do'a darinya

   ***

  Di tengah kesunyian malam, seseorang terbangun karena ulah dari jam bekernya. Ia lalu beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan kearah balkon kamar.

Ia menatap langit malam yang dipenuhi rintik hujan

"Waktu yang tepat bercakap cakap bersama sang pencipta"katanya.

Ia lalu menutup jendela balkon dan beranjak ke arah kamar mandi guna mengambil wudlu.

Ia pun mengambil sajadah lalu membentangkannya untuk melaksanakan shalat lail.

"Ya tuhan yang maha mendengar lagi maha berkehendak. Lancarkanlah hari hamba esok,jauhkanlah hamba dari bisikan setan-setan terkutuk" ia berdoa dalam sujud terakhir nya.

Ia lalu duduk dan mengucap salam. Lalu berdiri dan melipat sajadahnya.

Iapun kembali kearah balkon sembari membawa sebuah alqur'an. Duduk dibawah naungan langit malam.

Ia buka mushaf al Qur'an nya dan menghabiskan sepertiga malamnya dengan membaca Alquran.

Dia adalah Dzordan Habib Alzarkasyi. Seorang dosen yang dicintai dalam diam oleh mahasiswi nya sendiri. Arka panggilannya,dia memang salah satu dosen termuda di Universitas dan tak sedikit yang menyukainya.

Namun,tak satupun dapat menarik perhatian sang dosen. Tapi, entah mengapa akhir² ini ada yang mengganjal dihatinya. Entahlah? Seperti ada yang memanggil manggil namanya,namun tiada rupa yang tengah memanggil. Sebenarnya,apa ini? Pertanda apa ini?

***

Assalamualaikum wr. Wb.

Haihaihai.. ini novel pertama saya :* dinikmati yaaa.. semoga kalian sukaa... Jangan lupa vote dan share keteman² kalian :**



Dear My Lecture !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang