07

296 35 0
                                    

Happy reading
.
.
.
.
Taeyong pov

Matahari menembus gorden tipis yg terpasang apik dijendela.
Cklek...
Aku menoleh kearah dua maid yg menunduk hormat kearahku.
"Saya akan menyiapkan segala keperluan anda"
"Tapi-"
"Silakan anda mandi dulu"
"Terimakasih"
Taeyong berjalan kearah toilet.
"Aneh sekali aku kan bukan anak manja"
Tok...tok...tok..
"Hm?"
"Ini baju anda"
Taeyong kembali masuk kedalam toilet.
Cklek...
Taeyong duduk didepan meja riasnya dan melihat wajahnya.
"Anda sangat cantik sekali"
Taeyong tersenyum malu.
Dengan cekatan maid yg bernama jisoo tersebut merias wajah taeyong dan mengeringkan rambutnya.
"Anda seperti tidak nyata maafkan saya"
"Ah..terimakasih atas pujiannya dan dimana tasku?"
"Ini tas anda"
"Terimakasih"
Taeyong mengusap kulitnya yg semakin bersinar.
"Aku menyukai wangi lotion dan parfumnya"
Mereka hanya tersenyum lalu mengikuti taeyong yg perlahan keluar dari kamar.

"Selamat pagi semua"
"Pagi"
Jaejoong tersenyum manis menatap penampilan menawan putrinya.
Siapa yg akan menandingi kecantikan taeyong?
"Kau sangat cantik sekali nak aku yakin kau pasti populer disekolahmu"
"Ya terimakasih eomma aku tidak terlalu populer disekolah"
Ucapnya lalu memakan sandwich yg diberikan oleh jaejoong.
.
.
.
.
Taeyong keluar dari mobil lamborghini yg baru saja dibelikan oleh ayahnya.
"Waw...selain cantik dan pintar dia juga kaya"
Taeyong mengibaskan rambutnya angkuh.
"Hai yongie"
Taeyong melihat kearah jaehyun lalu tersenyum manis.
"Morning kiss"
Jaehyun menunjuk kearah pipinya.
Cup
"Terimakasih"
"Aku ingin bertanya padamu?"
"Ya"
"Bolehkah aku memanggilmu oppa?"
"Hm...boleh"
"Apakah aku cantik?"
Jaehyun tersenyum manis hingga dua lubang cacat dipipinya muncul.
"Kau sangat......cantik tapi aku lebih menyukai kau yg dulu"
"Maksudmu?"
"Cantik natural dan hanya aku yg menikmati kecantikanmu"
Taeyong menatap cermin sendu..
"Tapi bagaimanapun kamu aku tetap akan mencintaimu"
Taeyong mendongak menatap kearah jaehyun dengan sinar mata berbinar-binar.
"Aku juga mencintaimu oppa"
Taeyong berjinjit untuk mencium bibir jaehyun singkat.
"Kau sangat pendek"
"Padahal tinggiku 160 cm"
"Kau masih harus berolahraga"
"Huh"
Jaehyun tertawa lalu mencubit pipi taeyong gemas membuat sang empu hingga berteriak tidak terima.

Lain halnya dengan lucas yg sibuk menenangkan jungwoo yg menangis tersedu-sedu.
"Maaf"
"Hiks...hikss"
"Aku akan tanggung jawab tenanglah"
"Ak-aku kotor hiks...hiks.."
Lucas kembali menatap ranjang diapartementnya.
Masih ada bercak darah dan sperma yg mengering.
"Jungwoo segera berpakaian dan kita akan menemui orangtuamu"
Jungwoo menatap kearah lucas.
"Benarkah?"
"Ya jadi mau mandilah aku akan menyiapkan baju untukmu".
Jungwoo mengangguk.
"Aku bisa sendiri keluarlah"
Cup
Jungwoo melotot saat lucas mencium bibirnya..
"Ini akan menjadi kebiasaan pagimu jika kau menjadi istriku"
Lucas keluar dari kamar meninggalkan jungwoo yg bingung harus bahagia atau sedih.
"Ah...bagaimana jika taeyong dan ten tahu?"
Ia tidak akan mengantar lucas yg kala itu mabuk jika saja ia tahu akhirnya akan seperti ini.
Air matanya kembali menetes saat mengingat malam dimana orang yg baru saja ia kenal beberapa hari yg lalu merebut mahkotanya.
"Lebih baik aku mandi"

Ten menatap jaehyun dan taeyong yg tengah mengerjakan soal dipapan tulis.
"Ten jangan melamun"
"Iya ssaem"
Inseong ssaem berjalan kearah ten saat ten mengusap dahinya.
"Ten kau baik-baik saja?"
Ten melihat kearah inseong lalu tersenyum tipis..
"Saya baik ssaem hanya pusing sedikit"
Inseong menyentuh dahinya.
"Suhumu panas ten kamu ke uks ya biar bisa istirahat"
"Iya ssaem"
"Kamu dengan siapa kesana?"
"Sama saya aja ssaem"
"Enggak sama saya aja"
"Eh...enak aja ten sama saya aja ssaem"
Brak...
Hening.
"Jhonny antar ten ke uks"
"Baik ssaem"
Jhonny menghampiri ten yg beranjak dari kursinya..
"Kajja"
"Pelan-pelan"
Inseong menatap jhonny garang saat jhonny menarik tangan ten agar lebih cepat bergerak.
"Iya ssaem maaf duluan semua"
"Baiklah lanjutkan soalnya"
.
.
.
"Kenapa semua berubah ya?"
Jhonny menatap kearah ten yg tengah memainkan rambut panjangnya.
"Maksudmu?"
"Ya saat dulu aku selalu dibully dan tidak diperdulikan tapi sekarang berbeda"
Jhonny tersenyum lalu merangkul ten.
Saat ia melewati setiap lokal semua siswa pasti akan melihatnya dari jendela atau mendadak berhenti beberapa detik..
"Jadi kau belum terbiasa dengan ini semua?"
"Ya begitulah"
"Aku ingin bertanya padamu?"
"Hm?"
"Apakah kau memiliki pacar dithailand atau dinegara lain?"
"Tidak aku tidak memiliki pacar karena aku masih mencari yg benar-benar mencintaiku bukan karena fisikku"
Jhonny mengacak rambut ten yg hanya sebatas dadanya saja.
Ia cukup senang mendengar pernyataan ten.
"Jadi aku bisa"
"Hm?"
"Menjadi pacarmu"
Blush...
"Um"
Jhonny tertawa melihat pipi ten yg merona malu.
"Menggemaskan sekali dirimu"
.
.
.
.
.
TBC
VOMENTS
I LOVE U ALL
BYE BYE💞💗💞💗💞💗💞

BECAUSE IAM PRETTY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang