satu

1K 71 4
                                    


"Agathaaa sambelnya jangan banyak-banyak" pekik Tanisa sambil menatap jengkel Agatha

"Ini baru mau tiga sendok ya tan, jangan lebay deh" kata Agatha tak kalah jengkel sambil memegang kembali sendok sambal yg sempat direbut oleh Tanisa

"Heh, nanti lo sakit perut dodol, lo mau gue digorok sama kak Rhaego ha?" tanya Tanisa

Tanisa Stefani, sahabat Agatha yg paling dipercayai Agatha, bukan hanya Agatha, Tanisa juga sudah dipercayai oleh orangtua Agatha dan Rhaego

Memang susah sih kalau berteman baik dengan Agatha dan dipercayai oleh Rhaego, karna apapun yg Agatha lakukan dan Rhaego tidak tahu, maka Tanisa harus melapor satu persatu, seperti babysitter melapor pada sang majikan.
"Yaudah deh, sesendok lagi ya" kata Agatha dengan puppy-eyes andalanya

"Boleh sih" kata Tanisa sambil berpikir sebentar

"Bener?" tanya Agatha

"Tapi lo minta ijin dulu gih sama kak Rhaego" jawab Tanisa dengan santainya membuat Agatha mendegus kesal

"Iyadeh dua sendok aja, nggak lebih"kata Agatha lalu memulai makan bakso-nya

Tanisa terkekeh, sudah ia duga Agatha pasti tidak berani pada Rhaego, lihat muka datar Rhaego saja pasti nyalinya bakal menciut seketika

"Eh iya tha" panggil Tanisa

"Kenapa?" jawab Agath

"lo nggak ada niatan buat bilang ke Laken ngajak gue balikan gitu?" tanya Tanisa dan Agatha mendelik

"nggak ada tuh" jawabnya dengan santai

"Biar kita bisa double date gitu kalo kemana-mana" kata Tanisa

Agatha terkekeh pelan, "keep dreaming, dreaming and mampus"

Tanisa mendegus, Agatha memang cantik dan ahli dalam matematika tapi kalau sudah seperti ini, dia sangat terlihat menjengkelkan.

Di tempat yg sama namun di meja yg berbeda, Rhaego menatap Agatha yg fokus dengan bakso-nya, ia tersenyum tipis
Agatha kalau sudah makan, fokusnya nggak akan lari ke tempat lain, apalagi kalau ia sedang makan martabak manis favoritnya

"Agatha cantik ya" Rhaego menoleh menatap temanya, Laken

Ia menatap Laken dengan dtar membuat Laken menyengir

"Wah gak bisa dibiarin nih go, gue kalo kayak lo, udah gue gorok si Laken" kata teman Rhaego yg satunya, Atlas

Laken menatap sinis ke arah Atlas, "hobby-nya ngomporin Rhaego mulu lo"

Rhaego menggelengkan kepalanya pelan, dia hanya memiliki dua sahabat, namun dua-duanya tidak benar semua.

Muka bak bule namun tengilnya tidak karuan, dia adalah Laken Steve Jude, Laken menjelma senagai fuckboy tersantuy di SMA Galaksi

Bayangkan saja, dia bisa memacari tiga orang dalam satu hari, jika 90% siswi di sekolah menyukai Rhaego maka sebagian besar dari mereka sudah menjadi mantan Rhaego

Berbeda dengan Laken, cowok yg duduk sembari minum kopinya itu adalah Atlas, Atlas Atlesian Kanaska, cowok teralim di antara mereka, senyumnya manis seperti gula merah membuatnya rajin senyum

Katanya, senyum adalah ibadah.

Hobby-nya mengompor-ngompori Rhaego supaya Laken dimarahi olehnya, baginya melihat Laken ternistakan adalah hiburan terasik di dunia.

Hobby-nya mengompor-ngompori Rhaego supaya Laken dimarahi olehnya, baginya melihat Laken ternistakan adalah hiburan terasik di dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laken Steve Jude

Atlas Atlesian Kanaska

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Atlas Atlesian Kanaska


• • • • •

thanks for stay read my story,
hope u stay safe wherever you are.

xoxo, choki.

PROPERTY OF RHAEGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang