🌻 :
Bertunangan sudah hampir empat tahun tidak membuat Rhaego jujur tentang perasaanya pada Agatha dan sebaliknya.
Baik Agatha maupun Rhaego enggan mengutarakanya, tapi cara mereka memperlakukan satu sama lain sudah menunjukan bahwa mereka saling...
Agatha menoleh ke sekelilingnya yg penuh dengan cemilan favoritnya , dua kotak martabak coklat , enam botol kiranti rasa jeruk dan jangan lupakan pembalut untuk siang dan malam hari .
Jangan tanyakan siapa yg membelikan semua itu , yang sudah pasti Rhaego.
Ya , Rhaego .
Rhaego yg membelikan semua itu .
Rhaego sudah hafal semua tentang Agatha , apalagi saat - saat Agatha sedang dateng bulan seperti ini.
Dari pembalut , jamu dateng bulan , makanan manis" pengembali mood dan martabak manis selalu disiapin Rhaego saat - saat seperti ini.
Rhaego memang sangat perhatian.
Agatha terkekeh menatap pembalut yg di sebelahnya , meskipun Rhaego terkenal dingin dan maco , dia tidak malu membelikan Agatha pembalut karna mana mungkin Rhaego tega membiarkan Agatha membelinya sendiri sedangkan gadisnya itu sedang kesakitan.
" makan "
Agatha mendongak menatap Rhaego dengan kaus hitam favoritnya sedang meletakan nampan yg ada bubur dan teh panas
Agatha mendegus, " aku cuma dateng bulan nggak sakit parah Rhaego "
" selama dateng bulan nggak boleh minum minuman dingin " kata Rhaego sembari mengaduk bubur
" nggak dateng bulan juga nggak dibolehin minum minuman dingin kan? " tanya Agatha
