Satu

51 5 0
                                        

Nela menatap layar ponselnya. Sekarang sudah pukul sembilan malam tapi suaminya tak kunjung pulang. Padahal dulu, Rustam selalu pulang lebih awal.

Nela tak ingin berpikiran yang negatif. Ia memilih untuk menyiapkan makanan untuk suaminya saat pulang nanti.

Tak lupa, Nela juga menyiapkan es teh kesukaan suaminya itu.

Saat tengah sibuk di dapur, Nela terkejut dengan kedatangan suaminya.

"Sudah pulang, Mas?"

"HM."

Rustam hanya berdehem sebagai balasan lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Selagi suaminya mandi, Nela segera menata hasil masakannya dan menyiapkan piring beserta sendoknya juga. Supaya saat suaminya selesai mandi. Bisa langsung makan.

Setelah menunggu beberapa menit, Rustam keluar dari kamar mandi. Ia melirik sekilas pada hidangan yang sudah tertata rapi di meja.

"Makan dulu, Mas!" ajak Nela.

"Aku sudah kenyang. Makan saja."

Rustam meraih es teh kesukaannya dan berlalu ke ruang tamu sambil membuka ponselnya untuk bermain game online seperti biasanya.

Nela hanya bisa mengembuskan napas lelah dan tentu saja kecewa. Ia sudah susah payah membuatkan makanan untuk makan malam tetapi tidak di makan sama sekali.

Hal seperti ini sudah sering terjadi. Rustam lebih sering makan di tempat lain daripada di rumah dengan alasan masakan tidak pas, tidak enak dan lain sebagainya.

Harusnya seorang suami tidak boleh berkata demikian pada istri karena dapat mengurangi rasa semangatnya. Dalam agama pun suami tidak di perbolehkan seperti itu.

"Tidak mau makan sedikit saja, Mas?"

Nela duduk menghampiri suaminya berharap masakan yang ia masak, di makan meskipun hanya sedikit saja.

"Aku bilang aku sudah kenyang!" balas Rustam sedikit membentak karena kesal permainan gamenya terganggu.

"Aku sudah masakin buat kamu, Mas."

"Brisik!"

Nela yang tidak mau ada keributan dan ia juga tidak mau menambah masalah. Akhirnya ia memilih untuk masuk kamar.

Rasanya sangat sedih, itu adalah suatu hal yang pasti karena sangat manusiawi bila makanan yang dihidangkan tidak di makan pasti semua istri akan sedih.

Rustam sendiri tidak mau ambil pusing. Ia masih saja asyik dengan ponselnya tanpa peduli dengan perasaan Nela.

Setiap hari saat di rumah, Rustam hanya akan sibuk dengan ponsel. Mengatur siasat dan mengoceh tak jelas di grup chat miliknya. Grup yang berisi para gamer.

Rustam juga terkadang sering marah-marah pada Nela saat Nela meminta uang untuk belanja dan mengatakan dia tak punya uang karena pekerjaannya tengah sepi tapi kenyataannya uang yang dia dapat justru untuk membeli token game online.

Dulu sebelum mereka menikah. Rustam memang hobby bermain game online. Lalu setelah satu tahun menikah, ia tobat dan tak pernah bermain lagi namun beberapa tahun belakangan ini, Rustam kembali kecanduan game online.

Sehingga kadang waktunya tidur saja, ia masih asyik bermain dan tak jarang ia akan mengumpat kasar saat kalah dalam bermain.

Nela tak suka itu. Beberapa kali Nela juga menasehati Rustam tentang kebiasaan buruknya saat ini tapi tak pernah ditanggapi sama sekali oleh Rustam.

Justru Rustam akan marah jika terus dinasehati dan mengatakan Nela sangat cerewet kemudian berlalu pergi.

Padahal Nela hanya khawatir pada suaminya. Apalagi saat dia tengah menyetir mobil.

Nela takut terjadi apa-apa tapi ke takutkan Nela hanya dibalas dengan makian dan umpatan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bukan Istri MandulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang