9

1.1K 64 9
                                    

Dirasa sudah tenang Ia pun mulai membenahi diri dan berjalan pulang ke rumahnya tentu saja diantar dengan supir.
Sinraa kira drama Hari ini telah usai namun dia salah ketika sampai di rumah ia melihat suami dan anak-anaknya sedang bergurauria dengan wanita yang dia kenal sebagai rekan bisnis taehyung. Tubuh sinraa hanya bisa mematung memandang apa yang saat ini sedang ia saksikan.









Iya berjalan dengan pelan tidak ingin mengganggu momen yang sedang berlangsung saat itu, seolah tidak ada dirinya disana anak-anaknya hanya diam menyaksikannya lewat ruang keluarga hatinya terenyuh sakit meratapi bahwa tidak hanya suaminya melainkan anak-anaknya juga ikut akrab dengan rekan bisnis taehyung. Ingin rasanya sinraa menghampiri mereka mengatakan kepada wanita itu untuk tidak apa-apa membawa Taehyung asal jangan keempat anaknya.






"Mommy."-lirih sibungsu taesin yang akhirnya tersadar akan kehadiran sang mommy yang baru saja melewati mereka.

"Eoh? Hai sayang,sedang apa heum?"-tanya sinraa dengan senyum seolah tidak ada yang terjadi.

"Tentu saja sedang berbincang apa Mommy tidak melihatnya."- jawab Taehyun menimpali










Sinraa tentu saja kaget atas apa yang putra sulungnya katakan, sebab baru pagi tadi rasanya Sinraa diperlakukan layaknya Ratu oleh Putra sulungnya, namun malam ini rasanya tidak ada yang memihak kepada dirinya membuatnya lagi-lagi ingin sekali menangis. Dengan tatapan penuh kecewa sinraa hanya dapat menampilkan senyumnya ia tidak bisa marah kepada putranya maupun suaminya karena dia sadar amarah selalu membawanya ke dalam penyesalan, Oleh karena itu sinraa memilih menenangkan hati dan otaknya terlebih dahulu sebelum menanyakan lebih jauh tentang siapa wanita itu sebenarnya.










"Baiklah,lanjutkan perbincangan kalian,mommy keatas dulu."-jawab sinraa lemas.

"Ck kau ini keterlaluan sekali sih oppa."-marah hyunna yang hendak menyusul sang mommy.

"Apa mommy sakit? Mengapa telihat lemah sekali."-unjar si putri bungsu.

"Molla."-balas taehyung seakan takperduli.













Sesampainya dikamar sinraa pun terduduk lemas di tepi kasur dan meremas surainya sembari menangis, Iya tidak tahu apa yang harus ia lakukan,ingin marah pun rasanya Dia tidak bisa, ia tidak bisa mendeskripsikan apa yang ia rasakan saat ini, rasanya baru kemarin ia bahagia. Kenapa Tuhan selalu mempermainkan takdirnya? itulah yang ada di kepala sinraa saat ini,Apa kurangnya dia? Mengapa Taehyung begitu tega? dan Kenapa anak-anak cepat sekali berbaur dengan wanita itu?











"Hiks,Tuhan kenapa sesakit ini."-lirih sinraa lagi.










Tanpa sinraa sadari bahwa sendari tadi ada yang mengintip dari celah pintu menyaksikan bagaimana mommynya menangis begitu pilu didengar, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan saat ini,ingin rasanya mendekat dan memeluk namun ia tidak Sanggup melihat wajah frustasi dan kesedihan dari ibunya tersebut.
Sesungguhnya Hyunaa ikut merasakan sakit yang dirasakan sang mommy,namun ia tidak dapat berkata apapun ketika melihat perlakuan sang daddy kepada wanita yang baru saja dibawa taehyung ke Mansions mereka.











Ingin rasanya Hyunaa mengutuk daddy nya yang sudah tega membuat sang mommy menangis sebegini pilunya,Ia juga mengutuk Oppanya yang sama bersikap dingin kepada sang mommy, Hyuna heran Ada apa sebenarnya dengan pria-pria di rumahnya saat ini Mengapa semuanya tega bersikap sedemikian dingin kepada sinraa selaku istri dan ibu bu dari Oppanya.













.
.
.
.













Malamnya Taehyung memasuki kamar mereka tanpa ada sapaan seperti malam-malam biasanya, ia melewati ranjang yang biasa dihuni oleh dirinya dan istrinya begitu saja.
Memasuki walk-in closet dan berjalan ke kamar mandi setelahnya, sinraa hanya bisa menatap kepergian Taehyung yang sudah hilang di balik pintu kamar mandi, memilih untuk bangkit dan menyiapkan piyama tidur untuk suaminya.












15 menit sinraa menunggu akhirnya yang ditunggu pun keluar dari kamar mandi, mereka sempat bersitatap namun Taehyung memilih Abai, berjalan untuk menggantung handuk yang ia kenakan setelah ia selesai mengeringkan rambutnya yang basah dan berjalan menyusuri Sisi ranjang Di mana tempat bagiannya berada, masih dengan tanpa sapaan begitu juga piyama yang sinraa siapkan diabaikan begitu saja.
Sinraa memilih berbalik dan ingin menanyakan Sebenarnya apa yang terjadi dengan suaminya.










"Oppa? Apa aku berbuat salah?"-lirih sinraa menatap suaminya yang kini tengah memunggunginya.

"Tidurlah,aku lelah."-balas taehyung enggan berbalik.










Sinraa lagi-lagi harus menelan pil pahit kala suaminya enggan berbicara dengannya, bahkan hanya untuk sekedar menatap.
Sinraa memutuskan membalik badan sama-sama saling memunggungi dan Sinraa kembali menangis setelahnya Ingin rasanya ia berteriak memaki kelakuan suaminya namun dia tidak bisa rasa cintanya terhadap taehyung membuat sinraa memilih mengalah dan hanya bisa menangis dalam diam.
Berdoa kepada Tuhan meminta Semoga semua yang ia lalui hari ini hanyalah mimpi buruk.














.
.
.
.














Keesokan paginya Sinraa terbangun sedikit lebih telat dari biasanya,dengan terkaget sinraa turun dari ranjangnya menuju kamar mandi guna membersihkan diri sebelum ia menuju dapur untuk menyiapkan sarapan anak-anak dan suaminya.
Namun apa yang sinraa lihat pagi ini membuat lagi-lagi hatinya berdenyut sakit,bagaimana ia melihat lagi-lagi rekan kerja suaminya sedang bercandaria dengan suami dan anak-anaknya di meja makan.











"Eoh,sinraa-ssi? Kau sudah bangun? Mari makan bersama kami. Dan oh maaf,aku tadi meminjam dapurmu,mengingat aku datang terlalu pagi atas undangan dari tuan kim,juga anak-anak."-ucap wanita itu seolah apa yang dia lakukan bukanlah masalah besar.












Sinraa hanya menanggapinya dengan diam menuju ke arah dapur dan menghampiri kulkas Tanpa ingin berdebat ataupun menyahuti apa yang akan kerja suaminya itu katakan,melihat istrinya Abai Taehyung selaku suami dan merasa tidak enak kepada tamu undangannya pagi ini, memilih menegur sinraa yang mana membuat wanita itu kembali menahan untuk tidak menangis detik itu juga,meski rasa kakinya sudah lemas hanya sekedar menumpu beban tubuhnya.












"Apa pendengaranmu terganggu? Setidaknya hargai tamu yang hadir,begini caramu memberi contoh kepada anak-anak? Kenapa kekanakan sekali sih."-tegur taehyung membuat semua yang ada disana menatapnya heran.

"Apa daddy tersambar petir saat menginap dikantor?"-tanya taehyun mulai jengah atas kelakuan daddynya yang menurutnya keterlaluan.

"Apa maksudmu taehyun?"-tanya taehyung kesal.

"Daddy berbicara soal mencontohkan hal buruk kepada mommy sedangkan kelakuanmu sendiri bukan selayaknya seorang kepada rumah tangga."-balas taehyun lagi.

"Yak! Kim Taehyun! Lihat? Karna kelakuanmu bahkan sekarang putraku berani membantahku didepan orang."-ucap taehyung yang sedang bersitatap dengan sinraa,membuat sinraa menunduk dalam.

"Bedanya dengan daddy apa?"-balas taesin setelahnya.

"Apa lagi ini."-jawab taehyung tidak senang ketika anaknya menyerangnya.

"Kami memang senang akan kehadiran tante ini! Namun bukan berarti kami menggapnya seperti mommy! Mommy kami hanya 1 dan jangan harap ada yang bisa menggantikan posisinya!"-tegas hyunna ikut menimpali.

"Selera makanku hilang!"-ungkap taesin lagi mulai berlalu dari kursinya,disusul oleh kedua kaka dan kembarannya.

"Yak! Apa-apaan kalian ini!"-teriak taehyung marah.

"Oppa,sudahlah,mereka hanya anak-anak. Nanti juga mereka terbiasa."-tenang wanita itu lagi,yang dengan kurang ajarnya sudah berani memanggil taehyung dengan sebutan oppa,didepan istrinya. Apakah ini yang dinamakan rekan kerja?














































TBC!

Blessed (Kim's Familly 🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang