#3

11 3 0
                                    

"Nizam Kakak bertanya. kenapa kamu  kau masih marah ini pada ayah dan bunda ?"tanya seorang kakak pada adik laki-lakinya sebut saja namanya Syifa.
" Apa karena perjodohan itu ?"tanyanya lagi .
"Kakak sudah tahu kenapa masih bertanya "jawab Nizam malas .
" Kakak kan sudah peringatkan kamu dari awal. kamu cuma boleh mencintainya saja itu harapan terbesar ayah dan bunda bisa menikahkanmu dengannya"
"Itulah yang aku sesali Kak. kenapa berharap kepada kebaikan manusia karena itu hanya akan membuat luka, cukup berharap pada Allah Semata. karena ia yang tahu segala harap yang ada. Aku tidak mencintai Siapa itu,,,,," Nizam berpikir sejenak .
",,,,,Hamida dan tidak akan pernah" lanjutnya.
" Nizam! Ingat siapa kamu? Allah yang memberi sifat makhluk Dan Allah mampu mengubahnya .Allah mampu membolak-balikkan hati dengan mudah "
"Terserah .Kalau kakak mau kenapa tidak kakak saja yang menikah dengannya" balas Nizam sambil pergi meninggalkan kakaknya sendiri di ruang tamu.
"Nggak waras .Kalau Kakak cowok kakak pasti menerimanya "kata Syifa kesal
" Hhh,,,Anak itu tidak pernah melihat luka di mata bundanya" gerutu Syifa sendiri.
Sedangkan Nizam kembali ke kamarnya ia mengambil sebuah foto di laci almari nya. 2 foto wanita yang berbeda 1 foto diamati dengan muka tertekuk .
"Hhh,,, Nuswa salis hamida"
Foto itu sengaja dijatuhkan di ranjang tidurnya kemudian ia kembali mengamati foto yang satunya dengan pandangan Sendu.
"Hei kau Airin. Airin azzawaid Kenapa harus kau yang menjadi saudaranya"Nizam bertanya pada dirinya sendiri ,seakan ia sedang berbicara dengan orang yang berada di foto itu .
"Bagaimana mungkin aku bisa mencintainya sedangkan di hatiku hanya ada dirimu .Aaaghr,,,," jeritnya frustasi
"Andai ada keajaiban ingin ku ukirkan namamu diatas bintang bintang angkasa ,agar semua tahu kau berarti untukku, selama-lamanya kamu milikku."

# Asyifa dan Nizam Zairul haq#

Sabbit QolbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang