#4

11 3 0
                                    

" Mana?Katanya Abah mau kesini. gara-gara istri tua dan pasti rengekan dari anaknya itu" kata seorang cewek dengan kesalnya .
"Sudahlah nak, jangan banyak berharap tentang Abah mu "balas ibunya yang dari tadi mendengarkan keluh kesah putrinya itu .
"Kenapa sih Mi hidup kita harus seperti ini .Kenapa Abah dengan teganya meninggalkan Umi dan memilih istri tuanya itu .Airin capek Mi" kata cewek yang bernama Airin itu bertambah kesal .
"Jangan tanyakan pada Umi tanyakan saja pada Abah mu "ibunya tak kalah kesalnya.
Sebuah luka entah sekecil apapun pasti mampu membuat orang terluka. " Apa Umi jadi menikah dengan taman Akbar ?"
"YA untuk apa terus bersedih .tapi jika kau sudah masuk kuliah"
"Ingat ya Mi !Aku tidak mau masuk kuliah yang mana anak Abah yang namanya Hamida itu juga masuk sana"
"Umi tahu itu .Segera habiskan makananmu !tak usah lagi menunggu Abah mu, kau juga belum murojaah Alquran mu bukan"
"Baik Mi"
  Umminya lalu pergi meninggalkan Airin .
_Hamida,,,, kau dan ibumu telah mengambil kebahagiaan Umi ku semua boleh menyakitiku tapi tidak dengan Umiku .Abah,,,,, aku menyetujui Umi menikah lagi, bukan  karena aku tak menyayangi abah lagi. hanya saja Biarkan umi bahagia. Abah,,,, Aku menyayangimu tanpa syarat .tak peduli kau menyakiti Umi. tak peduli sesakit apa saat aku melihatmu bersama keluargamu, aku tetap menyayangimu _
Ting .suara handphone berbunyi .
"Pasti cowok kurang kerjaan itu lagi" gerutu Airin saat teringat orang yang sering mengiriminya pesan itu. "Selamat malam, kau sudah salat?" baca Airin pada  pesan itu.
"Apa dia tidak bosan selalu bertanya seperti itu? Nizam,,, Nizam,,,"
Airin menggeleng geleng lalu meletakkan handphonenya tanpa berniat membalas pesan dari Nizam. Airin berjalan mengambil wudhu kemudian ia melihat handphone lagi. _Aku akan membalasmu setelah selesai murojaah _batin Airin

# Airin az-zawaid Uminya & Nizam zahirul haq#

Sabbit QolbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang