5#

10 2 0
                                    

"Ilahilas tulil firdaus si ahla wala  aqwa ngala naril jahimi,,,,,,"
Syiiran Abu Nawas kulantunkan setelah meminta doa pengampunan untuk Abi dan Umi ku
Syiir yang juga menjelaskan doa dan pengampunan seorang hamba kepada Tuhannya .
Air mataku selalu jatuh mengingat itu, aku punya 2 Umi dan 1 Abi yang biasa saudara tiriku memanggilnya Abah .Airin namanya ,wanita cantik yang satu Ayah denganku .Ada kejadian yang membuat kita tidak bersama hingga Abi dan Umi zaidah atau Uminya Airin berpisah.    Pengalaman yang sangat nyata ,yang penuh air mata ,meski tak bermaksud membuat luka hanya saja hati yang belum siap menerima berbagai qudroh sang Maha Kuasa.
Aku mengusap air mataku dengan perlahan lalu mengambil Alquran. sebelum aku ber murojaah aku melirik temanku sambil tersenyum, dia yang selalu terlelap tanpa sadar saat sedang ber murojaah di waktu tahajud ,sambil tangannya masih memegang Alquran yang masih terbuka .Namanya Nahla, dia salah satu orang yang menemaniku berlibur di pesantren ini. pesantren yang biasa kami juga mengaji Alquran di selain hari kuliah .
Kulanjutkan untuk murojaah Aku sengaja tak membangunkannya . Toh dia bakal terbangun dan terlelap dengan sendiri untuk beberapa kali.    Baru beberapa lembar membaca Alquran, adzan subuh berkumandang "Allahu Akbar Allahu Akbar,,,,,"
Suara adzan itu membuatku menghentikan murojaah ku .
"Indah "begitu Pujiku kepada suaranya.
Suara Putra Bu nyai yang memang terkenal indah dan merdu  gus Irham namanya. sudah ganteng, suaranya merdu putranya Bu nyai  lagi.
bahkan sampai lupa menjawab adzan karena saking Merdunya .
untuk beberapa menit adzan itu berhenti .
" La,,, Nahla. bangun! adzannya udah selesai" sicha yang baru datang langsung membangunkan Nahla. "Selesai cha?" tanya Nahla sambil meletakkan Alquran di meja.
"Hm" jawab sicha yang sedang menggelar sajadah nya.
"Siapa yang adzan?" tanya  Nahla lagi.
"Nggak tahu .aku dari kamar mandi nggak kedengeran .tanya aja sama Hamida"
   Mampus aku ini kan adzannya gus Irham .mana aku nggak bangunin Nahla lagi.
" Mid,,,,Siapa yang adzan?" tanya Nahla sambil menatapku.
"Em,,,, Kayaknya Gus Irham "
"Ist,,,, Hamida"Nahla jadi cemberut.
" Maaf deh aku lupa "
"Iya lupa. karena saking bagusnya suaranya "
Nahla masih kesal .Maklum saja gus Irham jarang menjadi muadzin .
" Cha,,, Sicha .tahu nggak ?"kata  Salma yang tiba-tiba datang .
Anak itu memang payah. Padahal Sicha baru saja salam yang pertama pada shalatnya.
  Kami langsung menggeleng termasuk Sicha yang diajak bicara. "Ap?a gosip lagi ?udah sana salat  fajar dulu !"
"Bentar aja " elak Salma.
"Tahu nggak siapa yang barusan adzan?" tanyanya sambil menaikkan alis.
"Gus Irham "
"Heh,,,, he,,, Kenapa ?" Tanya Nahla yang langsung Aneh ketika nama idolanya disebut.
"Enggak enggak  La,idolamu itu masih kalah sama yang barusan adzan"  "Siapa emang?"
" Gus tafa "
"Udah pulang dari Yaman ?"Tanyaku ikut nimbrung .
"Dasar-dasar pada kudet. dari kemarin kali "Balas  Sicha.
" Huh,,,,aku yang Suka gosip dia yang tahu duluan" sahut Salma .
"Sicha mah anak ndalem"
Gus Tafa adalah putra kedua dari bu nyai setelah Ning Khilma .kalau gus Irham yang kusebut tadi adalah putra ketiga .
"Yah padahal ini kan hari terakhir kita disini " kata Salma lesu.
   Ya,,,,,hari ini waktunya kita pulang. liburan sudah berakhir dan akan masuk kuliah .kita aku Nahla sicha dan Salma.
Oh ya ada satu lagi namanya Azka. Dia sedang kedatangan tamu bulanan jadi tidak ikut shalat subuh berjamaah pagi ini .
"Kan pedoman gus Tafa emang begitu. jika semua orang memilih yang pertama ,maka gus Tafa akan memilih yang terakhir .dihatiku" balasn Nahla percaya diri .
"Lihat aja kamu la. enggak aku tumpangin motor. biar pulang jalan kaki"kata Salma mengancam .
"Kodok makan tomat ,bodo amat .aku bisa bareng Azka. wk "balas Nahla tak mau kalah.
" Sudah- sudah "Leraiku .
"Calon neng neng lekas salat fajar "
"Iya tuh Nahla "kata Salma .
" Ye,,,Kamu juga. Jeruk kok teriak jeruk"
" Biarin yang penting enggak jeruk makan jeruk"

#Nuswa salis Hamida dengan sahabat-sahabatnya Nahla Salma dan Sicha.#
______________________________________ mereka adalah bagian dari hidupku.*Hamida*
______________________________________

Sabbit QolbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang