6#

12 2 0
                                    

      Hamidah melihat foto di tangannya sambil tersenyum .Ia lalu membuka jendela kamarnya. terlihat Alby sedang berada di bawah pohon mangga sambil melihat buah buah yang sudah masak.
"Alby" Panggil Hamida.
  Yang dipanggil itu langsung menoleh, alisnya langsung terangkat satu .seperti bertanya "ada apa?" "Bentar ,aku ke sana "
Hamida langsung keluar kamar. "Sayang, mau kemana ?" tanya uminya saat terdengar langkah kaki Hamida yang terdengar sampai ke dapur.
" Mau keluar sebentar Mi" jawaba Hamida.
" Eh,,, sini sebentar !"
"Ada apa ?"
"Ini Tolong kamu kasih sayur ke tempat Bu Ana "
Bu Ana adalah ibunya Alby .
"Oh ya,,,tadi  Alby juga lagi di depan rumahnya"
" Ya,,,, sekalian sana "
Hamida keluar dengan semangkuk sayur sup di tangannya.
" Ini dari Umi "serah nya Pada Alby.
" Cuma mau ngasih ini ?"tanya Alby tak percaya sambil menerima sup itu. "Kirain ada kepentingan apa" lanjutnya .
Oh Ya Alby kan mau bilang  tentang orang yang dilihatnya di bayangan masa depan beberapa hari yang lalu. "Ada lagi sih" jawab Hamida  sambil tersenyum lalu merogoh sakunya mengambil sesuatu .
"Aku Mau lihatin kamu ini "
Ia menyodorkan foto yang sebelum ini dia lihat.
" Siapa itu?" tanya Alby tanpa mengambil foto itu dari tangan Hamida.
"Pamanmu?"
"  Ngawur.Bukan"
"Sepupumu?"
" Bukan juga"
" Saudara tirimu?"
"Saudara tiriku kan perempuan by" "Lah terus?"
  Sebelum menjawab  Hamida  tersenyum .
"Calon imam"
  Alby menelan ludah.
"Kau mengenalnya dari mana?"
"Belum kenal "
"Sudah pernah ketemu?"
"Belum juga"
"Lah terus itu calon imam siapa ?"
"Ya calon Imamku lah . Dia yang dicarikan Abi untukku. Kami jodohkan. Gimana? ganteng kan?" "Kau menyukainya ?"
"Mungkin. Eh ,,,,iya maksudku .itu pasti "
  _ Hhh,,,Habis kau Kenny_batin Alby geram.
"Itu memang bukan cinta"  kata Alby yang masih ingat dengan perkataan konyol keny .
"Apa maksudmu ?"
"Apa ?"tanya Alby balik .
"Apa maksudmu mengatakan Bukan Cinta  .Ha?"
"Tidak ada. Ini Mana mungkin aku biarkan sup ini dingin dengan sendirinya" kata Alby sambil melangkah pergi meninggalkan Hamida.
"Ist,,,, Alby error" kata Hamida juga ikut pergi .
      Ah .setidaknya teman yang satu ini sudah aku beritahu, setelah ini ia masih akan memberitahu temannya yang lain .
DI FAKULTASNYA.
"Nahla,,,, Hey kurma coklat" Panggil Hamida saat sampai di fakultas, kuliahnya Sudah masuk.
  Nahla dan orang di sampingnya pun berhenti. Hamidah pun menghampirinya.
"Kurma manis Hamida !"
"Ya,,, Iya "
"Eh ,,,Nahla itu artinya kurma apa?" tanya orang yang ada di antara mereka yang tak lain adalah Salma.
" Hm"
" Apa faedahnya diberi nama yang artinya kurma ?"
"Eits,,,,jangan salah Kurma itu banyak hasiatnya buat manusia. ada yang mengatakan kalau kamu makan kurma di pagi hari maka ia akan berdzikir di perutmu "Jelas Nahla .
"Oh begitu"
  Salma mengangguk tanda mengerti.
"Berarti kalau kita makan Jenang kurma atau bubur kurma juga bisa dong jadi shalat teraweh di perut" "Hahaha,,,,, iya juga ya "balas Nahla    Mereka pun tertawa bersama.
" Hei kalian "
Sicha datang .
" Nahla anterin aku ke kantin yuk" "Enggak ah. ah tuh sama Salma aja yang dari tadi laper "
"Aku lagi yang jadi korban .Ya udah deh yuk "
Sicha dan Salma pun pergi .
"Aku memang sengaja nggak ikut mereka .kayaknya kamu mau ngomong sesuatu deh. Apa?" tebak Nahla sambil menoleh kearah Hamida.
"Lihat ini "
Hamidah memperlihatkan sebuah foto.
" Wah lumayan. siapa ini ?"
"Nizam namanya orang yang aku ceritakan ke kamu kemarin "
"Oh ini orangnya"
"Ganteng kan?"
"Lumayan sih .tapi masih gantengan Alby lah udah ganteng ,cool, keren, manis .kok enggak sama Alby aja sih?"
" Ist,,,, Alby emang ganteng, tapi dia kan biasa. Maksudnya udah biasa aku lihat .Sama Alby gimana maksudnya?"
" Ya dijodohin nya "
"Hei dia itu temanku .Sahabat dari kecilku. Jika sampai ada dari kami salah satu saja suka ,maka itu artinya dia telah menghianati persahabatan ini "
"Konyol .ganteng-ganteng gitu di sia-siain mending sama aku aja "
"Nggak -nggak ,,,,nggak boleh !Kamu kan Lihat yang bening dikit langsung pindah. Meski bukan aku ,tapi aku yang akan mencarikannya"
" Awas aja kalau aku enggak boleh malah dapetnya Salma ,dia kan sama kayak aku"
" Ya udah Sicha juga boleh"
" Hei kesayangan Bu nyai itu!"
" Bakal sama Agus Irham ya?"
" Jangan deh ,,, moga aja sama gus Tafa yang mekki ganteng tapi cuek itu"
" Kenapa nggak kamu aja "
"Enggaklah .Saru. bukan maqomnya" "Lah sama gus Irham emang nggak sama aja sarunya tuh ?"
"kan sama gus Irham cuman suka-suka aja .tapi nggak lah kalau jodoh"
" Tuh kan. cintanya nggak beneran. dasar Cinta Monyet"
"Belum dapat yang tepat "
Hm,,,,,,orang yang tepat tidak datang di waktu yang begitu cepat ,Meski sedikit lambat tapi dia ada tidak untuk sesaat .
"Hamida,,,, Awas ada bola!"
  Dengan Sigap Nahla menghindarkan Hamida dari bola yang sedang melayang ke arah mereka.
Duk.
  "Aw,,,,"suara seorang cewek yang terkena korban bola melayang itu.
" Kamu tidak apa-apa ?"tanya seorang lelaki yang menghampirinya .
"Tidak- tidak,,,, aku tidak apa-apa "
"Hey kau yang bermain bola hati-hati!tak Lihat apa disini ada orang ?"
Cowok itu muncul ke arah orang-orang yang tadi bermain bola sambil membawa bola itu .
"Hei ,,,aku bilang aku tidak apa-apa! "
Deg. Jantung Hamida langsung berdetak tak beraturan .
" Nizam!"
" Itu yang namanya Nizam?"
"Iya. Ayo kita pergi sebelum Dia melihatku"
Hamida dan Nahla pun pergi .
"Punya mata enggak kalian?"
Nizam masih belum puas sebelum memberi pelajaran pada orang-orang yang bermain bola tadi .
"Santai bro .Tu cewek Biasa aja kenapa kamu yang sewot"
"Berani nyolot ya kamu"
  Dan akhirnya mereka pun bertengkar hingga berlangsung beberapa menit sebelum akhirnya teman Nizam memisahkan mereka.
"Zam,,, Nizam udah!"
  Dia membawa Nizam pergi dari sana.
" Alvin ngapain sih kamu ikut campur? aku lagi bikin perhitungan buat orang-orang yang gak punya mata itu "
"Bisa-bisa tewas mereka ditanganmu"
" Nggak peduli !"
"Hey Airin tidak masalah. dia biasa saja "
"Jangankan hanya terkena bola begitu, dia menolongku saat itupun dirinya merasa biasa "
"Ada kejadian apa hingga kau jadi gila seperti itu?"
" Kau ingat 3 tahun yang lalu saat aku tak bisa berjalan hampir 1 tahun itu?"
" Iya. ingat"
" Jika aku gila di masa ini maka sepertinya Airin juga gila di masa lalu, saat itu tak ada hujan tak ada badai namun takdir membawaku pada kecelakaan itu ,mobilku terbentur dengan sebuah bus. Semua orang tidak berani mendekat ,mereka menunggu ambulans atau polisi untuk menangani .Saat itu dia bukan orang melainkan malaikat.
" Hei kalian bodoh !Kenapa tidak selamatkan orang yang ada di dalam mobil ?"itu sama-sama kata yang aku dengar dari mulutnya Yang kecil hingga dia sendiri yang turun tangan membantu dan menolongku.Kau tahu saat itu dia sedang demam .badannya sangat panas ,dia memakai jaket yang sangat tebal ."Hei kau bangun lah Aku disini untukmu" itu kata terakhirnya sebelum dengan sekuat tenaga ia mengeluarkan ku dari dalam mobil . Ya,,,, Dia untukku dan hanya Tercipta Untukku" kata Nizam mengakhiri ceritanya sambil tersenyum.       Sedangkan di lain tempat.
" Airin kau tahu ,tadi Nizam sampai bertengkar karena bola yang mengenai mu" kata  seseorang pada Airin.
" Biarlah orang keras kepala. mau dibilang seperti apapun jika kalau bukan kehendak hatinya tidak akan mau diberi nasihat "
"Cie -cie ,,,,cinta mati itu sama kamu" "Aku tidak mengenal cinta dan kau tahu apa kau tentang cinta?"
"Sudah,,,,sudah -sudah"
" Apa? sudah apa?"
Temannya itu akan terpojokkan jika Airin sudah begitu .
"Aku menyerah! Aku menyerah! Aku tidak akan lagi mengatakan cinta padamu"
   Ya itulah alasannya.
" Ingat ya Za .Izzatinnisa .Aku tak ingin kau mengatakan hal itu Lagi!"
" Janji deh"
Di lain tempat keberadaan Hamida dan teman-temannya .
"Ngapain sih Kok menghindar ?kan bertemu Pujaan Hati "tanyal Nahla heran .
" Pujaan Hati !Siapa? yang kamu ceritain kemarin di pesantren itu ya?"tanya Sicha.
" Iya,,,, kita habis lihat  dia" jawab Nahla.
" Ganteng gak La?" tanya Salma.
"Lumayan. jago berantem juga "
"Wah keren tuh "
"Apa sih Kalian itu. Bukan karena bertemu Nizam itu"
"Trus?"
"Saudara tiriku ternyata juga kuliah di sini "
"Dia nggak tahu kamu di sini?"
"Kalau dia tahu mana mungkin dia mau di sini "
  Mereka mengangguk paham .
"Tolong bantu aku dong !Aku selalu ingin melihatnya, tapi aku tak ingin Dia melihatku "
"Aku punya ide ,Gimana kalau kita panggil kamu dengan nama yang lain" usul Sicha.
"Seperti ?"
"nuswa "
"Ist,,,tidak" Nahla tidak setuju .
"aku lebih suka nama Niswah"
"Emang ngaruh ya ?"
"Bisa jadi "
"Terserah kalian aja deh"
" Oke ,,,,kita sepakat kita akan Panggil Hamida dengan panggilan ,,,,,,,"
"Ukhti Niswah "jawab mereka serempak.
  _ Tempat yang baru ,suasana yang baru dan nama baru .Ini semua tidak mudah, tapi asalkan ada mereka semua rintangan atau Sebesar apapun masalah semua akan terasa indah .Bahagiaku selalu bersamamu_ batin Hamida.
  Teng,,,, teng ,,,,suara bel masuk berbunyi.
"Sahabat Pelangi,,,, sahabat sapu lidi,,,,, Jangan biarkan aku sendiri "Kata Salma yang seorang diri berbeda jurusan .
"Kami tidak akan lari atau pergi "balas Nahla
" Tapi kami akan tetap meninggalkanmu sendiri" lanjutnya
"Hhh,,, sama saja"
"Ayo kita masuk"

#Hamida dan sahabat-sahabatnya Alby, Airin dan orang-orang di sampingnya#

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sabbit QolbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang