Summary 01
*****
Minju tergagu mendengar pertanyaan ibunya. Jantungnya berdebar kencang. Bukan, bukan karena Minju sedang jatuh cinta. Tapi, karena gadis berambut coklat itu takut ibunya marah.
Dengan keberanian yang telah ia kumpulkan, perlahan tubuhnya memutar menghadap sang ibu dengan kepala menunduk dan tangan yang meremat seragamnya.
"Apa kamu enggak mau jawab pertanyaan mama, Minju?"
Dingin
Minju mengambil napas dalam-dalam untuk menetralisir detak jantungnya. Sekarang perasaan bersalah semakin menyelimutinya.
"Maaf, ma."
Nyonya Kim menghela napas kasar. Ia tak habis pikir apa yang dipikirkan oleh anak semata wayangnya, hingga berani membangkang.
"Sebenernya kamu itu darimana? Sampai bolos les?"
"T-tadi Minju pergi ke bazar bareng Yuri sama Winter."
Setelah menjawab, Minju semakin merasakan hawa mencekam dari ibunya.
"Udah berapa kali mama bilang, jangan pern--"
"Aku tahu ma, aku cuma capek. Aku pengen menghibur diri, main sama temen-temen."
Kalimat tersebut keluar begitu saja dari mulut Minju. Jujur, ia lelah sekali. Setiap kali ia tidak menurut, ibunya akan membandingkan hidupnya yang sangat berkecukupan dengan hidup pahit yang dulu ibunya alami. Minju sangat lemah jika menyangkut hal menyakitkan yang ibunya alami.
Minju bergegas naik ke lantai dua menuju kamarnya. Ia tahu itu tidak sopan, meninggalkan orang tua yang belum selesai bicara. Tapi mau bagaimana lagi? Ia tak ingin berdebat dengan sang ibu. Dan pasti akan berakhir dengan ibunya yang menangis karena Minju seakan tak dapat diatur.
Minju benci itu.
Huffttt~
Tangan cantik berkuku peach itu mulai melepas sepatu dan kaus kaki yang seharian ini menyelimuti kakinya.
Rasa sejuk yang menempel pada telapak kaki saat bersentuhan langsung dengan lantai marmer, membuat Minju merasa lebih baik.Gadis bermarga Kim itu menyandarkan kepalanya pada sandaran ranjang. Matanya tertutup, percakapan dengan kedua sahabatnya disekolah tadi kembali teringat.
Saat itu mereka sedang membereskan alat tulis mereka. Guru sudah keluar lima menit yang lalu, murid-murid pun hilir mudik meninggalkan kelas.
Winter dan Yuri tampak merencanakan wacana mereka sepulang sekolah. Minju yang mendengar hanya tersenyum tipis saat kedua sahabatnya berdebat kecil karena perbedaan pendapat.
"Minju, Lo ikut kan?"
Minju yang tengah meminum air putih diam sebentar. Ia menghela napas. "Kalian tahu kan kalau hari ini gue ada les?"
Winter berdecak sembari merotasikan mata jengah. Sahabatnya yang satu ini memang sangat ambisius. Ia sangat paham apa yang membuat Minju segila ini dalam belajar.
Belajar memang tidak ada salahnya, tapi ambisi Minju untuk selalu mendapat peringkat pertama itu juga tidak baik. Otak jika terlalu di forsir pasti akan mempengaruhi kesehatan. Dan Minju sudah mengalami itu. Winter dan Yuri terkadang tidak suka pada sifat Minju yang satu ini.
"Emang sehari bolos enggak bisa?"
Ucapan Yuri disetujui cepat oleh Winter. Namun, gelengan Minju membuat senyum mereka pudar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summary 01
Fanfiction[T] Ini kisah mereka, remaja kelahiran 01 dengan segala tingkahnya. Kejadian-kejadian luar biasa yang mereka alami akan segera dimulai dibuku ini. About School, Teenage, and Love♡ Just Oneshoot story about Idol 01L:) ©Carameluvy