2.

141 59 86
                                    

Hari ini seperti hari hari sebelumnya, aku yang sudah duduk di taman yang sedang menunggu 'Dia' untuk datang.

Tak lama, dia datang dengan menenteng sebuah kantong keresek yang kulihat berisi minuman.

"Hei sudah lama nunggu? " Ucapnya sambil duduk disamping ku

"Engga, ini baru sampe juga " Jawab ku

"Oh iya, ini ada minuman aku beli 2 , sepertinya kau akan menyukainya, ini sedang viral dikalangan masyarakat " Katanya sambil memberikan minuman yang kulihat seperti buble tea yang sedari tadi di pegangnya

"Oh iya makasih ya" Ucapku sambil tersenyum dan mengambil minuman tersebut

"Eh iya, sudah 3 bulan kita bertemu ya aku belum tau nama mu" Kata dia sambil sesekali melirik ke arah ku

" Iya ya sudah 3 bulan saja, namaku Senja, namamu siapa? " Ucap ku sambil bertanya

"Wah kebetulan sekali, namamu senja lalu kau menyukai senja, akan ku ingat namamu itu, oh iya namaku Fajar, senang berkenalan denganmu sang gadis senja" Ucapnya lalu tersenyum lebar

"ternyata namamu Fajar,  kita seperti Aram* saja. Senja dan Fajar, suatu kebetulan yang cukup mengagetkan" Jawab ku

Aram* adalah fenomena langit setelah terbenam matahari dan sebelum terbit matahari.

Kami menghabiskan waktu sore dengan cukup menyenangkan, tak ada lagi rasa canggung.

Kami mengobrol tentang bagaimana hari ini berjalan. Dia pun menceritakan ku tentang kegiatan dia mulai dari kesiangan berangkat kerja, teman sekantornya yang cukup menjengkelkan, sampai dia yang baru saja mengadopsi seekor anak kucing yang ia temukan dipinggir jalan siang tadi.

Mungkin aku sudah mulai nyaman berada didekatnya, sampai waktu pun tak terasa cepat berlalu.

Kehidupanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kehidupanku.

Bicara tentang kehidupan. Hidupku terlalu monoton untuk bisa dikatakan hidup.

Tak seperti remaja pada umumnya, lebih suka bermain. Mengunjungi cafe itu cafe ini. Atau suka berbelanja.

Aku lebih suka baca buku. Dan berdiam dirumah. Bila tak ada pekerjaan lebih baik di gunakan untuk beristirahat.

Orang tua ku tinggal jauh di kota yang berbeda. Aku merantau ke kota ini untuk mewujudkan mimpiku.

Aku tak punya teman. Maksudku teman dekat yang bisa disebut sahabat, karena aku sudah lelah dengan alur pertemanan yang awalnya berkenalan, lalu dekat setelah itu menjadi sahabat dan lalu datang orang baru setelah itu temanku lupa bahwa ada aku juga ada disitu. Dan berakhir dengan aku yang sendiri lagi tanpa punya sahabat.

Karena hal itu lah, aku yang tak pandai bergaul selalu sendiri di kampus. Kadang jika ada tugas kelompok, aku cukup kesulitan mencari teman yang ingin sekelompok denganku.

Berteman sewajarnya, jangan terlalu bergantung pada orang lain dan jangan pula untuk terus menyendiri.

Namun sejak kedatangan Fajar, hidup ku yang monoton mulai sedikit ada perubahan. Dari yang awalnya hitam sekarang mulai berwarna.

Seperti pelangi selekas hujan.

Dia datang ke padaku yang selalu hidup sendiri tanpa ekspresi kini mulai kembali tersenyum kadang dengan sikapnya yang unik membuat ku tertawa.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jika ada saran serta masukan
Boleh disampaikan di kolom pesan.

Sampai jumpa di senja berikutnya.

|𝐀.𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬| 𝐓𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐒𝐞𝐧𝐣𝐚,𝐃𝐢𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐊𝐞𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚𝐚𝐧(✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang