Keesokan harinya aku terbangun ketika matahari telah memancarkan sinarnya, suhu tubuhku belum turun juga. Aku pun tak kuliah hari ini dan kembali izin untuk tidak bekerja.
Dengan tubuh yang lemas aku pun memaksakan diri untuk memasak. Dan niatku setelah memasak aku akan melanjutkan tidurku yang sempat aku tunda.
Ketika sup masuk kedalam mulutku, kurasakan sup itu pahit dan hambar. Aku hanya mampu memakan 3 sendok saja. Lalu kembali ke kamar.
"Huhhh sebaiknya aku kembali tidur, semoga saja aku cepat sembuh dan bisa kuliah lagi" Ucapku
Tak sengaja aku melihat kantong kresek yang berisi makanan beserta obat didalamnya. Tak kusangka aku pun tersenyum melihat itu.
"Ada ada saja kelakuannya" Gumamku
Aku pun tidur setelah memakan obat.
Beberapa hari kemudian setelah dirasa badanku kembali sehat, aku pun melanjutkan kuliah ku. Ternyata setelah beberapa hari aku absen tugas pun sangat banyak.
Namun berkat Fajar yang tak sengaja bertemu denganku ditempat biasa yang selalu kuceritakan. Tugasku yang sangat membuat ku pusing dapat selesai dengan cepat.
"Akhirnya... Selesai juga" Ucapku sambil meregangkan otot tanganku
"Iya akhirnya, untung aku datang, coba kalau tidak tugas mu pasti belum selesai" Ucapnya sambil tersenyum lebar
"Iyaa makasih ya, Fajar telah membantu Senja, sebagai gantinya aku akan belikan minuman untukmu" Jawab ku
"Tumben sekali kamu mentraktir ku, sering sering banyak tugas ya, biar nanti sering mentraktirku juga. Hahaha" Ucapnya sambil tertawa
"Jangan lah, otakku tak mampu menyelesaikannya" Ucapku sambil memajukan bibirku, sudah seperti bebek saja
"Eh apa apaan itu bibirmu, membuatku gemas saja, mau ku cubit itu biar hilang bibir bebek mu itu" Ucapnya menggoda ku lagi
"Hahaha jangan lah, lebih baik aku pergi bekerja sekarang, sudah waktunya " Ucapku sambil melihat arloji ku
"Semangat bekerja ya gadis Senja, jangan terlalu kecapean nanti kamu sakit lagi, maaf aku tak bisa mengantar mu, aku pun harus kembali ke kantor ada meeting mendadak " Ucapnya sambil mengacak ngacak rambutku, sudah seperti kebiasaan saja setiap kita berpisah pasti dia mengacak rambut ku terlebih dahulu
"Iya Fajar, kamu sudah seperti Ibuku saja, semangat meetingnya, makasih sudah membantuku mengerjakan tugas juga " Ucapku sambil melambaikan tangan ku, dan kami pun berpisah.
Ku harap kita kan selalu seperti ini, walaupun aku tak tau kedepannya akan seperti apa, bisa saja aku yang pergi meninggalkan mu, atau kamu yang pergi meninggalkan ku.
Banyak kemungkinan yang akan terjadi. Namun aku berharap kita akan terus seperti ini.
Ucapan Fajar tak pernah terpikirkan oleh ku bahwa itu adalah pesannya terakhir sebelum dia pergi entah kemana.
Jika ada saran serta masukan
Boleh disampaikan di kolom pesan.Sampai jumpa di senja berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
|𝐀.𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬| 𝐓𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐒𝐞𝐧𝐣𝐚,𝐃𝐢𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐊𝐞𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚𝐚𝐧(✔)
FanfictionAram's Series. ❛❛Senja mengajarkanku bahwa sesuatu yang indah, sebagian besar hanya bersifat sementara❜❜ 📘 : @serenanno • April 2021 (start) • Agustus 2021 (ends)