2. secretary Na

14 3 0
                                        

"Baik, sampai sini saja pertemuan kita kali ini. Sampai berjumpa di lain waktu." final Jeno di akhir presentasinya.

Bisa dilihat Jaemin juga membereskan buku dan notebook nya. Kemudian berdiri di sebelah Jeno yang sedang berbincang dengan koleganya.

"Aih, apakah ini sekretarismu?" tanyanya, Jaemin hingga tersadar dari lamunannya.

Badan membungkuk sopan dan senyum merekah, "Salam kenal, tuan. Saya Na Jaemin, sekretaris baru Tuan Lee"

"Aiguu Tuan Lee, apa kau tidak salah mempekerjakan anak dibawah usia?" ucap tuan Seo kepada Jeno. Jaemin tau sindiran itu untuk dirinya.

"Hei, Nak. Seharusnya kau sekolah dengan tenang, bukan mengurus berkas dan mengatur jadwal" lanjutnya. Jaemin tidak emosi, malah mengernyitkan dahinya.

"Uhm, maaf tuan, usia saya 21 tahun. Memang saya rajin menjaga diri, jadi banyak yang mengira saya masih bersekolah." koreksi Jaemin.

"Ya, lagipula saya cukup waras untuk mempekerjakan seseorang, bahkan saya tidak pernah menerima karyawan dibawah umur." timpal Jeno. "Kalau begitu, saya duluan. Sampai jumpa, Tuan Seo"

Jaemin berjalan dibelakang Jeno, mengikuti kemana pria tersebut pergi. Sembari mengecek jadwal berikutnya untuk bos nya ini.

"Sekretaris Na, tolong bacakan apa jadwal saya selanjutnya" perintahnya dengan wajah datar tak berekspresi.

"Baik. Setelah ini jam 11 Anda akan pergi ke proyek---"

"Ah, tunggu. Kosongkan jadwal dari jam 11 sampai jam 1."

"T-tapi mengapa...."

Jeno tersenyum miring kepada Jaemin, "Aku ada janji dengan kekasihku"

Jaemin terkejut, "Baik tuan. Kalau begitu acara mengunjungi proyek di Gangnam akan diundur menjadi pukul 2 sore."

"Setelah itu?"

"Hanya itu, tuan. Setelahnya Anda bisa pulang ke rumah lebih awal."

"Oke". Jaemin membungkuk kepada Jeno saat Jeno memasuki ruangannya, lalu kembali duduk di bangkunya. Memang kebetulan meja sekretaris berhadapan dengan ruang direktur.

Ah, jadi Tuan Lee sudah memiliki kekasih...














11.03 AM.

Jeno termenung di meja kerjanya. Semua tugas sudah selesai ia kerjakan, bahkan di mejanya bersih tidak ada kertas satupun. Dan sekarang bos muda itu sedang memutarkan bolpoinnya diatas jari kekarnya.

Tiba-tiba bolpoin itu jatuh ke lantai, seketika Jeno teringat sesuatu.

Renjun.

Dengan cepat Jeno mengambil kembali jas kerjanya lalu bergegas keluar ruangan.

"Ah, Tuan Lee, ingin pergi kemana? Jam makan siang masih ada satu jam lagi" Jaemin mencegahnya.

"Aku... aku ada urusan diluar sebentar, nanti aku akan kembali dalam beberapa menit" ucapnya final, lalu lari menelusuri lorong dan memasuki lift menuju lantai bawah.

"Urusan? Urusan dengan pacar maksudnya?" gumam Jaemin.

Jeno terus berlari hingga berdiri tepat di depan restoran yang Renjun maksud. Dan gotcha! Lucas mencium bibir Renjun, dan bahkan Renjun terlihat menikmatinya, seolah olah tidak ada yang dikhawatirkan.

Jeno mengepalkan tangannya, berlari masuk ke restoran tersebut, lalu menarik kerah Lucas dan meninju wajah Lucas hingga menimbulkan darah di sudut bibirnya.

PenthouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang