"CHANYEOL!" Aku berlari menuju Chanyeol dan langsung memeluknya. "Yeah, I miss you too," kata Chanyeol sambil memelukku erat. Aku bisa mendengar anak-anak tertawa dan mulai menyanyikan, 'Nam and Chanyeol sitting in the tree.'
Aku melepaskan pelukanku dan melihat wajah Chanyeol yang memerah. Aku tertawa - dia terlihat sangat lucu!
"Sehun dan Chanyeol, awasi anak-anak, aku belum selesai berbicara dengan Nam," kata Yoona dengan tatapan mematikan ke arah Sehun.
"Aku tadi penasaran mengapa Nam terlihat sangat tenang, baiklah lanjutkan saja," kata Sehun.
"Bicara tentang apa?" tanya Chanyeol.
"Tentang donatur, ayo Chanyeol, mungkin kau masih bisa membantu. Sehun akan baik-baik saja dengan anak-anak," kataku, memegang tangan Chanyeol, dan berjalan di belakang Sunny menuju ruang kerja Yoona.
"Apa yang dilakukan Chanyeol di sini? Kita butuh berbicara denganmu, Nam," kata Yoona agar Chanyeol pergi dari sini. "Sudahlah, duduklah, Nam."
"Jadi, apa yang harus kuberikan pada donatur tersebut?"
"Nam, aku tidak tahu bagaimana mengatakannya, ini tidak terdengar gila jadi aku akan mengatakan yang seharusnya," kata Sunny. Aku hanya mengangguk agar dia melanjutkan perkataannya.
"Satu-satunya cara agar dia memberikan uangnya adalah... jika kau menikah dengan anaknya," Yoona berbicara dengan suara pelan. Aku tidak mendengar hal tersebut dengan jelas - THAT'S JUST CRAZY.
Chanyeol berdiri dan aku melihat kekerasan di matanya.
"Sorry, BUT THAT'S BULLSHIT!" dia berteriak. Sunny dan Yoona terkejut karena aku belum berteriak seperti Chanyeol.
"Tapi kenapa harus aku? Aku hanya anak yatim piatu," kataku.
"Itu karena ada tradisi dalam keluarga itu yang mengharuskan anak termuda saat berumur 20 akan dijodohkan dengan anak yatim piatu karena itulah mereka memilihmu," kata Yoona menjelaskan. Kenapa jaman seperti ini masih saja ada perjodohan dan kenapa harus aku?
"Kau tahu jika kau menolak itu tidak apa-apa karena kita akan mencari donatur yang lain. Kita pasti bisa menemukannya," kata Sunny dengan wajah bersalah.
Aku tidak yakin dalam waktu hanya 2 minggu kita akan menemukan donatur, apalagi yang menawarkan uang sebesar ini, itu pasti sangat sulit. Tapi aku belum sama sekali mengenal calon suami yang akan dijodohkan padaku, semoga saja dia baik.
"Eonni, aku sudah memutuskan untuk menyetujui perjodohan ini," kataku menyetujui pernikahan ini. Yang berarti aku sudah memutuskan masa depanku. Serta menyelamatkan panti asuhan ini.
"Apa kau sudah gila, Nam? Kau bahkan tidak mengetahui siapa yang akan kamu nikahi dan seperti apa dia?" kata Chanyeol menatapku dengan tatapan tidak setuju.
"Aku akan mengambil risiko itu untuk rumah ini."
Aku akan melakukan apapun untuk mempertahankan rumah ini.
JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN~
KAMU SEDANG MEMBACA
Arranged marriage
FanfictionNamriyoong, seorang anak yang telah menghabiskan sebagian besar hidupnya di panti asuhan, tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan bahagia meskipun tak pernah merasakan kehangatan seorang ibu atau ayah. Di panti asuhan tersebut, dia menemukan cinta dari...