Chapter 3

443 8 1
                                    

Mereka bilang hari ini aku akan bertemu dengan calon suamiku. Aku sangat gugup sekali karena aku sama sekali belum pernah bertemu dengannya. Sunny dan Yoona bahkan sudah mempersiapkan baju untukku untuk bertemu calon suamiku serta calon mertuaku. Aku tidak akan fokus pada praktikku di rumah sakit ini.


Bukankah itu dokter pembimbingku? Sepertinya memang dia.


"Emm dokter, bolehkah aku pulang jam setengah 3? Aku mempunyai urusan di rumah. Bolehkah?" Tanyaku pada dokter pembimbingku.

"Kau boleh pulang setidaknya jam 4 dan jika itu tidak ada emergency," kata dokter pembimbingku.


Tinggal 5 menit lagi sebelum jam 4 saat aku mendapatkan emergency. Sialnya, seorang laki-laki mengalami kecelakaan mobil dan dia sekarang tidak sadar.


Mereka membawa dipan itu ke hadapanku dan dokter, dan dokter menanyakan padaku pertanyaan sebagai tes. Saat aku melihat laki-laki itu, di dalam benakku hanya ada 'oh he's HOT' dengan rambut coklatnya (walaupun berantakan), mata hazelnya yang memikat, dan dia sangat sangat tampan.


"Namriyoong?" tanya dokter yang membuyarkan lamunanku. Aku melihat laki-laki itu tadi dan dia terlihat terluka di tangan kanannya.


"Dia membutuhkan jahitan untuk tangannya," kataku lalu mengambil senter untuk melihat matanya. "Dia terlihat baik-baik saja, ada berapa jari yang aku tunjukkan?" tanyaku.


"Tiga, bisakah kau lebih cepat dan cepat jahit tanganku? Aku telat untuk pertemuan penting," katanya sambil mencoba duduk. Ya tuhan, dia mempunyai suara yang bagus!


"Nam, aku ingin kau menjahit tangannya. Berapa jahitan yang dia butuhkan menurutmu?" dokter pembimbing bertanya.


"14, dokter?" jawabku sambil menanyakan betul apa salah perkiraanku itu.


"Iya, aku percayakan ini padamu - kita mendapat satu emergency lagi. Saat kau selesai, lihatkan aku jahitan itu dan aku akan mengisi nilaimu untuk hari ini dan kau bisa pergi," kata dokter yang berlalu menuju pasien emergency yang baru datang. Saat aku sedang menyiapkan alat-alat untuk menjahit tangannya, dia melihatku dengan tatapan aneh. Saat aku menyadari dia melihatku, aku bisa melihat bahwa dia sedikit malu.


"Jadi namamu Namriyoong? Itu agak aneh," tanyanya sambil menatapku."Yah, itu namaku, dan kau?" tanyaku."Taemin," kata laki-laki itu.


Tugasku sudah selesai di rumah sakit, dan aku sudah terlambat untuk menemui calon suamiku dan juga mertuaku yang sekarang mungkin sudah ada di panti. Aku langsung memberhentikan taksi dan menuju panti. Aku agak gugup tentang pertemuan ini. Ini adalah pertama kalinya aku bertemu dengan calon suamiku dan juga calon mertuaku. Setelah sampai, aku sangat beruntung karena mereka belum sampai karena tidak kulihat satu mobil pun di depan halaman panti.


"Hey dari mana saja kau, ayo cepat ganti pakaianmu. Tidak mungkin jika kau bertemu dengan calon suamimu dan berpakaian seperti itu," kata Yoona yang segera menarikku ke dalam kamar dan mengganti pakaianku dengan yang sudah disiapkan Yoona. Setelah selesai, aku segera turun ke bawah dan melihat sepasang suami istri yang menunggu di ruang tamu.

Arranged marriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang