Chapter 4 - Is it a dream or what ?

363 9 2
                                    

Disinilah aku di ibukota Korea Selatan, Seoul. Aku baru tiba dan akan menuju ke rumah mertuaku karena besok adalah hari pernikahanku dengan taemin. Seharusnya aku yang menyiapkan semuanya untuk pernikahanku tapi aku harus mengurus perpindahanku dari Jeju ke Seoul sehingga Mrs. Lee lah yang menyiapkan semuanya dan aku belum sekalipun bertemu dengan Taemin semenjak seminggu ini. Aku ada di depan rumah dengan plat nama mertuaku danrumah itu sangat besar. Aku rasa hanya di Seoul hanya ada satu rumah sebesar ini.

"Nam kau sudah datang. " kata ibu lee yang menyambutku dengan pelukan sesaat dia menemukanku. Dia seperti sosok ibu yang aku sendiri pun tidak punya. "Mrs. Lee. " sapaku dengan memeluknya balik. "Jangan panggil aku dengan sebutan Mrs. Lee lagi. Kau ingat bukan bahwa besok itu adalah hari pernikahanmu dengan putraku yang berarti kau adalah anak perempuanku juga. "

"Baik, ibu. "

Sudah hampir sejam aku mencoba semua baju pernikahan ini tapi kurasa tidak ada yang cocok karena semua yang disediakan designer terlihat bagus bagiku. Dan akhirnya aku menyerah untuk memilih salah satu dari semua gaun tersebut.

"Mungkin aku akan menunggu Taemin saja. Aku yakin dia akan memilihkan yang terbaiknya untuk pengantin wanita bukan ? " kataku pada ibu lee. "Itu ide yang bagus sepertinya karena ibu pun tak bisa memilih karena semua baju itu semuanya cantik karena yang memakai itu menantuku. " kata Mrs. Lee menyetujui pendapatku.

"Ibu, apakah taemin itu playboy ?" tanyaku penasaran setidaknya aku ingin mengetahui calon suamiku bukan. "Dia tidak playboy sama sekali. Bahkan dia akan memberikan apapun untuk wanita yang dicintainya, bukannya aku memujinya karena dia anakku tapi karena memang seperti itulah dia. 5 tahun yang lalu dia pernah di kecewakan oleh seorang wanita karena wanita itu tiba – tiba menghilang tanpa kabar. Hanya ada surat yang menyatakan bahwa dia tidak mencintai anakku lagi dan pergi seperti di telan bumi. Makanya kami memutuskan untuk melanjutkan tradisi. Padahal pada saat ada wanita itu kami sudah akan memutuskan untuk menghilangkan tradisi ini, tapi karena terjadi kejadian yang tak terduga sehingga kami memutuskan untuk melanjutkan tradisi. " setelah mendengarkan penjelasan dari ibu aku merasa kasihan pada Taemin. Karena tidak kusangka di balik kenakalannya itu dia mempunyai luka yang mendalam.

"Apakah Taemin mempunyai album waktu dia kecil ?" tanyaku mengalihkan perhatian ibu. "Oiya, aku akan menunjukkannya padamu. Tunggu sebentar ya " Ucap ibu yang mulai mencari di sebuah rak buku yang ada di pojokan. "Nah ini dia." Kata ibu sambil membuka buka buku album tersebut.

"Lihatlah, bukankah dia lucu ? " kata ibu dengan gembiranya menunjukkan semua foto foto yang ada di album tersebut. Dari kecil sampai besar diaselalu terlihat tampan. Apa yang diminum ibunya saat hamil dia ya ?

"Aku pulaaaaaang. " Teriak seseorang dari arah pintu. Aku tau itu pasti Taemin.

"Selamat datang. " Balasku bersamaan dengan ibu secara bersamaan. Dan seperti dugaanku itu adalah Taemin dengan balutan jas hitam dan dasi putih yang sedikit dilonggarkan.

"Omo, My fiancee is already here. " ucap taemin saat melihatku yang sedang bersama ibunya. "Kalian sangat dekat, jangan – jangan tunanganku sendiri adalah adikku ? OMO OMO" ucapnya dengan gaya shocknya.

"Taemiiiiin! Kau harus membantuku dan ibu. Kami tidak bisa memutuskan apa yang harus aku pakai pada pernikahan kita besok ? " Teriakku pada Taemin. "Baiklah Baiklah, mana cepat tunjukka gaunnya. Aku sangat lelah hari ini dan kau ternyata seseorang yang sangat berisik. Padahal kuduga kau seorang yang pendiam. baru kali ini aku melihat ada orang yang dari luar terlihat seperti pendiam yang ternyata di dalamnya berisik seperti dirimu. " Jawabnya terheran heran karena sikapku. Dia bilang diriku seperti itu padahal dirinya sendiri terlihat seperti anak baik tapi ternyata aku salah perkiraan.

Setelah selesai memilih gaun bersama ibu dan juga Taemin. Akhirnya aku memilih gaun yang dipilih taemin. Gaun itu berwarna putih dengan ikatan dibelakangnya dan dikelilingi riasan payet – payet dan ditutupi oleh kain transparan di luarnya.

"Kau akan cantik dengan gaun itu. " ucapnya sambil melihat diriku dengan gaun yang dipilihkannya. Taemin mendekatiku dan dia menciumku. Tidak tau apa yang merasuki diriku aku hanya membiarkan ciuman itu. Setelah dia melepaskan ciuman itu aku langsung menamparnya. Itu adalah ciuman pertamaku. Dan ciuman pertamaku di ambil saat satu hari sebelum pernikahanku.

"TAEMIN! Apa yang kau lakukan ???? Apa kau gila ??? " Teriakku pada Taemin. "Kau ini tunanganku. Walau dengan terpaksa atau tidak aku bisa menciummu kapanpun karena kau tunanganku."  Setelah mengatakan itu dia langsung pergi begitu saja. "Apakah kau sudah kehilangan akal sehat mu taemin???!! " Teriakku saat dia sudah menaiki tangga menuju kamarnya.

Itu ciuman pertamaku. Kenapa dia tiba tiba menciumku ? apa yang sebenarnya dia pikirkan ? aku harus memeriksa kejiwaannya.

Hari ini adalah hari pernikahanku. Seharusnya pernikahan adalah sesuatu yang ku impikan, tapi aku merasa hari ini seperti hari hari biasanya. Mungkin karena aku belum mencintainya.

"Hey cantik, apa yang kau pikirkan ? apakah kau menyesali keputusanmu sendiri ?" Tanya taemin hanya dengan celana boxernya dia muncul di pintu kamarku.

"Bukankah kau pernah mendengar jika masuk kedalam kamar seseorang harus mengetuk terlebih dahulu ? Tidakkah kau melihat tanda di depan ?" kataku tanpa melihatnya. Aku sedang merapikan ramput tidurku dan Taemin dengan begitu saja masuk. Padahal aku yakin semenjak aku pindah ketempat ini aku sudah memasang tanda 'knock the door', tapi tetap saja aku tidak bisa menghindari ketidak senonohan dia dalam memasuki kamar seseorang.

"Bukankah ini hari yang indah ? aku akan menikahi seseorang yang baru aku kenal selama 2 minggu. Cinta timbul karena terbiasa. Kau tau quote itu bukan ? hahaha" kata taemin meledekku.

"Kau pasti sangat tidak suka dengan pernikahan ini ? iya kan? Buktinya kau selalu menggangguku agar aku segera mengundurkan diri dari pernikahan ini bukan ?"  Tanyaku pada Taemin. "Aku lebih suka kau menyebut ini dengan 'calon suamiku melakukan ini semua karena menyukaiku' tapi kau malah memikirkan bahwa aku tidak menyukai pernikahan ini. Kau memang wanita aneh. Hahahaha" mengapa dia selalu menertawakanku karena apapun yang aku lakukan menurut dia aneh apakah dia tidak memiliki kaca untuk melihat betapa dirinya sendiri lebih aneh terhadapku.

"Lebih baik kau pergi sebelum aku teriak" ancamku pada Taemin dan aku pun berhasil mengusirnya. "Baiklah baiklah aku akan pergi. Sampai jumpa di altar calon istriku." Kata taemin dengan sebuah senyuman di wajahnya yang bisa membuat semua wanita jatuh cinta padanya tapi tidak untukku.

Aku sangat nervous tentang hari ini. Akankah hidup lebih menyenangkan jika sudah menikah ? Pertanyaan itu terus menerus berada di pikiranku dari beberapa minggu yang lalu. Aku takut. Aku hanya ingin menikah satu kali dalam hidupku dan aku pun baru mengenalnya beberapa minggu lalu apakah pernikahan ini akan berhasil ?

Pernikahanku di laksanakan di sebuah gereja dekat dengan tempat resepsinya. Ibu mertuaku yang mengatur semua perencanaan pernikahan ini. Aku takut membuat kesalahan pada saat acara pernikahan ini karena aku tahu keluarga Lee sangatlah terpandang. Mungkin aku akan terpeleset saat berjalan ke altar, atau bisa saja aku salah mengucapkan janji, atau lebih buruk aku pingsan saat sedang melaksanakan pernikahan.

"Saatnya kau menunjukkan wajah cantikmu itu pada semua orang, jangan menyimpanya untuk diri sendiri." Kata ibu mertuaku yang mengintip dari balik pintu. Aku juga merasa cantik dengan memakai gaun ini. Calon pengantin mana yang tidak merasa cantik saat memakai gaun pernikahannya sendiri ?

Aku memakai gaun pengantin berwarna puting yang bagian bawah gaun terdapat gelombang gelombang dan atasannya dipenuhi oleh pernak pernik. Dengan tambahan sebuah kalung yang melingkari leherku dan juga rambutku yang aku jadikan bunhead karena kata ibu mertuku aku harus menunjukkan tulang leherku agar terlihat lebih cantik.

Saat sedang berkaca untuk melihat penampilanku tiba-tiba ada suara gaduh yang terdengar di luar ruangan pengantin. Ada teriakan dari seorang wanita yang sangat histeris memekakan telinga. Aku tidak tau suara wanita tersebut, tapi yang jelas dia sedang menangis dan berteriak teriak. Memanggil nama taemin...

Arranged marriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang