Chapter 6 - Adapting

2 0 0
                                    

Aku menunggu taemin pulang sampai selarut ini tapi dia tidak kunjung datang. Aku takut kalau sampai taemin mengalami sesuatu. Semoga saja dia baik-baik saja.

"Hei... bangun... apa yang kau lakukan disini?" Tanya sebuah suara yang membangunkan tidurku. Ternyata aku tertidur saat sedang menunggu taemin didapur sambil mengucek mata ku yang sangat ngantuk karena tadi aku belajar masak pada ibu mertuaku yang ternyata memakan banyak tenaga.

"Oh... maaf aku tertidur. Apa kau baru saja pulang?" Tanyaku pada taemin yang sedang berdiri didepan pintu dapur sambil membawa bawa jasnya.

"Iya, aku selalu pulang selarut ini. Kau lebih baik jangan menungguku lagi."

"Apa kau tidak bisa melihatku sedang berusaha menjadi istri yang baik."

"Baiklah, lebih baik kau pindah ke kamar dan besok jangan lagi menunggu ku. Aku akan mengabarimu jika aku pulang atau tidak." Kata taemin sambil menarik tanganku dan menyeretku ke kamar. Saat dikamar kita tidak langsung tidur begitu saja tapi dia menanyakan tentang apa yang kulakukan hari ini dan dia selalu menanyakan tentang apakah kau senang dan begitulah terus berlanjut sampai aku tertidur.

~~~~

Matahari sangat menyengat hari ini yang membangunkanku dari tidurku. Aku merasakan sesuatu yang hangat memelukku.

"Hei, akhirnya kau bangun juga. Kau tau ini pertama kalinya aku bangun dipagi hari dengan istriku." Katanya dengan suara baru bangun tidur di telingaku.

"Boleh kah aku memilih gorden rumah kita saat kita pindah?" Tanyaku pada taemin karna aku takut hal itu tidak diperbolehkan dan itu hanya membuat masalah antara kita berdua. Kita akan pindah dari rumah Mr. Lee setelah seminggu karena barang barang dirumah baruku belum selesai dikerjakan oleh designer. Walaupun sebenarnya aku akan mengubah semua barang barang dirumah baruku sesuai keinginanku. Karna aku akan membuatkan rumah untuk taemin bukan rumah designer itu.

dengan keadaan masih berpelukan di kasur akupun segera bangun untuk membuat sarapan pagi untuk taemin di dapur. namun saat aku mencoba untuk bangun ada yang menarik baju tidurku taemin berkata "kau mau kemana? ini masih pagi belum saatnya pasangan seperti kita bangun di pagi hari buta seperti ini"

"Setelah semalaman tadi. Apakah kamu tidak lapar?" Sautku dengan ujung bajuku yang masih dipegang dia.

"Aku lapar, tapi lapar ku bukan makanan" dengan matanya yang seolah solah memintaku untuk tidak membuat sarapan pagi untuk kita. "Tapi aku lapar" sautku "aku ingin makan. Kamu mau nemenin aku ngga?"

"Kamu lapar?? Kenapa ga bilang dari tadi. Ayo makan sekarang pasti ada sesuatu yang bisa kita makan di dapur" kata taemin dengan terburu buru bangun dari tempat tidur setelah mendengar bahwa akulah yang lapar.

Setelah mendengar taemin berkata seperti itu akupun bangun dari kasur dan bangun untuk menuju ke dapur dan menyiapkan sarapan pertamaku di rumah ini.

"mau buat sarapan apa pagi ini sayang?" kudengar suara taemin dari dalam kamar "aku bisa membuat telur dadar dan nasi goreng untuk pagi ini" sautku menjawab pertanyaan taemin

"apakah kau bisa memasak tanpa membuat gosong nasiku namriya~?" kata taemin yang hanya memakai boxer keluar dari kamar dengan ketampanan dia. 

"kau tau aku sudah sangat handal dalam urusan masak memasak.apalagi untuk suamiku. ini hal yang mudah" timpalku pada taemin.






Arranged marriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang