Bab 5

1.6K 143 48
                                    

Keadaan kamar dengan nomor 1102 tergantung di pintu tersebut menjadi hening, baik Johnny maupun Yuta tidak ada yang menanggapi.
Yuta masih duduk meringkuk di sudut ranjang, bersandar tegang di kepala ranjang miliknya, membiarkan Johnny duduk di sisi ranjangnya sendiri.
Mereka saling berhadapan, namun tidak mengatakan apapun. Setelah Johnny membantu Yuta berjalan menuju ranjangnya, membiarkan teammate 95L tersebut menangis, meringkuk menjauh darinya, tidak ada percakapan apapun yang terjadi.

Ini sudah setengah jam sejak Johnny masuk kamar, dan Johnny masih menginginkan jawaban. Apalagi melihat respon Yuta yang menangis hebat, bahkan ia bisa melihat tubuh Yuta tersebut berguncang akibat isakannya.

 Apalagi melihat respon Yuta yang menangis hebat, bahkan ia bisa melihat tubuh Yuta tersebut berguncang akibat isakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"jadi, apa kau baik-baik saja?" pertanyaan pertama Johnny setelah berdiam diri menahan segala rasa penasarannya.

Yuta diam, ia mengangkat wajahnya dan memandang Johnny yang menatapnya lekat. Ia tersenyum tipis, merubah posisinya hingga kini duduk bersila dengan tangan yang melingkari perutnya.

"Aku juga tidak yakin, aku tak tahu apakah aku baik-baik saja atu tidak. Maksudku kami." Jawab Yuta. Ia memandang Johnny lembut, mencoba meyakinkan dirinya bahwa ini keputusan yang benar. Johnny berhak tahu, setelah apa yang sudah dilihat oleh teammate 95L sekaligus roomate nya tersebut. Ia sedikit banyak bisa mempercayai Johnny.

Kening Johnny terlihat berkerut dalam, "kami? Maksud mu?"

Tangan Yuta mengusap lembut perutnya, ia sekali lagi merubah posisi duduknya, mencoba mencari posisi paling nyaman hingga perutnya terlihat. Terlihat dengan jelas sedikit menonjol, terlihat buncit. Dan mata Johnny membelalak, "Yuta?!"

Yuta tersenyum, ia menarik nafasnya dalam-dalam, "Aku diberi anugrah untuk membawa tambahan nyawa bersamaku, Johnny ya"

"What!" Johnny sedikit berteriak, memandang tak percaya pada apa yang ia lihat sekarang. "ini - ini semua asli? Maksudku - what - Yuta kau tidak bercanda kan? Ini tidak lucu jika hanya candaan."

Yuta menggeleng, "ini bukan candaan Younghoo, aku serius. Sangat serius. Dia sudah hampir 4 bulan bersamaku. Menamaniku kemanapun."

"astaga, Yuta!" Johnny speechless. Ia tak tahu bagaimana harus merespon berita tersebut. Ini semua benar-benar tidak masuk akal, pikirannya menolak fakta tersebut.

Johnny menelan ludahnya gugup, "bagaimana - bagaimana bisa? Maksudku, serius kau.. what?"

Yuta tertawa, ia menepuk sisi sebelahnya, mengisyaratkan Johnny untuk duduk disana, "kemarilah." Lalu setengah sadar Johnny menurut, ia berpindah untuk duduk disamping Yuta, masih dengan wajah tidak percayanya.

"kau tidak percaya dengan jawabanku?" tanya Yuta.
Johnny mengangguk, "maksudku, kau hamil? Mengandung bayi? Memiliki anak? Begitu?"

Yuta terkekeh, "iya. Aku mengandung. Seorang bayi yang sangat sehat. Semoga saja selalu sehat." Jawab Yuta yakin. "kau bisa memegangnya." Tambahnya. Ia menggenggam pergelangan tangan Johnny, menuntunnya untuk menyentuh permukaan perutnya yang mulai besar.

Let Me Know - Remake Taeyong - Yuta VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang