Oh Jadi Gitu

157 25 0
                                    









Anak anak tersesat kini sedang bersantai dibawah pohon, seperti biasa spot tempat nongkrong anak anak.

"romadhon tiba romadhon tiba romadhon riba~

Nyanyi Jisung dengan menghayati.

"marhaban ya romadhon marhaban ya romadhon marhaban ya romadhon MARHABAN YAAA ROMADHON~"

"salam salam hai sodaraku~

Alin melanjutkan nyanyian Jisung.

"BEDA LAGU WEY"

Jisung berteriak.

Alin hanya tertawa cengengesan.

"aduh haus pengen minum, pengen makan"

Keluh Asta

Menyadari ucapannya Asta menampar bibirnya.

"Astagfirullah! Makruh ta makruh"

Jeran mengernyitkan dahinya bingung, saat Asta mengucap kata Makruh.

"makruh itu apa?"

Asta menoleh kepada Jeran lalu menjawab dengan tenang.

"makruh itu berarti melakukan suatu hal yang mengurangi pahala puasa di bulan Ramadhan. Puasa yang dijalanin gak akan ngebuat puasa batal sama gak dapet dosa."

" ohhhh, berarti bang hanan keseringan makruh"

Yang disebut namanya tidak terima.

"jadi ke gw"

Hanan mendelik

Bagas tertawa lalu memukul kepala Hanan.

"makanya, yang kuat"

Hanan tak membalas, dia hanya diam kemudian terpikir sebuah pertanyaan dikepalanya.

"asta mau nanya dong"

Hanan berbicara pada Asta, Asta hanya menatap seolah bilang apa.

"kan katanya, pintu neraka ditutup, terus setan juga dikurung. Kok yang puasa masih aja tergoda berbuat maksiat kaya batalin puasa dan sejenisnya"

Hanan bertanya serius pada Asta.

Asta menumpu dagunya pada tangannya, lalu menatap Hanan.

"kira kira kenapa?"

Bukannya menjawab, Asta malah bertanya balik pada Hanan.
Hal itu membuat Bisma tertawa.

"malah nanya balik"

Hanan cemberut.

"hanan, hanan. Lo temenan sama si asta dari kapan sih masih aja gak tau karakter dia"

Ucap Bisma.

"emangnya kenapa? Asta kan pinter nih ya. TA RUMUS PYTHAGORAS APA?"

Hanan bertanya kembali pada Asta.

"a kuadrat tambah b kuadrat sama dengan c kuadrat"

"buset dah naks mipa"

Alin berbicara

Bisma memutar bola matanya.

"nih ya, kalo asta nanya balik berarti dia gak tau jawabannya hanan"

Ucap Bisma.

"emang bang bisma tau?"

Raja bertanya pada Bisma, Bisma hanya mengangguk.

"setan emang dikurung di bulan suci. Cuman, lisan-lisan mereka masih bisa ngegoda manusia."

Ucap Bisma.

Alin mengernyitkan dahinya bingung.

"bukannya cuman beberapa iblis dan setan yang dikurung, sisanya masih bisa ngegoda manusia?"

Ucap Alin pada Bisma, hal itu membuat Hanan bingung kembali.

"jadi mana yang bener?"

Tanya Hanan.

"ntar kita tanyain ustad aja, yang penting kita jalanin puasa dengan baik"

Ucap Asta pada Hanan.

Hanan hanya mengangguk anggukan kepalanya.

Mereka terdiam kembali, tak ada pembahasan lagi.

Kemudian Felio berbicara membuat semua orang disana menoleh.

"ada lomba ramadhan katanya"

"masa?"

Felio mengangguk pada Hanan yang bertanya.

"wih asik nih!"

Semangat Alin.

"lin, ntar lo nari aja ama si hanan, ntar gw tonton"

Ucap Bagas sambil tertawa

Alin tertawa terbahak bahak kemudian berhenti, sambil menatap tajam dia memukul kepala Bagas.

"sembarangan"

"eh nanti mau buat apa nih?"

Tanya Bisma pada Alin, Asta dan Hanan.

"emang ada apaan? Harus buat apa segala?"

Ucap Hanan yang langsung mendapat jitakan Bisma.

"salikur woy! Puasa hari ke 21 hanan"

Ucap Bisma, Raja mengernyit

"salikur apaan lagi?"

"salikur, 21. Biasanya kita sukuran kan besok hari ke 21 puasa gitu ja"

Jawab Alin.

"ngapain mikirin? Biar ibu ibu aja yang buat, kita mah bawa perut aja"

Ucap Asta enteng.

"kalian mo daftar lomba gak?"

Bagas bertanya dengan tenang.

Lantas mereka mengangguk.

"gw bakalan jadi pemandu sorak ea"

Ucap Felio

"terserah"

Ucap Asta















































OTAKKU BUNTU

Ramadhan Tiba (Anak Tersesat) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang