Rival!!!

5 1 0
                                    

Sorry baru balik, draf baru saja ketemu 😭

Dahlah, langsung aja!

~~~~~~~

“Halo Ren! Gue butuh bantuan lo berdua sekarang! Malem ini juga! Dateng ke SMP Buana, cari si Pluto sampe ketemu! Kita bakal ngelabrak!”

“Ngelabrak? Apaan yang lo labrak? Jan asal nuduh lo!” Napa juga nih orang jadi cerewet waktu kek gini?

“Gue kasih waktu 15 menit, kalo lo berdua gak dateng, gue berangkat sendiri!”

“Tap-“ Belum selesai Rendy ngomong, udah gue matiin, dan gue silent mode HP gue.
Wolfram! Gue bakal nyari bukti kalo lo yang udah buat adek gue celaka!

Malem itu juga gue otw nyari CCTV tempat Clarissa kecelakaan.
Author pov

Rendy dan Pluto datang 16 menit kemudian, hampir saja Aldivaro meninggalkan mereka. Tempat ini memang sepi saat malam, membuat mereka leluasa menggunakan bahu jalan untuk memarkirkan motor.

“Sorry bro, gue tadi ketiduran abis dikasih makan lagi sama nyokap.” Pluto datang dengan berbagai alasan dan cengirannya.

“Cepet cari CCTV yang paling deket sama tempat ini, terus minta gambar kecelakaan jam 1 siang hari ini, cepet!” Bentak Aldivaro.

“Lo ngebet banget sih Var?” Tanya Rendy, tapi tak digubris oleh Aldivaro.

“Apa boleh buat? Udah, cari aja Ren… dari pada diembat sama dia!” Celetuk Pluto dengan nada rendah, agar Aldivaro tak dapat mendengarnya.

“Gue masih bisa denger!”

Bentakan Aldivaro membuat mereka berdua bergidik, dan bergegas mengerjakan apa yang dicari Aldivaro tanpa banyak bertanya lagi, lebih baik menunggu dia bercerita dengan sendirinya.

Mereka bertiga berusaha mencarinya, terjadi perdebatan kecil saat mereka menemukan dua CCTV yang lumayan dekat, dan pilihan mereka jatuh pada CCTV di tiang depan rumah seorang siswa SMA Camelleon.

“Biar gampang!” Kata itulah yang membuat Aldivaro yang memilih CCTV satunya berubah pikiran. Kata keramat seorang Pluto.

“Biar gue aja yang ngomong sama Lian, lo berdua diem aja,” Aldivaro memutuskan, membuat dua temannya harus lebih memilih mengangguk.

🌼

“Gue udah nunggu lo sejak 5 menit setelah lo nge-chat gue, dan see… lo aja baru dateng, ck!” Kata Kenzie, ketua Wolfram dengan santainya.

“Gue gak yakin kalo lo dateng sendiri,” Balas Aldivaro sinis.

“Emang kalo gue gak dateng sendiri kenapa? Lo takut?!” Sepertinya Kenzie berniat memanas-manasi Aldivaro.

“Bangsat!” Tanpa aba-aba, Aldivaro mulai memukuli Kenzie.

Bugh

Bugh

Bugh

“VAR! Udah woy! Tadi lo bilang mau lo selesai-in, tapi kenapa sekarang lo yang gelud? Yang ada malah tambah bejibun masalah lo Var!” Pluto langsung menarik Aldivaro, sementara Rendy membantu Kenzie berdiri, sudut bibirnya berdarah.

“Kalian gak ada hak untuk halangin janji gue ke papa buat bales perbuatan mereka.” Kata Aldivaro berapi-api.

“Iya, gue tau Var… tapi gak cuman ini jalan keluarnya,” Pluto yang tiba-tiba bijak membuat mereka semua menoleh. “WHY?!”

“Mending lo diem aja! Ini masalah gue sama dia!” Ucap Kenzie pada Pluto.

“Justru lo yang salah Zie,” Rendy menunjuk Kenzie dengan telunjuknya, “Kalo lo punya masalah sama salah satu dari kita, berati lo harus siap ngadepin kita bertiga!”

White LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang