Di bangku taman Rumah Sakit Antari, duduk sepasang Anak Adam yang sedang termenung, suasana pun menjadi canggung.
"Al,"
"Del,"
Mereka mengatakannya bersamaan.
"Kamu dulu aja Al," Kata Adelaide.
"Gak gak! Ladies first!"
"Okay, I'll just want to say, thank you," Adelaide menatap Aldivaro penuh arti.
"For?"
"All,"
"Yes, of course, you're welcome. But, what's the mean of 'all'?"
"K-karena..." Ucapan Adelaide terpotong, ia berpikir keras.
"Karenaa..." Aldivaro mengulangi kata Adelaide, karena tak kunjung berlanjut.
"Karena kamu udah mau jadi temen aku... jujur aja aku nyaman deket sama kamu, udah kayak kenal lama, dann... karena kamu udah ngedatangin Tante Stevanie yang ngasih kasih sayang sama aku, like mommy for me, thank you so much! Aku gak tau bales kamu kayak apa, tapi buat aku, kamu itu udah kayak malaikat yang emang Tuhan datengin buat aku, aku cuman punya Daddy yang sayang sama aku, jalan aja aku nggak bisa!" Adelaide tersenyum manis.
Sementara Aldivaro mematung karena ucapan Adelaide yang terlalu melihatnya baik, "Gue gak orang yang kek lo ceritain Del, gue brengsek! Gue udah buat hilang apa yang jadi milik lo! Karena gue, lo gak bisa jalan-jalan keliling dunia pake kedua kaki lo, harus ada tongkat sialan itu yang harus bantu lo biar bisa jalan, and shit! Gue ngerasa makin bersalah!"
Adelaide memang pernah bercerita pada Aldivaro tentang mimpinya mengelilingi dunia dengan daddy-nya.
"Oh iya Al, kamu tadi mau ngomong apa?"
"Gue? Aah... gue sebenernya-"
"DUARRR!!!"
"AAA...!!! Mmff..." Adelaide yang terkejut refleks menjerit, tapi langsung dibekap oleh Aldivaro.
"Apaan sih lo?!" Aldivaro membentak Pluto yang mengagetkan mereka berdua tadi. "Lo juga Ren, kenapa lo diem aja?" Ia menarik tangannya yang membekap Adelaide, gadis itu berusaha menormalkan napasnya yang tersengal. "Eh-sorry,"
Rendy hanya mengedikkan bahunya tak acuh.
"Lagian, lo berdua di sini sendirian! Lo gak liat apa suasananya sepi kek gini! Entar lo berdua kalo kelewat batas gimana? Gue gak mau ikut campur!" Pluto meringis saat Aldivaro menjitaknya.
"Maksudnya kelewat batas apa ya? Kita nggak mau jalan-jalan ngelewati batas rumah sakit kok!" Adelaide berceletuk dengan polosnya.
Pluto menepuk dahinya, "Maksudnya kelewat batas itu, lo sama Var-"
"Gak usah ngasih virus aneh-aneh punya lo ke otak dia!" Aldivaro berkata tajam.
"Ad, ati-ati loh! Varo suka nerkam tiba-tiba, mantannya aja udah pada dia embat!" Pluto masih saja berkata banyak hal pada Adelaide.
"Meninggal dong mantannya?! Apa Al itu manusia serigala?" Adelaide bertanya polos lagi, membuat Pluto dan Rendy tertawa terbahak-bahak. Sementara raut wajah Aldivaro tak terbaca antara marah, bingung dan frustasi tentunya.
"Gila! Sumpah! Gebetan lo polos banget Var!" Ujar Pluto ditengah tawanya.
"Bener kata lo! Polosnya kelewatan!" Imbuh Rendy.
Aldivaro yang sudah kesal langsung beranjak meninggalkan kedua temannya dan Adelaide yang menatap keduanya dengan bingung.
"Lo berdua otw gue pecat dari daftar temen gue kalo lo gak balik ke kamar inap gue bawa Adelaide!" Kata Aldivaro sedikit berteriak agak teman-temannya mendengar.
Rendy dan Pluto gelagapan saat kata 'pecat dari daftar temen' dari mulut Aldivaro, mereka langsung menuruti apa yang diinginkan temannya itu, walaupun mereka tahu Aldivaro tak akan 'memecat mereka dari jabatan temannya'.
"Ayo Ad! Keburu si Varo marah!""Sabar lah... kan kaki aku satunya nggak bisa dibuat jalan! Jadinya ya harus- eh eh!"
Tanpa aba-aba, Rendy menggendong Adelaide di pungungnya."Gak usah banyak omong! Kerjaan lo sekarang bawa tongkatnya Adel!" Ucap Rendy pada Pluto.
🌼
Di mobil putih Adelaide...
"Tadi di lorong aku sama temen-temen kamu papasan sama suster, terus susternya ngomong 'Pacaran kok di rumah sakit sih dek?' gitu, terus pas aku mau jawab kita nggak pacaran, Rendy malah keburu minta maaf ke susternya, jadinya suster itu salah faham deh! Pasti kalo aku besok check up lagi pasti dikatain sama suster tadi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
White Lie
Short StoryAssalaamualaikum... ketemu lagi di cerita aku yang lain... 🙃 Btw, ini pendek banget ceritanya Oke, langsung aja. ... Ini bukan hanya tentang masa-masa kelam seorang Aldivaro, juga bukan hanya tentang masa hidup-mati seorang Adelaide. ini tentang ap...