06. BELANJA

2.4K 24 1
                                    

Putus asa adalah hal yang wajar dalam menjalani sebuah kehidupan, bukan untuk berhenti di jalan tetapi untuk melanjutkan ketahap lebih baik

Happy Reading :)

Saat ini Keynan sudah berada di dalam ruangan kerjanya, di depannya terdapat tumpukan berkas yang telah dia pinta pada bawahannya. Ya berkas tersebut adalah data kehidupan Jessie.

Di bukanya data tersebut, mata Keynan langsung fokus melihat isi data tersebut hingga akhirnya penglihatannya membaca alamat pada data tersebut, senyum miring langsung terpasang di bibir Merah Maroonnya. Kamu tidak akan bisa lari dariku, Bitch.

Keynan langsung meraih ponselnya, dia mendial nama bawahannya.

"Siapkan Mobil sekarang juga di depan Kantor," Perintah Keynan tanpa ingin di bantah, setelah panggilannya terhubung. Lalu mengakhiri panggilannya tanpa menunggu jawaban dari bawahannya.

~~~

"Jessie?" panggil wanita separuh baya dalam kamarnya.

"Iya ma ada apa?" jawab Jessie setelah sampai ke dalam kamar dan duduk di sebelah ranjang sang Mama

"Apakah kamu sedang sibuk, Nak?" tanya Mamanya

"Tidak kok ma, memangnya Mama mau apa?" seperti tau apa yang sedang Mamanya inginkan Jessie bertanya.

"Kamu selalu peka, Nak. Mama ingin bubur depan komplek, apa kamu tidak keberatan membelikannya untuk Mama?" Karena merasa kasian pada sang Anak, Mamanya merasa tidak tega jika harus terus-terusan merepotkan.

"Tentu saja tidak, Ma. Kebetulan Jessie juga mau belanja bahan makanan karena stok di dapur sudah tinggal sedikit." Sambil mengembangkan Senyumnya Jessie mengelus rambut sang Mama dengan sayang.

"Baiklah. Jessie berangkat dulu ya, Ma?" Pamit Jessie sambil mengecup sayang pipi sang Mama.

Jessie begitu menyayangi sang Mama. Karna hanya Mamanya yang dia punya saat ini. Jadi, dia berusaha untuk membahagiakannya.

"Hati-hati Jessie," Perhatiannya sang Mama sambil mengelus lembut pipi sang Anak.

Jessie pergi kembali kedalam kamarnya sendiri untuk mengganti pakaiannya. Setelah merasa sudah Jessie langsung mengambil dompetnya yang berada di dalam Laci sebelah ranjangnya, dia langsung melenggang keluar kamar, dan tak lupa dia mengunci pintu rumahnya supaya tetap aman.

~~~

Jessie bersenandung ria selama perjalanannya untuk menuju depan kompleks, seolah dia lupa akan kejadian dimana kesuciannya di rebut paksa oleh seorang Pria yang tidak dia kenal.

Jessie langsung mendorong pintu masuk minimarket. Ya, dia lebih dulu berbelanja karena jika dia membeli bubur dulu takutnya nanti malah si bubur dingin sebelum sampai dirumah.

Di dorongnya trolly sambil melihat-lihat dan mencari bahan apa saja yang dia butuhkan, hampir 30 menit akhirnya Jessie sudah selesai berbelanja, sekarang dia berada di depan gerobak tukang Bubur yang laris di daerah Kompleknya.

"Kang, Buburnya 2 ya? Tapi di bungkus." Pesan Jessie ramah tak lupa dengan menampilkan senyum manisnya.

Sembari menunggu Jessie duduk di kursi plastik yang sudah di siapkan oleh Penjual bubur tersebut. Jessie mengedarkan penglihatannya sekedar untuk menghilangkan bosennya selama menunggu bubur sudah matang. Seketika matanya membola, saat bola matanya melihat ke arah Seseorang yang berada di dalam Mobil Pajero Sport .

Bukankah dia Si Brengsek itu. Batin Jessie lebih memastikan lagi

Cepat-cepat Jessie bersembunyi di sebelah gerobak takut Pria tersebut melihatnya. Hingga membuat akang bubur tersebut kaget.

"Aduh si Eneng ngapain jongkok di bawah?" Tanya si akang bubur dengan merendahkan penglihatannya karena Jessie jongkok di sebelahnya.

"Aduh Kang. Diem dulu ya? Saya lagi sembunyi." Jawab Jessie memelankan suaranya.

Karena mengerti maksud Jessie, Akang bubur hanya berOh ria.

Setelah merasa Mobil tersebut sudah melewati posisinya sekarang, baru Jessie berdiri sambil menghela nafas lega. Untung ga ketahuan.

"Ini Neng buburnya," ujar Akang bubur mengalihkan atensi Jessie.

"Oh ya Kang Makasih. Ini Uangnya." Sambil menjulurkan nominal uang pas yang sesuai dengan harga bubur yang dia beli.

Maaf jika feelnya kurang :(

LOVE BITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang