Happy Reading kak :)
Jangan lupa tinggalkan Vote dan Komen"Oh God, help me. Aku ingin memberontak tapi ini sangat nikmat." Batin Jessie di sela kenikmatannya dan juga terisak karena tidak bisa menolak sentuhan-sentuhan Keynan.
Finally, sekarang tubuh Jessie sudah tidak ada sehelai benang pun. Keynan tak mau lama-lama, ia dengan segera melepaskan pakaiannya. Dan sekarang mereka sama-sama Naked. Jessie terkejut saat tanpa sengaja melihat junior Keynan yang sudah tegak mencuat dengan gagah siap memasukinya, Jessie semakin terisak.
"Sudah siap sayang?" tanya Keynan tanpa menunggu jawaban Jessie, Keynan langsung menghentakkan juniornya ke vagina Jessie yang tentunya sangat sempit. Jessie menjerit kesakitan kala terdengar suara robekan pada Miliknya.
"Tolong hentikan. Ahhhh..." Desah Jessie saat Keynan mulai melakukan gerakan memaju mundurkan juniornya dengan tempo cepat. Sampai rasa sakitnya hilang tergantikan dengan kenikmatan yang tiada tandingnya. Hingga Jessie ikut memimpin permainan panas itu.
"Ini sangat nikmat," gumam mereka bersama tanpa sadar.
Dan pada malam itu menjadi saksi bisu penyatuan Jessie dan Keynan, yang akan mendatangkan masalah di hari yang akan mendatang.
~~~
Keynan membuka kedua kelopak matanya kala sinar mentari mengusik tidurnya. Ia memijat pelipisnya saat pusing menghampirinya, dan mengerjapkan mata untuk memperjelas penglihatannya. Lalu Keynan mengedarkan pandangannya ke sebelah sisi kiri, alangkah terkejutnya ia melihat seorang wanita yang tidak ia kenal sekitaran umur 23 tahun tertidur tanpa memakai busana, ia pun baru sadar bahwa dirinya juga tanpa busana.
"Apa apaan ini?" tanya Keynan pada dirinya sendiri, ia pun berusaha untuk mengingat. Namun nihil, ia hanya mengingat sampai saat di mana ia menggendong seorang wanita masuk ke dalam lift, kemudian pusing kembali menghampirinya.
Terpaksa Keynan membangunkan wanita itu yang tak lain adalah Jessie Ananda Putri. Ia butuh penjelasan, ia tidak bodoh kalau seorang pria dan wanita dalam satu kamar pasti tidak akan jauh dari seks. Oh semoga saja ia tidak melakukannya. Dasar bodoh jelas-jelas kalian sudah tidak memakai busana!.
"Hei bangun." Ujar Keynan mengguncang tubuh Jessie sedikit kasar.
"Ukhh," lengkuh Jessie sambil berusaha membuka kedua mata, saat kesadarannya terkumpul. Ia melihat sekitarnya, seketika sekelebat bayangan kejadian tadi malam muncul. Jessie langsung menarik selimut sampai leher dan berusaha duduk walaupun bagian tubuh intimnya masih terasa ngeri. Keynan yang merasa keberadaannya di abaikan pun bertanya. "Heh, jelaskan padaku apa kita sudah melakukannya?"
Jessie menolehkan kepalanya kekanan, saat ia melihat Keynan tatapannya berubah menajam dan matanya memerah menahan tangis. Tahan Jessie kamu tidak boleh terlihat lemah.
"Kau!!!! Brengsekk," desis Jessie memukul Keynan dengan bantal.
"Hei apa-apaan kau ini, dasar gila." Olok Keynan membalas Jessie.
"Apa kau bilang?gila?. Kau itu yang gila dengan seenaknya narik paksa orang untuk mengikuti keinginanmu, dan lebih parahnya lagi kau mengira aku adalah kekasihmu, bodoh!" Cerca Jessie dalam satu tarikan napas, bersamaan dengan air matanya jatuh. Aku sudah tidak bisa membendungnya lagi. Ia sangat benci pada dirinya sendiri saat mengingat tadi malam ia sangat menikmati setiap sentuhan Keynan.
"Oh ya benarkah?, lalu kenapa tadi malam kau tidak berusaha untuk menolakku?" tanya Keynan penuh selidik, saat kejadian tadi malam sedikit demi sedikit ia ingat.
"....."
"Oh aku tau. Pasti tadi malam kah menikmatinya bukan?" tanya Keynan sambil menatap wajah Jessie dalam.
"Ap-apa menikmati?. Cihh aku tidak ajan pernah bisa menikmati atas dasar paksaan!" Jawab Jessie sedikit gugup dengan mengepalkan tangannya kuat pada selimut yang membungkus dirinya. Iya, dia sangat menikmatinya.
"Oh ayolah akui saja, aku tau kau salah satu Bitch di club ini. Jadi ini bukan masalah besar bagimu, Bitch." Ujar Keynan santai.
"Jaga mulutmu, brengsekk!!" Terlihat kilatan amarah di mata Jessie.
"Sebutkan berapa nominal uang yang kau butuhkan, Bitch?" tanya Keynan dengan nada menghina.
"Aku tidak serendah itu!" sergah Jessie air matanya semakin deras.
"Ck,ck. Tidak usah malu-malu dan jangan kau coba menipuku dengan air mata palsumu. Kau bekerja di sini untuk memuaskan para hasrat pria, bukan. Dan demi mendapatkan sejumlah uang yang tidak sedikit kan?" Keynan kembali menghina untuk yang kesekian kalinya.
"Aku tidak butuh uang darimu, Brengsekk." tajam Jessie, lalu memungut pakaiannya yang berserakan, lalu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk memakai pakaiannya, pintu di tutup dengan kasar. Brakk.
"Baiklah, jadi uangku tidak akan berkurang, dan satu lagi jangan pernah temui aku lagi." Peringat Keynan dengan menatap Jessie tajam. Saat Jessie sudah keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap yang melekat di tubuhnya.
"Tanpa kau suruh, aku tidak akan pernah ingin bertemu denganmu lagi, Tuan Brengsek." Balas Jessie tajam. Tanpa pamit ia langsung keluar dari kamar tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE BITCH
Roman d'amourWarning 18+ Seorang wanita yang terpaksa bekerja menjadi wanita pemuas nafsu para pria demi memenuhi kebutuhannya dan membiayai pengobatan sang ibunya yang tentunya tidak membutuhkan biaya sedikit. Sampai saat di mana dia bertemu dengan pria yang t...