02. PENYATUAN01

7.4K 60 7
                                    

"Maaf tuan, anda sal---" belum selesai Jessie mengucapkannya, bibirnya sudah di bungkam oleh bibir Keynan dengan kasar. Jessie membelalakan matanya terkejut. Dapat ia rasakan terdapat rasa alkohol dari bibir Keynan, dan di doronglah Keynan hingga lumatan tersebut lepas.

Plakkk

Jessie menampar kuat pipi kiri Keynan, dan setelahnya ia langsung berdiri, karena Keynan mengendurkan pelukannya. Ia ingin segera keluar dari tempat kerjanya yang tidak pernah ia sukai, dan tentunya juga pergi dari hadapan pria yang beberapa menit lalu sempat ia puji. Tetapi Jessie telah menyesal melontarkan pujiannya terhadap pria yang berani-beraninya menciumnya tanpa izin.

"Brengsek!!" Maki Jessie marah

Semenjak Jessie bekerja di club itu, jangan sangka ia sudah tidak Virgin. Big no, Justru sebaliknya, selama ini ia hanya menemani dan melayani, dalam artian tidak melakukan hal yang melebihi batas. Dan juga Jessie terpaksa jika harus di Ajak ke kamar, dan ia selalu menolak jika harus berhubungan intim yang semata-mata hanya untuk menuntaskan hasrat para pria. Lebih baik ia mengulum para junior para pria tersebut, dan Finish itu sudah membuat para pria puas sampai Organisme kesekian kalinya, dan mereka dengan suka rela memberi nominal uang dengan cuma-cuma.

Dan alasan Jessie, mengapa ia bekerja di club. Karena ia tidak punya pilihan lain, ia butuh uang untuk biaya kebutuhannya dan pengobatan mamanya yang mengidap penyakit sturk semenjak 2tahun yang lalu. Sekarang ia tidak boleh seperti dulu lagi, yang gampang menghamburkan uang, ia sekarang harus pintar-pintar mengatur pengeluarannya, ia harus menghemat supaya besok bisa makan. Nasib Jessie berubah saat lulus SMA Ayahnya di tuduh menggelapkan uang perusahaan dan ayahnya meninggal karena serangan jantung saat polisi akan membawanya, dan saat itulah semua orang yang dulu selalu memujanya dan mengejarnya akan kemewahannya, justru menjauhi dan mencaci maki Jessie, sudah di pastikan hati Jessie pasti hancur. Tapi hati Jessie akan lebih hancur, saat ia mengingat dimana  ia harus kehilangan seorang Ayah yang sangat ia kagumi, tidak mudah baginya untuk mengikhlaskan kepergian sang Ayah, dan pastinya ayahnya di atas sana kecewa karena ia melanggar larangannya. Maaf ayah aku mengecewakanmu.

"Mau kemana kamu, babe?" Di tariknya tangan Jessie dengan kasar, keynan masih mengira bahwa Jessie adalah Kekasihnya.

"Lepas!!!" dihempaskannya tangan Keynan kasar, dan tindakan Jessie itu membuat Keynan semakin marah.

"Berani-beraninya kau menolakku!"

Plakk, tampar Keynan, lalu ia menggendong Jessie ala bridal style dengan sedikit kasar dan membawanya melangkah menuju lift. Jessie pun memberontak dalam dekapan Keynan.

"Turunkan aku, Brengsekk!" Bentak Jessie tajam.

"Diam atau aku akan melemparmu dari ketinggian tempat ini" ancam Keynan serius dengan nada rendah dan tidak lupa menampilkan seringai tajamnya.

"Aku belum mau mati. Jika aku mati lalu siapa yang akan menemani dan mencukupi kebutuhan mama" batin Jessie lirih

"Oke, aku tidak akan memberontak lagi. Tapi kau mau membawaku kemana?" Tanya Jessie dengan suara penuh dengan amarah.

"....."

"Jawab bodoh!!" Bentak Jessie menggebu-gebu. "Menghukummu baby," jawab Keynan santai tanpa tersinggung dengan bentakan Jessie.

"Aku bukan kekasihmu, sadarlah tuan." Geram Jessie, bersamaan dengan itu pintu Lift terbuka pertanda bahwa mereka sudah sampai tujuan. Keluarlah Keynan masih dengan Jessie di dalam dekapannya lalu melangkah menelusuri koridor yang terdapat banyak ruangan yang di sebut Kamar. Kemudian masuklah Keynan ke dalam salah satu kamar lalu menguncinya, lalu menghempaskan tubuh Jessie dengan kasar di atas ranjang.

"Kamu mau ngapain?" tanya Jessie takut sambil terisak saat melihat Keynan membuka kemejanya dengan terburu-buru. Jessie pun berusaha untuk duduk, tapi Keynan sudah lebih dulu cepat menindih tubuhnya sambil menatap dalam yang menyiratkan akan kesedihan.

"Aku ingin memilikimu seutuhnya. Tapi, kenapa kamu malah bermain dengan pria lain hm. Aku kurang apa?" Lirih Keynan sambil mengusap pipi Jessie lembut.

Jessie pun memberontak di bawah tindihan Keynan sambil menangis.

"Hei, jangan nangis sayang. Kita nikmati malam ini bersama-sama, oke." ujar Keynan dengan pandangan gelap penuh nafsu.

"Aku bukan kekas---" ucapan Jessie terpotong begitu saja, karena Keynan langsung melahap bibir Jessie dengan menggebu-gebu dan rakus. Dan tangannya tidak tinggal diam, ia melepaskan kancing baju Jessie. Sedangkan Jessie terus memberontak dan terus terisak di sela ciuman panasnya. Namun Keynan semakin memperdalam ciumannya dicecap dan di telusuri rongga dalam tiap bibir Jessie.

Tangan Keynan beralih membuka pengait bra Jessie dan terlihatlah kedua bukit Jessie yang tentu belum pernah di sentuh oleh pria manapun. Keynan langsung melepaskan ciumannya, dan beralih turun ke dada Jessie, lalu mengulum puting Jessie dengan rakus. Sesekali Keynan memilin dan meremas kuat pada dada sebelah kiri Jessie, hingga Jessie merasakan desiran aneh yang belum pernah ia rasakan.

"Ahhh..." desah Jessie di sela kenikmatan yang mulai menyerang tubuhnya, desahan itu semakin membuat Keynan tidak terkendalikan. Sesekali Keynan memberi kissmark pada leher dan dada Jessie, dan kembali lagi mengulum puting Jessie. Tanpa sadar Jessie menekan kepala Keynan untuk memperdalam kuluman di putingnya.

Tangan Keynan pun turun kebawah, di turunkannya rok mini serta celana dalam Jessie.

"Oh God. Help me, aku ingin memberontak tapi ini sangat nikmat" batin Jessie di sela kenikmatannya dan juga terisak karena tidak bisa menolak sentuhan-sentuhan Keynan

LOVE BITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang