Dari mulai jam 05.00 pagi jennie muntah-muntah dan pusing,perutnya rasanya seperti di lilit.
Taehyung bangun dan menoleh ke samping dan tidak mendapati istrinya.dia bangun dan berjalan ke arah kamar mandi,dia mendengar gemercik air dari dalam.taehyung mengetuk pintu WC.
Tok tok tok
"Sayang kamu didalam."taehyung menempelkan telingannya ke pintu.
"Iya opp huek huek" jennie kembali muntah.
"Jennie sayang kamu kenapa,buka pintunya."taehyung panik dan mengedor-ngedor pintu.Jennie membuka pintu, alangka kagetnya taehyung melihat istrinya dengan wajah pucat.
"Jennie kamu sakit,sini kamu berbaring dulu."menuntun jennie ke ranjang dan membaringkannya.
"Aku hanya muntah dan sedikit pusing oppa. Oppa tidak usah khawatir.
" bagaimana oppa tidak khawatir,kamu pucat dan muntah-muntah begini."taehyung sibuk dengan ponselnya,segerah menelfon dokter."Aku baik-baik saja oppa,oppa tidak usah menelfon dokter"ucap jennie lemah.
" kamu diam saja,kamu itu lagi sakit masih saja bawel" taehyung galak.
"Iya oppa tapi oppa duduk dulu, aku pusing melihat oppa berjalan ke sana kemari." Jennie heran ngapain coba taehyung berjalan kesana kemari.
"Aku itu khawatir sama kamu.kalau terjadi sesuatu sama kamu bagaimana."suara taehyung pelan.
"Oppa aku baik-baik saja"kasian juga dia melihat suaminya khawatir.Ting tong
Mendengar suara bell berbunyi,taehyung segerah beranjak keluar dia menebak pasti itu dokter yang dia terpon tadi.
Sampainya di depan pintu,taehyung segerah membukanya dan mempersilahkan dokter untuk segerah masuk dan memeriksa istrinya.
Skip
"Bagaimana keadaan istri saya dokter,dia tidak apa-apa kan."taehyung bertanya ke sang dokter.
"Istri anda tidak apa-apa, tapi ada kabar bahagia untuk anda." Ucap dokter.
"Apa dokter" taehyung penasaran.
"Istri anda sedang hamil,usia kandungannya baru 2 minggu, dan keadaannya sangat sehat."ucap dokternya.Taehyung tidak bisa berkata-kata lagi. Ini berita yang sangat membahagiakan, dia akan menjadi appa.
"Terima kasih dokter, mari saya antar ke luar" taehyung mengantar dokter keluar.Taehyung membuka pintunya melihat istrinya sedang tertidur.
Taehyung berjalan ke arah istrinya dan duduk dibawah lantai menghadap wanita canti didepannya.Taehyung menatap istrinya dan mengelus perut yang masih terlihat rata.
"Cepat keluar ya sayang appa dan eomma tidak sabar melihatmu" taehyung bicara di depan perut jennie dan menciumnya."Hmmm oppa apa yang oppa lakukan, kenapa oppa duduk di lantai" jennie bertanya ke suaminya, dan bangun dari tidurnya bersandar di kepala ranjang."
" hmm oppa hanya bicara dengan jagoanku" taehyung tersenyum.
"Ha maksud oppa."jennie bingun dengan jagoan,apa maksud suaminya ini.
"Iya jagoan appa di dalam sini."taehyung mengelus perut jennie.Jennie mencerna kata-kata suaminya barusan.tanpa di sangka-sangka air matanya lansung mengalir.
"Maksud oppa aku hamil"suara jennie parau dan menatap perutnya berbinar.
"Hmmm iya jagoan kim ada di dalam sini,oppa tidak sabar melihatnya lahir" taehyung mencium perut jennie.
" aku juga sama dengan oppa.aku tidak sabar menunggunya lahir." Jennie memeluk taehyung
"Aku sayang sama oppa,jangan pernah tinggalkan aku dan baby nanti." Jennie masih menangis
"Kamu bicara apa sih sayang, mana mungkin aku ninggalin wanita secantik ini"taehyung melepaskan pelukannya dan mencolek hidung jennie.
"Iih oppa jangan colek-colek."ucap jennie.
"Iya-iya. Dan kamu tidak usah bekerja lagi,kamu di rumah saja."jiwa posesive taehyung bangkit lagi.
"Oppa aku harus bekerja,aku bosan kalau di rumah terus dan juga aku akan hati-hati kok demi baby kim" jennie mengelus perutnya.Taehyung menghela nafas,kenapa si istrinya ini sangat keras kepala sekali.
"Pokoknya kamu tidak usah bekerja lagi,kamu tinggal diam saja di rumah.atau jangan-jangan kamu mau berduan sama boss kamu itu,iya kan"taehyung jengkel sekali sama jennie jelas-jelas dia cemburu sama bossnya itu.masa bossnya saja sering bertemu dan suaminya sendiri tidak.
"Oppa,aku mohon boleh ya aku tetap bekerja yah-yah oppa"jennie merengek
"Kalau oppa tidak biarkan jennie bekerja, oppa tidur saja di kamar tamu sana."jennie berbalik membelakangi taehyung,ngambek.
"Kok gitu si sayang,masa oppa tidur di kamar tamu si aku tidak mau ih"taehyung mencolek-colek pinggang jennie.
"Siapa suruh oppa tidak mengisingkan aku bekerja." Jennie Dengan posisi yang sama.
Taehyung menghela nafal, bisa gawat kalau dia tidur di kamar tamu,dia bisa kangen setengah mati semalaman kalau tidak memeluk istrinya kalau tidur."ya sudah, kamu boleh bekerja."ucap taehyung pasrah.dan jennie jangan ditanya lagi dia langsung berbalik dan memeluk taehyung.
"Makasih oppa,aku sangat mencintai oppa"jennie mencium pipi suaminya.
"Tapi..."Jennie menyernyitkan alisnya.
"Api appa"tanya jennie.
"Oppa yang antar jemput kamu kekantor."taehyung tersenyum cerah.sedangkan jennie manyum.
"Oppa mah,aku bisa pulang dan berangkat sendiri,oppa tidak usah mengantar ku."jennie memelas.
"Kalu kamu tidak mau,berarti kamu tidak usah bekerja."ucap taehyung.
Jennie berfikir, daripada tidak bekerja ia ikuti saja kemauan suaminya ini.
"Baik lah kalau itu mau oppa"jennie lesuh.
"Nah gitu dong sayang,jadi penurut beginikan bagus."taehyung mengelus kepala jennie.Jangan lupa vote and comment dan follow.
My taennie love🌺🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIFE ( TAENNIE)
Fanfiction"oppa bisa tidak ngertiin aku,sekali aja!!!"jennie. "oppa begini juga kebaikan kamu,bisa tidak kamu itu tinggal nurut.kamu mau jadi istri yang ngak nurut sama suami?"taehyung.