• | Smile | •

608 30 4
                                    

*zhongli x reader 😘😘😘😘* *Wiseman said, that I can't make a funny joke, shame on you, I love to make a dad joke🤡🤡. But anyway, God x Godness reader 😆👍. But will it turn to angst? Idk, just read, lets see if I change my mind😂🤣😂🤣✋✋✋*

"Ungh....!" Keluh Tian-Tian yang menyenderkan dagunya di atas Tangannya. "Bosa~n..." Keluhnya yang masih berlanjut. "Haruskah aku menemui si camar itu?? Atau rusa itu??" Pikirnya tiba-tiba antusias. "Tapi wilayah ini nanti tidak ada yang menjaganya kalau aku pergi... Hahhh~" Keluhnya seraya menghela nafas kasar. Bosan melanda sanubari Tian-Tian, 3 gedung ini sepi sekali, tidak ada satupun orang yang mau datang dan bermain dengan permainan yang ada didalamnya, padahal permainannya tidaklah menyulitkan, hanya membuat berpikir sedikit. Terakhir, manusia fana yang datang kemari bergerombol, malah berteriak minta tolong, tapi sudah ratus tahun waktu terlewati, mereka masih disini walau terlihat agak kurus dan jadi pendiam satu per satu.

"Ah... Padahal aku sudah berbaik hati menemani kalian sampai sekarang, kenapa kalian tidak memanjat atap itu saja?" Canda Tian-Tian pada salah satu manusia fana yang terduduk disamping pintu keluar yang tertutup rapat karena permainannya belum berakhir. Saat masa-masa bosannya melanda, ia mendengar suara langkah kaki seseorang-- sepertinya dewa juga seperti dirinya, dan ia sangat kenal aura ini.
"Ohoo!!?? Pengunjung baru??" Antusias Tian-Tian yang langsung membuka semua pintu keluar yang tanpa ia sadari telah tertutup selama ratusan tahun. Ia berlari keluar seraya melompat-lompat ke arah dewa yang ia maksud dengan penuh gembira.
"Guizhong!!!" Teriaknya seraya melompat untuk memeluk dewi ini, namun dengan cekatan ia menghindar dan membuat Tian-Tian tersungkur tepat di wajahnya.
"Ah... Aku lupa ini wilayahnya, maaf yah Morax😅"
"Eh! Morax disini juga??!! Little Morax!!!!" Sapa Tian-Tian pada dewa muda yang hanya setinggi perutnya ini. "UwU anak kesayangan celestial ini," Tian-Tian memeluk dan mengelus gemas kepala Morax. "Bagaimana, mau bermain sebentar dengan bibi? Bibi punya banyak permainan yang seru, ada yang sedang menunggu giliran juga loh didalam, mau lihat????" Ajaknya semakin semangat dan antusias.
"Ahaha! Maaf nona Tianqui, bukannya aku menolak tawaranmu tapi, aku mau berkeliling liyue bersama guizhong--"
"Setelah bermain di tempatku, akan ku ajak kau keliling sampai Inazuma, bagaimana?? Setuju???" Potong Tian-Tian yang tak mau kalah dengan dewa muda ini.
"I-Inazuma?? Tempat archon electro berasal, Inazuma yang 'itu'? Sungguh??!" Morang yang terpengaruh mulai ikut-ikutan antusiasnya.
"Hehe! Kau bisa pegang janjiku ini anak muda!! Kalau begitu, ayo masuk!!!" Ajaknya yang memimpin jalan. "Pertama, kau baca tablet baru ini, lalu kau bisa mulai dari mana saja maumu. Kau bisa mulai dari tengah, kiri, atau kanan, terserah pilihanmu, semangat yah little Morax 😉!!!" Semangat Tian-Tian yang mengikuti kemana dewa muda itu pergi. Tentu saja, ia tak mengajak Guizhong karena sudah pasti, kalau wanita itu akan membocorkan cara menyelesaikan permainan ini dengan sekali kedip pada Morax.

"Nah, ayo nyalakan apinya, pasti kau bisa, ini mudah sekali kau tau! Bahkan yang paling mudah😏." Instruksi Tian-Tian pada dewa muda yang ada di depannya, "nah, ayo maju" Lanjut Tian-Tian seraya mendorong pelan tubuh kecil dewa kontrak satu ini.
"Aku mulai." Jawab Morax seraya berjalan maju menunjuk obor mana yang harus ia nyalakan. "Yang ini duluan, lalu ini." Perintahnya dengan mantap.
"Oohh~! Itu pilihanmu anak muda?!!" Saut Tian-Tian dengan penuh rasa senang. Ia hening sesaat dan memasang wajah serius, Morax kecil berkeringat menunggu jawaban dari dewi yang dijuluki 'the fool' oleh celestial Ini. Morax kembali kepada keraguannya,
"Apakah sala--"
"Jawaban yang benar!!!!" Ucapnya secara tiba-tiba yang mengagetkan dewa dihadapannya, ia kemudian mengangkat sang dewa kontrak dan menggendongnya didepan. "Bagaimana, seru tidak? Memacu adrenalin sekali bukan, little Morax??!" Tanya Tian-Tian yang lebih antusias dibandingkan tamunya. Morax kecil menganggukkan kepalanya untuk meng-iyakan pertanyaan dewi yang ada di hadapannya ini.
"Yoshaa!! Lanjut lantai 2!!" Semangat Tian-Tian seraya mengangkat kepalan tangannya ke atas. Morax kecil yang melihatnya hanya bisa terjerumus, dan ikut-ikutan gaya dewi satu ini.
"S-Sha!" Ikutnya dengan nada kecil.
"Hmm?? Kurang semangat, lebih keras lagi bisa?? Yo--SHA!!! Begitu, bisa??" Tawarnya lagi seraya menurunkan sang dewa kontrak dari gendongannya. Morax mengangguk paham dan menarik nafas dalam-dalam, mengepalkan kedua tangan kecilnya didepannya dan berteriak.
"S-Sha! Sha!! YoSHA*!!!" Teriaknya yang berakhir pada suaranya berubah menjadi suara erangan naga tanpa ia sadari. Tian-Tian yang melihat dan mendengarkan hanya bisa tersenyum lebar, menyilangkan tangannya, seraya membelalakan matanya tanda terkejut Atas apa yang baru saja ia saksikan.
'Aku lupa, dia naga.' pikirnya seraya ber-sweat drop ria. Tian-Tian kemudian berdehem dan memberikan instruksi selanjutnya pada Morax kecil, Morax yang semakin bersemangat untuk permainan selanjutnya meng-iyakan instruksi dari Tian-Tian dengan senang hati dan memulai pilihannya lagi pada teka-teki obor kali ini. Ia berjalan mengelilingi 5 obor ini secara bergantian, memikirkan yang mana yang harus ia nyalakan terlebih dahulu.

• | • 原審 x Reader • | • Genshin X Reader • | • (Bhs & Eng story mix) • | •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang