• | To you my-- | •

175 8 1
                                    

*😀✋ I'm-- not died, I'm alive but, anyway. Some song added, its in between sad n regret story line Bahasa Indonesia 🥰*

***

"Hahh..." Tohma menghela nafas sangat kasar sambil merebahkan badannya ditengah-tengah Padang rumput dekat Inazuma city, surat yang ada digenggamnya terus berkibar tertiup angin yang lembut. Tohma yang terlihat mengerutkan keningnya kemudian menutupi sebagian wajahnya dengan lengan kanannya yang masih setia menggenggam surat itu, dalam posisinya yang seperti itu, seekor anjing mendekat kearahnya kebingungan dan membuat Tohma menengok kearahnya dari balik selah lengannya.

"Oh kamu, apa kamu tau kalau aku dulu sewaktu ada di monsdat aku sudah ada tunangan?" Tohma bangkit dan duduk menyilang.
"Iya, kami saling kirim surat semenjak aku tiba di Inazuma. Tapi hingga kemarin dia, sangat ingin berjumpa denganku karena katanya ia rindu sekali, aku melarang dirinya untuk datang kemari karena--" wajah Tohma menjadi sangat sedih mengingat kejadian yang pernah menimpa dirinya dulu. Ia kemudian mendongak dan merubah ekspresi wajahnya agar tak sedih lagi.

"Tapi yah, aku hanya khawatir pada keselamatannya kau tahu? Mungkin, aku memutuskan hubungannya denganku setelah sekian tahun adalah yang terbaik untuk kami berdua, bukan?" Tohma tersenyum terpaksa sebelum menundukkan kepalanya.
"Aku harus melepasnya walau sesayang apa aku padanya, ia pantas untuk pria lain, dalam ingatanku, ia adalah wanita yang sangat baik hati dan murah senyum, manja, dan ramah pada semua orang..." Tohma tersenyum hangat mengingat kejadian yang lalu.

"... Dan agak sedikit... Galak? Ahhaha!" Tohma kembali murung. Anjing yang ada didekatnya seakan paham kalau Tohma sedang bersedih, berinisiatif untuk bermain didekat Tohma dengan melompat-lompat dan berguling-guling, Tohma yang melihatnya langsung kembali pada dirinya seperti sedia kala, riang dan penuh energi.

"Kau benar, aku tidak boleh terus terusan bersedih, ayo kita main!" Tohma beranjak dan langsung berlarian mengejar para Anjing yang menunggunya sebelumnya.

***

"Uhh, hai Rose, sudah-- 2 Minggu yah?? Mhmm..." Tohma berkeringat dingin tanda canggung setelah ia kedapatan berjumpa dengan 'mantan tunangannya' di komore tea house.
"... Kau Mau teh? Atau--"

"Duduk." Rose masih setia menyilangkan tangannya dan setia menatap mata Tohma yang mau berdiri dihadapannya.
"Yes ma'am..." Tohma yang patuh kembali duduk di kursi panasnya.

"Jadi? Apa alasanmu bilang, 'sebaiknya kita putuskan saya hubungan ini'? Lalu apa maksud surat dibaliknya yang bilang, 'Inazuma bukan tempat yang cocok untuk mu datang'? Kau kira aku ini petualang yang seperti apa? Jawab sesingkat-singkatnya sekarang juga." Perintah Rose ketus dengan mata nanarnya yang masih setia memperhatikan gerak gerik Tohma.

"Umm, maaf, maksudku, Inazuma kan sedang gencar dekrit pemburuan vision jadi--" (loh? Kok udaranya nyetrum-nyetrum manja gini??) Tohma yang tiba-tiba merinding memberanikan diri untuk menatap wajah Rose yang masih marah. (Ok matanya jadi ungu, bukan merah lagi... Wait a damn-- lah kok ungu??!) Tohma yang terkejut karena seingatnya, mata Rose berwarna merah terang kemudian menatapnya dengan pasti.

"Kau punya vision juga??!" Tohma yang oot berusaha mengubah suasana horor ini.
"..."
"Iya tahu punya kok, elektro..."
"..."
"Iya maaf, aku yang salah sayang..."
"Terus?" Rose masih setia dengan mata nanarnya.

"Aku... Aku mau maafan, aku yang salah ngomong sama kamu, aku cuma khawatir sama kamu, takutnya kamu kenapa-napa apalagi waktu di laut Inazuma yang terkenal bahaya..." Alasan Tohma yang terlihat seperti Shiba Inu yang meringkuk karena merasa bersalah pada Rose. Rose menghela nafas dan memejamkan matanya, masih setia dengan posisi menyilangkan tangannya dihadapan Tohma yang memelas.

• | • 原審 x Reader • | • Genshin X Reader • | • (Bhs & Eng story mix) • | •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang