KCB - 11

212 36 8
                                    

Ali meringis melihat murid nya yang tak paham akan hukum hukum puasa, tadi ia mengajar di kelas yang rata rata santri nya baru saja masuk ke pesantren, tapi mereka tak sebar bar prilly

"serius kalian tak tahu menahu tentang puasa?" tanya ali yang dibalas gelengan kepala oleh ke - 9 murid nya ini

Ali menghela nafas berat lalu tersenyum seharusnya ia mengajarkan prilly juga pasti gadis itu tak tahu menahu tentang puasa karena ali belum mengajarkannya

"Menurut bahasa puasa adalah menahan sedangkan menurut istilah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.

- Rukun puasa ada dua
1.Niat
2.Menahan sesuatu yang membatalksb puasa dari terbitnya fajar sampai tenggelam nya matahari.

- Syarat - syarat wajib puasa
1.Beragama islam
2.Baligh/dewasa
3.Berakal
4.mampu mengerjakan
5.suci dari haid dan nifas.

Sampai disini ada yang mau di pertanyaan?" tanya ali dengan senyumnya

"tidak ada ustadz"

"kalau tidak kita aja lanjud ke materi selanjudnya" ujar nya sambil tersenyum

"lanjud saja ustadz"

"hmm baiklah

- Hal - hal yang membatalkan puasa
1. Memasukkan sesuatu ke dalam rongga atau lubang badan dengan di sengaja, contohnya makan minum
2. Muntah dengan sengaja
3. Bersetubuh
4. Mengeluarkan air mani dengan sengaja
5. Haid atau nifas bagi perempuan
6. Gila
7. Murtad / keluar dari agama islam

Ada yang mau di pertanyakan?" tanya ali yang dibalas gelengan kepala oleh semuanya

Ali tersenyum lalu melihat kearah jam, sudah jam 08.30 Berarti sebentar lagi ia dsn keluarganya berangkat ke rumah prilly dan besok nya ia akan sah menjadi suami dari prilly sang gadis bar bar saat masuk ke dalam pesantren

"baiklah waktu ustadz sampai disini karena ustadz ada keperluan lain, jadi nanti ada ustadz arsya yang akan menggantikan ana" ujar ali tersenyum lalu memasukkan barang barang nya dan kemudian berlalu sambil mengucapkan salam yang di balas oleh mereka

#####

Prilly terdiam duduk di sebuah caffe, tempat tongkrongan nya bersama sahabatnya, ia ingin melepas rindu dengan sahabat sahabat nya itu

"ahhh prillenggg" pika memekik senang saat melihat wajah sang sahabat yang sangat ia rundukan tersebut

"hay pikacu, hay intan berlian, hay winah,hay roy kiosi, hay mangga" sapa prilly dengan senyum tanpa dosanya

"prilly kampret" umpat angga kesal

"gw kira lo masuk ke pesantren otak lo bakalan bersih suci eh tau tau nya tambah kotor" desis wina

"ya allah santai aja kale"

"eh eh eh sejak kapan nih seorang prilly ibgat tuhan hahahah" ledek angga tertawa diikuti oleh semuanya

prilly mendengus kesal "apaan sih lo"

"eh pril, bukannya lo harus pakai hijab yah, anak pesantren kan gitu" ujar intan

"ooh, gw sih ngk, panas" ujar prilly santai

"busettt berdosa lo" celetuk pika

"bodoamat"

"ngk boleh gitu pril, kn lo dh jadi santri pasti lo diajarkan tentang agama" ujar intan mengingatkan prilly

"bodo amat in, idup gue ini, liat nih gw keluar aja pakai pakaian tertutup ngk terbuka amat kayak dulu kan" kesalnya

"bener tuh kata prilly" ujar rio yang sedari tadi hanya diam

"terserah lo deh prill"

"iya donk terserah prilly"

"sejak kapan lo pulang pondok?" tanya pika sambil memakan pesanannya

"kemarin, dan gw pulang karena besok gue nikah, dan hari ini calon gue datang makanya gue kabur ke sini" ucap prilly santai "gue tuh yah, enek liat muks calon gue dan oh iya besok kalian dateng yah, acaranya sederhana kok" sambungnya

Deg

Bagaikan petir disiang bolong, hati rio terasa sesak dan sakit mendengar jika prilly akan menikah besok. Angga yang sudsh tau isi hati rio kepada prilly hanya bisa diam dan menguatkan rio dari tatapannya

Intan, pika, dan wina tersenyum sinis "lo ngk bohong kan? Mana ada sih cwok yang msu sama lo yang pemabuk klo mau yaa tandanya cwok itu gila" ujar pika tersenyum jahil

"ish apaan sih, org cwok nya seorang ustadz" bela prilly

"eh anjir, serius dia ustadz" pekik semuanya

"ngk usah teriak bego" kesal prilly

"lagian lo sih pril"

"ngk nyangka gur klo calon Lo itu ustadz" kagum intan yang diangguki semuanya kecuali rio yang diam menatap nanar prilly yang tersenyum senang

"besok pas nikahan gw kalian pade datang klo ngk per-"

"Prilly"

Seseorang datang memotong pembicaraan prilly dan org tersebut lansung saja menutupi kepala prilly memakai sebuah sarung

prilly menyengir tak berdosa setelah tau siapa yang telah menutup kepalanya itu dengan kain sarung yang biasanya laki laki memakai nya ketika sholat

"eh ada pak ustadz" kikuk prilly sambil merapat kan kain yang menutup kepalanya

"sedang apa anti disini, bukan kah anti harus diam diri dirumah sampai pernikahan kita" ujar ali yap alilah yang dtg dsn menutup kepala prilly

Awalnya ali hanya iseng keluar dari hotel setibanya disini untuk mencari dimana letak masjid karena ia ingin shalat ashar berjamaah dengan membawa sarung saja, tapi saat melewati caffe ia tak sengaja melihat prilly yang tak memakai hijab membuat ali geram

"emm anu li emm apa yah" gugup prilly

"ikut ana pulang" ujar ali sambil mebarik lengan baju prilly karena bukan mahramnya

"kalian semua jng lupa dtg yh, calsum gue ngamuk ini muah syg" ucp prilly sebelum dia benar benar diseret oleh ali keluar dari caffe

"itu beneran calon nya prilly" ujar pika

"anjir kek nya agama dia tinggi dh" kagum wina

"behhh idaman tuh" celetuk intan

Angga yang melihatnya pun hanya bisa menepuk pundak rio "sabar bro, dia bukan jodoh lo" ujar angga tersenyum tulus membuat rio menampilkan senyum nya walau hatinya terasa sakit


Bersambung...

Sampai disini saja yah teman teman ku semua, terimakasih banyak kalian telah mendukung karya aku walaupun karya aku masih amatir
Maaf yh kalau penjelasan ali di atas tentang puasa kurang tepat :)
Jng lupa tinggalkan jejak sesudah membaca kawan 💙

Ketika Cinta Bertasbih Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang