Sebulan sebelum tahun ajaran di mulai.
Kilat menyambar keras di depan Riddle Manor, dua pria yang telah berusia ratusan tahun keluar dari sana, lalu tak lama keduanya berubah menjadi anak 11 tahun biasa.
Pemuda dengan mata amber menatap saudaranya lalu berkata. "Bagaimana menurutmu Damian? Bukankah penampilan kita ini masih terlalu kekanakan?"
"Hey, itu sesuai dengan usia kita," jawab yang satunya, Damian Blackwood.
"Usia kita sudah 11.000 tahun," kata saudaranya, Edward Blackwood cemberut.
"Nah, kau masih terlihat belum dewasa, kalau di Bumi usia kita 11 tahun," kata Damian, mereka sudah sampai di depan pelindung, dengan sihirnya, Damian menghancurkan pelindung begitu saja.
"THOMAS RIDDLE!! KELUAR KAU DARI SANA!!" teriak Edward dengan tidak elitnya, membuat Damian geleng-geleng kepala.
Tak lama kemudian, sang Dark Lord keluar dari Manornya untuk menyambut kedua iblis kembar itu.
"Aku tak menyangka kalian akan datang dengan cepat, Pangeran Iblis," kata Voldemort.
"Itu perkiraanmu," kata Damian, dia lalu mengangkat amplop yang dijepit diantara jari telunjuk dan jari tengahnya.
"Surat Hogwarts eh?" kata Voldemort.
"Yah, tampaknya Lucius Malfoy berhasil mengecoh Buku Besar Siswa itu," kata Damian.
"Kalian tidak ingin masuk eh? Bukankah diluar sana dingin?" tanya Voldemort.
"Tentu saja," kata Damian.
"Jangan memutuskan sembarangan Damian!" protes Edward, tapi tampaknya tak didengarkan oleh sang empunya nama.
"Dengarkan kakak Anda dan jangan membantah Pangeran Edward," kata Voldemort.
"Kakakku?!! Dia adikku Riddle!!" Edward tak terima.
"Maafkan saya kalau begitu," kata Voldemort cuek, dia mendorong sang Pangeran keras kepala ke dalam rumahnya.
—|—
Sekarang, 22.45 P.M, Danau Hitam.
Alex menatap bintang di langit malam, rasanya dia tak ingin meninggalkan Danau Hitam yang memantulkan cahaya bulan di bawahnya.
"Alexander Weasley, aku tak tahu kau akan ada di sini untuk melihat langit," sebuah suara mengejutkan Alex, yang membuatnya melihat ke belakang. Damian Blackwood.
"Jangan ganggu aku Blackwood, aku sedang ingin sendiri," kata Alex.
Damian menyeringai, lalu duduk di samping Alex.
"Siapa kau sebenarnya?" tanya Alex.
"Bukan siapa-siapa," jawab Damian. "Mau jus labu?"
Alex menatap Damian menginterupsi, sebelum menerima jus labu itu.
"Mau berteman?" tawar Damian tiba-tiba.
Alex menyeringai, lalu menjawab. "Kalau kau memberitahuku siapa dirimu,"
"Aku hanya Damian Blackwood, jangan heran karena aku tak ada di kehidupanmu sebelumnya," kata Damian.
"Bagaimana kau tahu itu?" tanya Alex.
"Death memberitahuku," jawab Damian, lalu bangkit dari duduknya. "Ah ya, kalau kau ingin tahu siapa aku, tanyakan saja pada dirimu sendiri,"
Lalu dia pergi meninggalkan Alex, dengan jalan es yang mengikuti.
"Who are you, Damian Blackwood?" batin Alex.
—|—
23.14, Slytherin's Common Room.
Damian duduk di depan perapian, setelah rapat singkat antara dirinya, Edward, dan Mini Death Eaters, dia jadi berpikir satu hal.
"Ini akan menjadi seru," katanya sebelum dihancurkan dengan kedatangan saudara kembarnya yang berisik.
"Kenapa kau tidak bilang kau menemui Alexander Weasley tadi?" tanya Edward.
"Kalau aku mengatakannya kau mau apa? Kau sama kekanak-kanakannya dengan Ronald Weasley," kata Damian tanpa menatap Edward.
"Apa? Damian!" rengek Edward.
"Please help me, Liam!" Pinta Damian pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Weasley Twins: The Reincarnation
Fanfiction#Book One, Weasley Twins Series# Mati, itu yang telah terjadi padanya. Meninggal dengan semua dendam pada Dumbledore dan anggota Orde Phoenix yang telah membunuh Keluarga Weasley. Tapi kemudian, dia mendapat kesempatan sekali lagi untuk memperbaiki...