Hari ini Frans datang siang karna kali ini ia berangkat ke sekolah bersama adik kembarnya Aleya dan Briant.
"Tumben telat boss" tanya Devin yang sedang duduk di meja milik Bobby.
"Motor gue ketinggalan di minimarket depan komplek"
"Kok bisa!?!" Tanya Devin panik.
"Biasalah, punya otak tapi gak digunakan" sindir Risa.
Frans pun langsung duduk tanpa menghiraukan ucapan Risa.
Devin yang masih penasaran pun langsung mendatangi meja Frans yang terletak di belakang tempat duduk Adhel.
Devin duduk di kursi Adhel menghadap belakang.
"Kok bisa sih coba cerita"
Adhel yang baru datang langsung saja memarahi Devin karna menduduki kursi kehormatan nya.
"Eh loe, kelas loe dimana, jauh banget main kekelas gue"
Devin pun menutup telinganya karna teriakan nyaring dari Adhel.
"Minggir, kursi gue juga"
Devin pun beralih ke tempat duduk Kenzo yang ada di sebelah tempat duduk Adhel. "Ini tempat duduk Kenzo, minggir ah, balik ke kelas loe" usir Adhel lagi.
"Pinjem dulu Napa, pelit amat,loe kembaran hujan"
"Plis ya, jangan panggil gue kembaran hujan, Risaaaa, pacar loe ini godain gue" teriak Adhel.
Devin membekap mulut Adhel. "Pacar pacar kepala loe peyang"
"Aejekaiag"
Kenzo pun datang, Adhel langsung mengigit tangan Devin yang membekap mulutnya. "Anak kampret, pasti ajaran Frans kan!"
Frans yang mendengar namanya disebut pun langsung membulatkan matanya.
"Awas loe Kenzo mau duduk"
"Yaudah si, duduk duduk aja, kok repot betul" ucap Devin yang masih duduk di meja Kenzo.
"Ya Allah ini anak, gue Pites lama lama, gimana Kenzo mau duduk kalau loe dudukin kursinya"
"Masih ada meja"
Adhel pun yang sudah terlihat muak langsung menghadap belakang ke arah Frans. "Tolong temen anda di eksekusi karna sudah mengganggu kedamaian kelas ini, jika anda tidak mengeksekusi nya saya yang akan mengeksekusi, terimakasih"
"Loe kira gue bandar narkoboy"
"Satu"
"Ceritain Frans cepetan" ucap Devin sambil menggoyang goyangkan tangan Frans.
"Dua"
Frans pun langsung berdiri membawa Devin pergi "ini gara gara dia" ucap Frans sambil menunjuk Adhel.
Adhel pun merasa binggung, padahal ia baru saja datang, tapi udah main di tunjuk dan disalahkan oleh Frans.
Adhel pun mengepalkan tangannya dan rasa ingin menonjok wajah Frans ada didalam tubuhnya saat ini.
"Kenapa Dhel?" Tanya Kenzo yang sudah duduk di kursinya.
"Tau, Frans gila".
.
.
.Saat ini Adhel dan kawan kawan sedang duduk dan bersantai di kantin, sambil memakan batagor dan meminum pop ice.
Dilan dan kawan kawan pun datang nyamperin Adhel dan kawan kawannya.
"Gimana boy, motor lu udah ketemu?" tanya Dilan sambil tertawa tawa.
"Kalo kutampar muka mu" ucap Adhel kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
you're My Destiny
FanfictionKita memang unik dalam hubungan aneh Kita saling menghancurkan Tapi saling berpelukan Meski bertengkar hebat tetapi tetap bersama kemanapun. -Frans -Adhelia