0.8

2.8K 403 248
                                    

<4k++ words> awas pegel bacanya.

Dihari libur pagi ini, Jihoon maupun Haruto sama-sama dibuat bingung dengan satu sama lain.

Ya, Haruto yang bingung melihat manusia itu sudah berada di rumahnya sepagi ini.

Juga, Jihoon yang bingung melihat melihat Haruto yang sepagi ini sudah berdandan rapih dengan mimik wajahnya yang sangat tidak terlihat santai itu. Wajahnya gelisah, tapi terselip amarah disana.

"Ngapain lo?!"

Benar dugaan Jihoon.

"Gak ada urusan apa-apa kan? Gw tinggal!" Kata Haruto lagi soalnya si Jihoon diem aja.

"Ayo, ke klub." Itulah kata yang dilontarkan Jihoon. Ya, Haruto tidak salah mendengar.

Yang diajaknya hanya bisa membuang nafas jengah sambil menggaruk pelipisnya. Haruto sungguh tidak mengerti apakah manusia bernama Park Jihoon ini masih memiliki otak? Ini masih terbilang sangat pagi, bahkan matahari saja masih malu-malu untuk menampakkan diri. Tapi—apa? Dia ngajak dugem katanya?

Stress nih orang -Haruto

"Park, lo udah diperingatkan ya—sama bokap lo,"

"Lo gila, lagian udah ada Karin." Lanjut Haruto.

"Sibuk!"

"Sama! Lo kira—gw bukan orang sibuk?"

Jihoon berdecak. Dan membawa tubuhnya yang bersandar pada sofa tadi menjadi terduduk tegap.

"Ck. Sibuk ngapain lo? Mantau tu cewe lagi, itu yang lo bilang sibuk?"

Seketika pergerakan Haruto terhenti. Ia menaruh kembali kunci mobilnya pada tempat semula dengan sedikit menghentak nya, lalu mulai mengambil posisi untuk ikut duduk dengan Jihoon diseberang nya.

"Tau dari mana lo?" Tanya Haruto langsung saja. Dan Jihoon hanya tersenyum miring.

Flashback on

Malam hari sebelumnya.

Haruto mengikuti kembali kemana arah perginya Lucy. Entah apa juga yang membuatnya sangat penasaran, dan sangat yakin akan pendiriannya itu.

Ya. Dia sangat meyakini bahwa gadis yang menyerupai seseorang yang sangat berarti baginya itu adalah benar sosok Laluna nya.

Bukan juga ia tak mampu membayar orang lain untuk melakukan ini. Orang terpercaya dan anak buahnya terbilang sangat banyak. Hanya saja, ia memilih untuk melakukannya sendiri karena tidak ingin ada kesalahan lain seperti yang sudah terjadi.

Haruto terus mengikuti, sampai akhirnya Lucy berhenti pada sebuah rumah kecil dan sederhana.

Lalu tak lama setelahnya ada seorang laki-laki yang membukakannya pintu.

Pertanyaan pertama yang muncul dalam benaknya adalah, siapa laki-laki itu, dan apa hubungan mereka.

Tidak mungkin kan jika ... Akhh Haruto pusing sendiri. Pasalnya mereka terlihat sangat sangatlah—romantis? Laki-laki dengan senyuman teduh itu beberapa kali mengusap lembut kapala bahkan wajah Lucy.

"Masa suaminya?" Ucap Haruto bertanya-tanya dalam hati.

Karena Haruto yang hanya bisa memperhatikan mereka dari jarak yang cukup jauh, tanpa bisa mengetahui apa obrolan mereka.

Yang sebenarnya terjadi.

Setelah mengetuk, pasti sosok yang akan muncul adalah Jisung. Penjaga pintu kalau kata Lucy. Karena sangat mustahil jika seorang Shuhua mau untuk beranjak membukakan pintu.

My Little Sister S2 || Haruto TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang