Kau Pemilik Hatiku

BAB 12

Alia memandang pemandangan di sekitar hotel dari balkoni biliknya. Alia mengeluh lagi. Alia memgenggam tangan nya dengan kuat. Hati nya sakit mengingat kembali peristiwa semalam.

         "EH...IK?"kata seseorang. Alia terkejut melihatnya.

       "Ouh, Rin buat apa dekat sini?"tanya Ikram.

    Alia sudah panas hati. Aduh jumpa pulak minah ni.

      "Rin tadi ada urusan kerja...alang- alang tu makan angin sekali lah ... Terkejut pulak Rin boleh jumpa IK dengan AKAK IPAR dekat sini"kata nya sambil senyum.

       Ikram hanya senyum. Muka Alia sudah mencuka. Ceh...ye lah tu. Kau saje je kan nak tackle laki aku. Bluerkk.

     "Ik duduk hotel mana?"tanya Marina senyum.

   Baru sahaja Ikram hendak menjawab, Alia sudah memintas. "Eh, Rin duduk hotel mana pulak?"kata Alia senyum sinis.

      "Ouh hotelxxxx. Alah yang famous tu"kata Marina senyum.

     Alia kaku. "Sama lah dengan kami" kata Ikram. Alia sudah menggeleng kepalanya berkali-kali. Perkara yang tak ingin terjadi sudah berlaku.

    *The end of story Ik dengan Rin banyak berbual bersama and Alia makin mencuka sampai balik hotel*

Alia menghentak kepalanya di dinding. WHYYY???!!!. Alia duduk di kerusi yang terletak di balkoni. This is not what i expected. U know why? Huhuhu....Ikram keluar membeli sarapan but end up to meet his cousen. And now they always get together. Alia terkulai di lantai balkoni seolah-olah dunia sudah berakhir.

       Trettt~Alia terus bangun. Yeay.... Ayang kite dah balek. "Awak beli ap.." kata Alia terhenti apabila melihat Marina di muka pintu. Marina memandangnya lalu senyum sinis. "Nasi goreng. Nah"kata Marina lalu meletakkan nya di atas meja makan.

     Alia kaku. Ikram mana? "Ik mana?" kata Alia risau.

    "Ik? Jap lagi dia naik..dia ada hal tadi"kata Marina lalu duduk di sofa. Alia hanya melihat saja perilaku Marina di hadapannya.

     "Then? Why are u here?"tanya Alia dengan muka pelik.

      "Oh Ik suruh i bagitau u...tu yang dia bagi kunci hotel ni kat i"kata Marina senyum puas.

       "Dah bagitau kan? So balik bilik u lah"kata Alia makin panas dengan Marina.

       "Ouh lupa nak bagitau...i nak tunggu sampai Ik balik sini. Baru i balik bilik"kata Marina.

Alia tercengang. What? "Why?"kata Alia sedikit marah.

      Marina berdiri lalu menuju ke arah Alia. "U know that i like Ik very much...isnt that not obvius? Or should i make it so obvius?"kata Marina membuatkan Alia terdiam.

     "Then what? Im the illegal wife. I can do anything that you cant do. Anything~ u just a toy to him meanwhile i his . A . Favourite toy. Im better than u in devour his desire" kata Alia senyum sinis. Marina kaku seketika. Kata-kata Alia betul menikan dirinya.

         Alia duduk di sofa lalu menyilang kan kakinya. Tangannya di letakkan di sampingnya. "So...anything else to say?'kata Alia senyum. Marina memandang Alia lalu terkejut. Kenapa minah ni lain sangat?

      "U know what u just like a slut" kata Marina geram.

Alia memandang Marina dengan tajam. Marina terkejut. Terasa seperti ditikam oleh pisau berkali-kali. "If iam slut..u that bitch"kata Alia sinis.

    Alia berdiri lalu memandangnya. "Dont give me that look cause...."kata Alia henti lalu menendang lutut kiri Marina sehingga dia jatuh melutut.

     Alia memandangnya.

             "I AM THE QUEEN" kata Alia senyum sinis. Marina terkejut. Diri nya betul-betul terkesan dengan perwatakan Alia yang seumpama dengan Queen.

     Ikram masuk ke dalam rumah. Ikram terkejut melihat Alia sedang memandang Marina dalam keadaan lutut dengan muka yang bengis. Takkan lah.....

       "Lia?"kata Ikram. Alia kerling ke arah Ikram. "Ouh... Spec guy..where have u been?"kata Alia senyum lalu duduk di sofa.

    Marina yang sedang melutut itun dibiarkan oleh Alia. Ikram menuju ke arah Alia lalu menyuruh Marina kembali ke biliknya semula. "Spec guy its long time to meet u"kata Alia senyum.

   Ikram hanya mengangguk. "Dah makan breakfast?"tanya Ikram sambil menyediakan sarapan. Makanan yang dibungkus tadi segera dipanaskan oleh Ikram. Alia menuju ke arah Ikram lalu memeluknya dari belakang.

        "Hey why u treat her like that?" tanya Alia. Ikram diam membisu. Alia memanjat meja makan lalu duduk di hadapan Ikram. Ikram terkejut. Dagu Ikram di dongakkan oleh Alia. "U not like her?"tanya Alia. Ikram diam lagi. Alia geram lalu bibir Ikram djadikan mangsa.

       Ikram membalas semula. Alia menolak Ikram. "That time...why u push her?"tanya Alia. Ikram menunduk. Alia hanya mengeluh. Ikram terus memeluk Alia. Alia mengusap rambut Ikram dengan perlahan. "Saya suka awak sorang je"kata Ikram. "But im her too"seloroh Alia. "Lain"kata Ikram perlahan.

       "I MISS U"kata Ikram perlahan. Alia terkaku. Belaian di rambut Ikram juga terhenti. Ikram pelik. Ikram memandang Alia. Mata Alia sudah bertakung dengan air mata. Ikram meleraikan pelukan nya. Shit...this is not her.

      Alia memandang Ikram. Alia terus masuk ke dalam bilik. Ikram terduduk di lantai dapur.

          ALIA memandang dirinya di cermin. Air matanya jatuh. Alia melihat bayangan dirinya di cermin. Alia menatapnya. "Ik tak suka aku. Dia suka kau!"kata Alia menangis.

     Seperti refleksi, bayangan nya mula bercakap. "Be a confident. U not likr that right?'kata nya cuba memujuk. Alia menggeleng. "Dia nak kau bukan aku"kata Alia menangis.

      Refleksinya hanya menggeleng. Alia memandangnya. "Kalau kau tak keluar lagi aku akan cedera kan diri aku"kata Alia. Refleksinya terkejut. "What? Dah gile ke?"kata nya. Alia menuju ke tandas lalu memecahkan cermin tandas.

     Alia mengambil serpihan kaca lalu menuju ke cermin bilik. Alia menargetkan perutnya. Alia memandang nya. "Keluar sekarang" kata Alia. Refleksinya terkejut. "Hey!" katanya. Alia geleng lalu mencucuk perutnya.

            Ikram sudah pening. Aduh asal pulak tadi dia. Ikram duduk di sofa apabila Alia mengunci dirinya di bilik. Salah kau lah ni Ik? Apa susah. "Haish"kata Ikram sampai berkerut dahi nya.

Tiba-tiba,.  PRANG!!!!

Ikram terkejut mendengar bunyi kaca pecah dari bilik. Ikram menuju ke bilik. Tonggol pintu dipulas..tiada hasil. Bunyi di dalam bilik sunyi. Ikram merempuh bilik tersebut berkali-kali sehingga terbuka.

    Akibatnya Ikram jatuh mencium lantai. Ikram berdiri. "Lia..."kata Ikram terhenti melihat Alia sedang terbaring di atas katil dengan darah di perutnya. Ikram dengan cepat menelefon ambulans dan medukung Alia turun ke lobi hotel.