Part 2

3.9K 141 4
                                    

“Lebih baik memiliki tujuan tanpa hidup, daripada hidup tanpa tujuan.”

.

.

.

Sekolah

*Allysa POV*

Hampir semalaman aku tidak bisa tidur mengingat kejadian kemarin. Rasanya aku sedikit enggan untuk mengikuti pelajaran pada hari ini.

“Selamat pagi! Ecchan!” Sapa seseorang dengan riangnya.

“Pagi, Maya.” Balasku.

“Lihat! aku membawa oleh-oleh untukmu.” Ucapnya dengan antusias.

“Sudah kubilang tidak perlu.” Ucapku datar.

“Ecchan, rasanya seperti ada sesuatu yang berbeda darimu.” Ujar Maya.

“Apa itu?” Sahutku dengan meliriknya sekilas.

“Ah aku tau! Kamu memakai seragam baru!” Ujarnya sedikit berteriak.

“Oh, bisakah kau tidak berteriak!” Tegurku karna mendapati beberapa siswa mengalihkan pandangannya kepada kami.

“Habisnya, jarang sekali kamu mengganti cara berpakaianmu.” Ujar Maya.

“Aku tidak mengerti maksud perkataanmu.” Balasku.

“Itu loh, ukuran seragam yang ini sedikit lebih besar dari yang biasa kau pakai.” Jelasnya.

'Aku bahkan tidak memperhatikan penampilanku sendiri.' - Batinku.

Bel pulang sekolah telah berbunyi, pelajaran tampak berlalu dengan cepat. Mungkin karna sebagian aku merasa kantuk dan tidak fokus pada materi yang diberikan. Seperti biasa aku dan Maya pulang dengan berjalan kaki bersama. Namun aku teringat akan wanita itu, aku belum mengembalikan sweater miliknya.

“Maya.” Panggilku.

“Ada apa Ecchan?” Sahutnya.

“Aku akan mampir ke suatu tempat terlebih dahulu, sepertinya di tikungan depan kita akan berlawan arah.” Ujarku.

“Heh.., tumben sekali Ecchan mampir ke suatu tempat, mau kuantar?” Tawarnya.

“Tidak perlu.” Jawabku singkat.

“Eum, kalau begitu berhati-hatilah Ecchan! Sampai nanti!” Ucapnya.

.

Setelah cukup lama berjalan, kini aku tiba di depan pintu apartemennya. Segera kukeluarkan paper bag yang kusimpan di dalam tas sekolahku. Waktu cukup lama berlalu, rasa kantukku hampir tak terelakkan. Aku mengambil posisi nyaman dengan bersandar di dinding, namun pada akhirnya aku terduduk di lantai dan tertidur.

.

***

.

*Makima POV*

Rutinitas sebagai guru telah kujalani selama 2 tahun di sekolah swasta ini. Sekolah dimana dulu tempatku belajar, dan kini menjadi tempatku bekerja. Aku berharap agar bisa pulang lebih awal tentunya, namun beberapa siswi mengalami remedi dan aku juga seorang lagi guru mendapatkan pekerjaan tambahan dengan membimbing mereka sepulang sekolah.

“Makima sensei.” Sapa salah seorang siswiku.

“Ada apa?” Sahutku.

“Sensei, ada rumor yang mengatakan anda pernah menjalin hubungan dengan seorang wanita. Apakah anda seorang lesbian?” Tanya siswi itu yang cukup mengejutkanku.

Bad Story, Bad RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang