Di rumah sakit yoshi, jaemin dan junghwan masih menunggu dokter yang sedang memeriksa y/n, sudah hampir setengah jam dokter itu belum keluar dari ruangan y/n dan itu membuat mereka khawatir, seharusnya dari awal mereka menemani y/n saja walaupun harus mengubah sedikit rencana yang telah mereka buat
Yeonjun, soobin, beomgyu, taehyun dan hueningkai baru datang di rumah sakit, mereka berlima menghampiri yoshi, jaemin dan junghwan yang sedang duduk di depan yang sepertinya ruangan adiknya, dari yang mereka berlima lihat, yoshi, jaemin dan junghwan terlihat sangat khawatir, adiknya tidak kenapa napa kan?
"gimana y/n? dia gak apa apa kan? dokter bilang apa? adek gua gak harus dirawat kan?" -panik yeonjun
"hyung, hyung tenang dulu ya, jangan panik gitu" -junghwan
"iya hyung, coba hyung tenangin diri hyung dulu" -jaemin
Yeonjun mencoba menenangkan dirinya yang memang sedari tadi panik karena adiknya, dia benar benar khawatir akan keadaan adiknya, jika adiknya kenapa napa ia tidak akan memaafkan mantan temannya itu
"jadi adek gua kenapa?" -yeonjun
"dokter belom keluar dari kamar hyung, udah hampir setengah jam, gua juga gatau kenapa, tapi kita doa aja yang terbaik buat y/n" -yoshi
Tidak lama setelah yoshi mengatakan itu dokter keluar dari ruangan itu, dan mereka mulai bertanya kepada dokter tersebut
"dokter, gimana keadaan adik saya?" -soobin
"kalian dari pihak keluarga?" -dokter
"iya dok, kita berlima abangnya dan mereka bertiga temannya, jadi gimana keadaan adik saya?" -yeonjun
"sebenarnya adik kalian baik baik saja, namun kami harus mengobati luka yang ada di kepalanya, maaf sebelumnya, apakah adik anda baru saja terkena bullying?" -dokter
"i-iya dok" -beomgyu
"sudah kami duga, sebelumnya suster mengganti pakaian pasien agar pemeriksaan kami lebih lancar, setelah itu kami mulai memeriksa pasien dan di kepalanya ada beberapa luka yang seperti terkena pecahan telur mungkin, memang itu hanya pecahan telur tapi pecahan pecahan dari telur tersebut memang bisa dikatakan berbahaya jadi kami mengobatinya" -jelas dokter
"apa ada yang lain dok?" -jaemin
"sepertinya adik atau teman kalian juga mengalami trauma, dia sempat sadar dari pingsannya dan ia meneriakkan kata 'maaf', kondisinya saat sadar sangat sulit dikendalikan jadi kami menyuntikkan cairan penenang" -dokter
"trauma dok?" -taehyun
"iya, saran dari saya setelah pulang dari sini jangan biarkan ia masuk sekolah dulu, biarkan ia istirahat dan berilah dia aura positif agar ia bisa jadi lebih tenang dan melupakan rasa trauma nya" -dokter
"baik dok, kami akan mengikuti saran dokter, terima kasih dok" -yeonjun
"sama sama, kalau begitu saya permisi dulu" -dokter
"silahkan dok" -yoshi
Sepeninggalan dokter mereka memasuki ruangan y/n, mereka sudah menduga sejak awal kalau y/n akan mengalami trauma, mereka benar benar menyesal karena semuanya, seharusnya mereka mengakui saja kalau y/n adalah adiknya dengan begitu hal seperti ini tidak akan terjadi
"hyung, maafin kita, seharusnya kita nemenin y/n dari awal, kita seharusnya gak biarin dia pergi sendirian hyung" -jaemin
"gak, enggak, ini bukan salah kalian, semuanya udah terjadi, seharusnya gua bilang dari awal kalo dia adek gua, jadi hal kayak gini gak perlu terjadi" -yeonjun
"jangan begini, kita semua gak pernah harapin hal kayak gini terjadi, dan yang udah lalu biarlah berlalu, tinggal kita pikirin gimana kedepannya nanti" -taehyun
Semua setuju dengan ucapan taehyun, ini bukan waktunya mereka untuk saling mengakui kesalahannya, lebih baik mereka memikirkan bagaimana kedepannya, mereka harus terus membuat aura positif untuk y/n nanti agar y/n mampu menghilangkan rasa traumanya dan melupakan kejadian yang telah menimpanya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth ✓
FanfictionMenjadi bahan cemohan bahkan bullyan sekolah sangat menyebalkan, apalagi jika tidak memiliki satu teman pun sebagai penyemangat, entah seperti apa pandangan orang orang terhadap dirinya Namun dibalik semua ini ia menyimpan kebenaran untuk mencari ke...