"KALO EMANG KALIAN MAU NGULANG SEMUANYA DARI AWAL, BISA JADI KELAKUAN KALIAN LEBIH BURUK! GUE...-" -emosi yeonjun yang terhenti karena...
"ABAANNGGG" -teriak y/n yang tiba tiba datang ke sekolah diikuti yoshi yang mengejarnya dari belakang
Sontak satu sekolah terkejut akan penampilan asli dari y/n bahkan geng itu juga, mereka semua tidak menyangka kalau y/n secantik ini bahkan ia benar benar terlihat seperti malaikat, perubahan dari y/n cupu ke y/n yang sekarang benar benar berubah drastis, mereka tidak melihat ada y/n cupu dalam diri y/n yang sekarang
"ade? kamu kenapa kesini? kan abang gak ngijinin kamu masuk sekolah dulu" -yeonjun
"ade kan bosen bang, gamau ah ngerepotin ka yoshi terus" -y/n
Lucu. Cantik. Ceria. Itu yang mereka lihat saat ini di dalam diri y/n yang sekarang
"maapin gua hyung, tadinya udah gua kasih tau tapi dia yang minta buat kesini, kalo hyung mau marahin, marahin gua aja jangan y/n" -yoshi
"enggak lah, buat apa gua marahin, gak ada yang salah kok, gua juga paham kalo dia bosen" -yeonjun
Iri. Itu yang ada di diri hyunsuk, melihat yoshi dengan yeonjun yang tampak seperti seorang adik kakak kandung membuat ia menyesal karena menjadi kakak yang buruk, ia merasa telah gagal menjadi seorang kakak, namun ia bersyukur kedua adiknya menemukan seseorang yang tepat untuk mereka
"ini y/n?" -haechan
"kenapa? kaget? kan gue udah bilang 'apa yang lo liat gak kayak kenyataannya' dan ya! ini kenyataannya" -beomgyu
"cantik ya? jelas ade gue" -soobin
"y/n~ kenal kita gak?" -hyunjin
Y/N gugup, ia menyembunyikan dirinya dibalik badan yoshi, bagaimanapun juga y/n masih memiliki sedikit rasa trauma dengan kejadian sebelumnya, mungkin ia juga trauma karena melihat orang yang pernah membully dia
"i-iya, ke-kenal kok" -gugup y/n
"kalian liat? ini akibat perbuatan kalian ke adek gue" -yeonjun
"y/n~ kita tau kamu anak baik, kamu mau kan maafin kita?" -mark
Y/N diam, ia menatap kelima abangnya dan ketiga temannya, seakan akan bertanya 'apa yang harus kujawab?', namun mereka membuang muka saat ditatap y/n seakan akan mereka menjawab 'semuanya terserah kamu, karena disini yang paling disakiti itu kamu', y/n ragu, ia bingung apa yang harus ia jawab
"see? bahkan buat maafin kalian aja dia gak bisa" -soobin
"kalian...gak mau bujuk y/n buat maafin kita?" -haruto
"kita gak ada hak buat itu, semua keputusan ada di y/n, karena disini yang kalian sakiti itu y/n" -beomgyu
"kalo kalian emang mau ngubah pandangan y/n ke kalian, bawa kesan yang baik, jangan jadi orang jahat" -taehyun
Bel masuk berbunyi, huh! untung saja bel itu cepat berbunyi jika tidak yeonjun akan benar benar mengamuk, tanpa basa basi yeonjun pergi menuju ke kelasnya, junghwan dan y/n pun juga begitu
Tapi mantan teman mereka masih disana menatap kepergian mereka, menyesal. Hanya kata itu yang saat ini bisa diucapkan oleh mereka, baru kali ini mereka menjadi orang yang sangat bodoh dalam menyikapi suatu hal
•••
"hai cung, makin gede aja kamu ya, jangan telat makan ya, kamu gak boleh sakit" -sapa jaemin ke jisung yang sedari tadi memperhatikannya
"hyung?" -jisung
"hyung gak pernah marah sama icung karena icung gak pernah mau ada di posisi ini, kalo icung ada apa apa atau butuh apa apa bilang hyung ya, hyung pasti bantu kok" -ucap jaemin sambil tersenyum
"i-icung mau peluk hyung~" -lirih jisung
"sini, apasi yang enggak buat adenya nana" -kata jaemin
Jisung dan jaemin berpelukan, saling menyalurkan kehangatan satu sama lain, keduanya sama-sama saling merindukan, jaemin tau kalau jisung tidak terlibat dengan hal ini dan jisung juga tidak pernah meminta untuk menjadi orang yang jahat
Mark dan renjun yang melihat itu merasa bersalah, mereka merasa kalau mereka sangat gagal, buruk dan jahat untuk menjadi seorang kakak, mereka kalah akan ego mereka, mereka tega memisahkan jaemin dan jisung yang memang saling bergantungan
Jisung dan jaemin menyudahi pelukannya
"na~ pulang kerumah yu, rumah sepi banget gak ada lu" -pinta mark dan dibalas anggukan dengan adiknya yang lain
"hyung...- ah maap, lu lupa? lu sendiri yang minta gua gaboleh nginjekin kaki dirumah lagi kan?" -ucap jaemin
Bahkan untuk memanggil mark dengan hyung saja dia sudah enggan, mark semakin merasa bersalah dan menyesal, dia sudah menjadi kakak yang buruk
"hyung masuk kelas dulu ya cung, icung bisa kabarin hyung kalo butuh sesuatu" -jaemin
"i-iya hyung" -jisung
"jaemin~" -panggil jeno
Namun tidak dihiraukan oleh jaemin karena jaemin langsung pergi dari sana dan menuju ke kelasnya, ia sudah muak dengan semua omong kosong yang diucapkan mereka semua hari ini, omong kosong mereka hanya membuat mood seorang Na Jaemin menjadi buruk, lebih baik jaemin pergi dari sana sebelum moodnya benar benar buruk
"hai siho" -yoshi
"hai hyung" -mashiho
"siho sehat sehat aja kan?" -yoshi
"sehat kok hyung, junghwan... gimana?" -mashiho
"junghwan sehat juga, dia gak pernah marah sama siho jadi jangan pernah ngerasa bersalah ya" -yoshi
"junghwan gak marah sama siho?" -kaget mashiho
"enggak, junghwan tau kalo siho gak pernah mau ikut kayak gitu" -yoshi
"yosh...-" -hyunsuk
Namun belum hyunsuk menyelesaikan ucapannya, yoshi sudah pergi dari sana, saat ini ia hanya siap berbicara dengan mashiho karena yoshi tau mashiho sama seperti jisung, ia tau mashiho selama ini cukup tertekan dengan kelakuan keluarganya sendiri sama seperti ia dulu
Ia tidak mau lagi mendengarkan ucapan dari keluarganya dan mantan temannya itu, baik itu hanya basa basi maupun sekedar omong kosong, tak perlu, saat ini dengan keadaan seperti ini saja ia sudah cukup bersyukur dan bahagia, yeonjun bisa menerimanya dengan baik dan sangat menyayanginya bagai adik kandungnya sendiri
Soobin, beomgyu, taehyun dan hueningkai juga bisa menerimanya dengan baik, bukan hanya dirinya, jaemin dan junghwan juga sama
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth ✓
FanfictionMenjadi bahan cemohan bahkan bullyan sekolah sangat menyebalkan, apalagi jika tidak memiliki satu teman pun sebagai penyemangat, entah seperti apa pandangan orang orang terhadap dirinya Namun dibalik semua ini ia menyimpan kebenaran untuk mencari ke...