Wirklichkeit

268 42 6
                                    

Yeonjun terbangun dari tidurnya kala alarm yang ia buat bunyi ditambah teriakan mamahnya justru membuat kehebohan pagi ini

"YEONJUN! BANGUN KAMU! MAU SEKOLAH APA ENGGAK HEH!" -teriak mamah yeonjun dari luar kamarnya

"IYA MAH! NJUN UDAH BANGUN, MAU MANDI DULU!" -balas teriak yeonjun

"CEPET YA! BIAR SEMPET SARAPAN!" -ucap mamahnya dan -sepertinya- meninggalkan kamarnya

Yeonjun harus segera mandi dan pergi kuliah, yeonjun sudah berada ditingkat akhir, sebentar lagi ia akan lulus dan akan mengambil alih perusahaan papahnya

Namun yeonjun tidak langsung pergi mandi, ia masih memikirkan sesuatu saat ini

"jadi gua cuma mimpi?" gumamnya

•••

Yeonjun turun dari kamarnya, ia melihat orangtuanya yang duduk di meja makan

"sini njun sarapan dulu" -ucap mamahnya yang menyadari kehadiran yeonjun

"iya mah" -balas yeonjun dan menghampiri meja makan tersebut

Ditengah-tengah sarapannya, tiba-tiba papahnya memulai percakapan bersamanya

"sebentar lagi selesai dong njun kuliahnya?" -tanya papahnya memulai percakapan

"iya pah" -balas yeonjun sambil mengunyah roti

"jadi megang perusahaan papah kan? papah udah tua loh njun" -ucap papahnya -Mr. Choi-

Yeonjun tersenyum dan menanggapi ucapan sang papah "tanpa papah minta pun njun bakal lakuin pah"

Papahnya pun tersenyum dan melanjutkan sesi sarapannya, yeonjun ingin bertanya kepada kedua orangtuanya soal yang mimpikan semalam tapi ia sangat ragu untuk menanyakan hal seperti itu kepada kedua orangtuanya

Saat yeonjun hendak menanyakannya, terdengar suara klakson mobil dan teriakan seseorang dari luar

"BANG NJUN! KULIAH YOK! JANGAN MALES! NTAR JADI BODOH KAYAK SOOBIN!" teriak orang tersebut dari luar rumah

"njun berangkat dulu ya mah, pah" pamit yeonjun kepada kedua orangtuanya

"hati-hati ya njun" ucap sang mama

Yeonjun pun segera pergi keluar rumah dan berangkat bersama teman-temannya yang lain

•••

Bel istirahat sudah dibunyikan dari 5 menit yang lalu dan yeonjun tengah berada di kantin bersama teman-temannya yang lain untuk melakukan ritual -makan- bersama

Ngomong-ngomong yeonjun mengambil jurusan bisnis karena ia tahu di masa depan nanti ia akan mengambil alih perusahaan papahnya dan ternyata yang ia pikirkan saat itu benar adanya

"ih sumpah ya gua puyeng banget anjir" keluh salah seorang teman yeonjun yang mungkin terlihat -agak- julid (?)

"yang minta masuk kedokteran siapa anjir, lu lu juga kan? kayak adek lu napa santuy aja tuh di kedokteran" balas teman yeonjun yang sangat terkenal akan ucapannya yang pedas

"dia mah emang otaknya encer, apa aja masuk mah masuk ke otak dia, lu aja masuk loh ren" ucap teman yeonjun yang mengeluh tadi dan memancing emosi temannya tersebut

Yang dipancing untuk mengeluarkan emosi saat ini tengah berdiri dan memberi tatapan menantang kepada orang sebelumnya "BADAN KECIL GINI GUE BISA BIKIN LO BONYOK YE! SINI GUE TONJOK LO!"

"eh buset dah! diem napa, gada kasian kasiannya gitu sama gue?" ucap seseorang berbadan bongsor

"GAK!" kompak dua orang sebelumnya

The Truth ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang