got married!

1.2K 54 6
                                    

Gelisah, aku sangat gelisah. Mengingat esok adalah hari pernikahan ku dengan donghae oppa. Aku gak sanggup, gak sanggup untuk bilang kalau aku sudah siap untuk hari esok. Karena memang ini sudah menjadi jalan untuk kami berdua. Aku terus menggulung tubuhku di balik selimut bergelung ke kiri dan ke kanan seperti kepompong. Sampai handphone ku yang sengaja ku letakkan di atas nakas di samping king size ku berdering.

Ku lihat call name sang penelpon, tertera 'donghae oppa♥'.

Ya tuhan, untuk apa ia menelpon ku. Memang nya ia tak cemas akan hari esok?! Pertanyaan itu yang terlintas di otakku setelah melihat nama  sang penelpon.

"Yeoboseyo?!"

"Yuri~, kau belum tidur?!"

"Eohh... yeah.."

"Bogoshipho!"

Pipiku memanas mendengar suara nya. Ku tolehkan kepalaku ke sebelah kanan, tepat di depan kaca kini diriku. Ya tuhan, muka ku memerah seperti kepiting rebus hanya karna mendengar suara nya.

"Nado"

"Tidurlah, sudah  larut malam... aku tak mau melihatmu esok mengantuk"

"Baiklah"

Ia mematikan sambungan telpon kami.

Esok hari nya aku sudah siap dengan gaun pengantinku. Aku melihat pantulan diriku di depan kaca itu. Sungguh, aku tak percaya kalau hati ini adalah hari yang tak akan pernah terlupakan selama hidupku. Sungguh, rasa dag dig dug di dadaku tak bisa berhenti. Aku rasa ini sangat tidak baik untuk kesehatan jantungku saat ini. Sungguh. Hingga salah satu keluargaku, menyuruhku keluar untuk berhadapan dengan tuhan untuk mengikrarkan janjiku. Tentu saja aku tidak sendiri, aku bersama dengan calon suamiku yaitu donghae oppa. Rasa gugup ku semakin menjadi-jadi, aku bingung mau apa dan bagaimana perasaanku sungguh campur aduk. Haru, senang dan bahagia semua menjadi satu. Setelah mengucapkan janji sakral itu, sungguh aku tak menyangka kini aku telah menyandang status sebagai seorang istri dan salah satu anggota keluarga yang ber marga "lee". Tuhan, sungguh aku bahagia. Mengingat kalau dulu, aku hanya seorang kekasih yang tak mendapatkan restu dan hanya sebagai pelarian nya saat itu.   Tetapi, garis takdir ku berkata lain. Ia memang tak mengerti apa itu cinta, tetapi sekarang ia telah memahami apa pemahaman cinta itu karna kebiasaan kita yang selalu ingin bersama dan mengerti satu sama lainnya.

3 bulan setelah pernikahan itu, dokter menyatakan bahwa aku mengandung anak donghae yang kini berusia 2 minggu di dalam  rahimku. Sungguh ini keajaiban, aku sungguh tak percaya bagaimana bisa hidup nyawa seseorang   di dalam diriku. Kini tidak hanya nyawaku yang harus ku jaga, tetapi nyawa calon anakku dengan donghae oppa. Bahkan, donghae oppa sangat-sangat perhatian padaku dan itu membuat nya menyandang calon appa yang sangat overprotective.

Beberapa bulan kemudian, tepat nya hari ini adalah hari kelahiran anak pertamaku. Sungguh, ini sangat sakit. Aku tak kuat menahan rasa sakit ini sendiri hingga rasa sakit itu ku lampiaskan kepada suamiku. Ku jambak rambut nya, dan ku cakar tangan kanan nya dengan kuku-kuku ku yang sangat amat panjang itu. Hingga, kini. Dialah anakku yang kini sedang berada di sampingku. Aku memeluk nya dengan air mata yang kini terjatuh di pipi kiri nya. Donghae oppa yang melihat ku menangis, kini ia menghapus air mataku dan mengusap pipi ku dengan lembut. Tuhan, terima kadih atas kebahagiaan yang tak pernah terbeli oleh apapun ini. Terima kasih.

Dia memang tidak mengetahui cinta. Ia tidak mengerti, bahkan percaya apa itu cinta ketika ia merasa disakiti oleh nya. Tetapi, ketika cinta sejati itu memberi warna. Masa lalu tidak akan bisa berbuat apa-apa. Percayalah,  percayalah akan semua itu karna aku telah membuktikan nya. Terima kasih tuhan, atas semua ini.

THE END

****

thanks for readers!!!

Udh mau baca ceritaku yang gak jelas ini, hehehehe.... Mahlum, masih jadi penulis amatir yang ide nya kadang-kadang mental gak tau kemana. Inti nya, makasih ya....

Love you, all!!!!

You Don't Know Love! (YulHae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang