problem

1.5K 77 0
                                    

Hari ini min young merencanakan sesuatu untuk lagi-lagi mengacaukan keadaan antara yuri dengan donghae.

"Kau ingin melakukan apalagi, min young-ah?!" Tanya salah satu teman laki-laki nya yaitu min ho.

"Seperti biasa,menghancurkan kebahagiaan mereka"

"Yak! Hentikan perbuatan setan mu itu youngie~, apakah kau tidak kasihan kepada yuri yang selalu tersiksa melihat perbuatan setan mu itu kepada donghae"

"Tidak, justru itu yang aku harapkan.... agar dia cepat putus dengan donghae dan aku dapat kembali dengan LEE DONGHAE"

Min young menekan kata-kata akhir nya.

"Persetan, wanita macam apa kau ini?! Bukankah yuri juga perempuan yang memiliki hati dan perasaan yang lemah seperti mu"

"Ya, aku tahu"

"Coba sekarang kau pikir?! Apabila kau menjadi yuri apa yang kau lakukan demi cinta sejatimu?! Menangis?! Berdiam?! Marah?! Atau membenci?!"

"Yak! Bisakah kau tidak menasihati ku terus, aku benci dengan kata-katamu yang sok bijak itu"

"Baiklah... tetapi, jika kau mendapatkan masalah aku tidak dapat membantu"

"Siapa juga yang memerlukan bantuan darimu, aku tidak perlu!"

"Baiklah, lihat saja nanti"

****

"Oppa, aku ingin ke bukit" rengek yuri kepada donghae.

"Yuri~, aku tahu itu tempat favorite kita tetapi ini sudah malam kita tidak bisa kesana untuk saat ini" balas donghae yang tetap terfokus mengemudi mobil nya.

"Ya, aku juga mengerti" balas yuri sambil tersenyum dan menatap ke arah depan.

Tiba-tiba di tengah perjalanan mereka handphone donghae berbunyi, bunyi tanda panggilan masuk.

Donghae tetap tidak menghiraukan handphone nya yang berdering.

"Hae~, handphone mu berdering mungkin penting. Kau tidak ingin mengangkat dan menjawab nya?!" Tanya yuri dengan baik dan lembut.

"Yak! Kau bisa diam atau tidak?! Ini sudah malam dan aku sedang fokus mengendarai mobil, hiraukan saja handphone itu!" Balas donghae sedikit membentak.

"Hae~, aku hanya bertanya tidak memaksa. Kenapa kau membalas nya seperti itu!"

"Aku tahu hae, aku ini salah. Aku mengganggu aktivitas menyetirmu di malam hari seperti ini, mianhae hanya itu yang bisa aku ucapkan untukmu saat ini. Bukan karn aku membela diri atau apapun tetapi, kenapa hae~ kenapa?! Kenapa selalu aku yang salah dimatamu ?! Kenapa kau begitu egois di dalam hubungan kita ini! Apa kau... kau masih mencintai min young?!" Lanjut yuri sedikit kesal dan sedih, tatapan nya tetap menghadap ke depan.

"Bu...bukan seperti itu maksud ku, yuri-ah~"

"Berhenti hae~!"

"Tidak, aku tidak akan brrhenti"

Dilihat oleh donghae, tidak jauh dari keberadaan nya ada sebuah lampu merah.

Aiisshhh... bagaimana ini?! Di depan ada lampu merah, bagaimana jika di sana yuri turun secara tiba-tiba... pasrah lah diriku kini karna kesalahan ku sendiri. Bisik donghae didalam hati nya.

Benar saja apa yang ada di pikiran donghae.

Di depan, sebuah lampu merah dan itu membuat yuri dengan gampang turun dari mobil nya.

Donghae menahan pergelangan tangan yuri.

"Yuri-ah~, please! Jangan seperti ini!"

"Maaf hae~, aku butuh waktu untuk sendiri dan aku memberi waktu untuk mu untuk menghilangkan ego mu itu"

Yuri melepaskan genggaman tangan donghae pada pergelangan tangan nya.

Dan menutup pintu mobil mmewah donghae itu.

***

Min young yang sedari tadi mengikuti donghae dengan yuri di belakang mobil mereka berdua, tersenyum lebar karna rencana nya berhasil dengan mulus.

"Rasakan itu yuri-ah~!"

Ia sedikit tertawa.

"Ini belum seberapa seperti yang sebelum-sebelum nya, tetapi lihat saja nanti aku akan membuat dirimu dan hatimu hancur lebih hancur dari apa yang kurasakan kini"

"Hahahhahaha, donghae oppa! Aku akan kembali dengan mu dengan waktu yang relatif singkat ini! Tunggu aku oppa, tunggu!"

"Dan aku akan menghancurkan dia, perempuan yang menghalangi kisah cinta kita berdua"

"Lihat kau yuri-ah~!, lihat! Aku akan membuat mu hancur berkeping-keping!"

****

"Taxi!!!" Teriak yuri memberhentikan satu taxi yang akan melintas.

Dan tanpa menunggu lama taxi itu pun berhenti.

Yuri memasuki taxi itu.

"Ahjussi, tolong antarkan aku ke alamat ini" ucap yuri memberi kartu yang menunjukkan alamat rumah nya.

Yuri menyandarkan kepala nya pada kaca jendela taxi itu.

Donghae oppa, kenapa kau kini menjadi sangat berbeda?! Apa kau sudah tidak mencintai dan menyayangiku lagi?! Apa kau trlah mencintai min young kembali?! Aku takut oppa, aku takut! Takut kehilangan dirimu! Aku mencintaimu oppa, aku mencintaimu! Please, hilangkan ego mu yang seperti itu?! Kenapa aku yang selalu salah dalam hubungan kita?! Kenapa?!, baiklah jika kita memang jodoh munhkin apapun problem nya kita akan bisa menjalani nya bersama namun jika kita berdua tidak jodoh, please oppa lepaskan aku untuk pergi agar tidak menghalangi hubungan mu dengan min young eonnie!. Bisik yuri didalam hati nya.

Tanpa sadar air mata yuri jatuh di kedua buah pipi nya dan telah membentuk suatu sungai.

Dia hanya bisa bersabar dan ikhlas menghadapi sikap donghae yang akhir-akhir ini berubah menjadi seseorang yang egois dan emosian.

****

Mohon vote nya ya dan tunggu chapter-chapter selanjut nya :)

Sorry kalo ada kata-kata yang typo :D

You Don't Know Love! (YulHae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang